7 Macam Prinsip Pelaksanaan Biosecurity Peternakan (Ayam)
Tuesday, July 10, 2018
Macam-macam prinsip pelaksanaan biosecurity peternakan (konsep). Pada kali ini, kami akan melanjutkan pembahasan kita tentang biosecurity peternakan, khususnya peternakan ayam/ unggas. Untuk biosecurity pada hewan lain tidak jauh berbeda dan bisa menyesuaikan dengan membaca artikel ini. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, bahwa biosecurity peternakan ayam adalah serangkaian cara untuk membuat kuman atau agen penyakit jauh dari tubuh hewan (unggas/ayam) dan menjaganya jauh dari kuman.
Lantas, apa saja cara yang digunakan untuk penerapan biosecurity peternakan? Macam-macam biosecurity atau prinsip biosecurity peternakan akan menjadi bahasan kita pada artikel ini. Jadi begini, macam-macam prinsip pelaksanaan biosecurity terbagi menjadi 7 macam, antara lain : kontrol lalu lintas, vaksinasi, pencatatan riwayat flok, pencucian kandang ayam, kontrol terhadap pakan, kontrol air, dan kontrol limbah (sisa-sisa) produksi dan ayam mati.
Cukup banyak juga ya, macam-macam prinsip pelaksanaan biosecurity peternakan. Memang seperti itu lah adanya. Metode biosecurity peternakan ini banyak digunakan oleh orang-orang yang berbisnis peternakan ayam. Dengan menggunakan biosecurity peternakan, akan menjamin kelangsungan bisnis peternakan ayam, khususnya kesehatan ayam (untuk ayam pedaging) dan produktivitas ayam (untuk ayam petelur). Jadi, bagi anda pelaku bisnis peternakan ayam, sebaiknya mulai memasukkan biosecurity peternakan sebagai metode baru untuk memaksimalkan keuntungan dari bisnis peternakan ayam.
1. Kontrol lalu lintas peternakan ayam
Dalam peternakan ayam, lalu lintas adalah arus orang atau barang yang keluar masuk dalam lingkungan peternakan. Jadi, dalam biosekurity peternakan, kita harus memberlakukan kontrol terhadap karyawan, orang, atau tamu yang masuk ke lingkungan peternakan. Di khawatirkan akan ada banyak bakteri/ virus yang dibawa dari luar, atau terbawa dari dalam peternakan ayam. Dengan kita memberlakukan kontrol yang ketat, maka risiko timbulnya penyakit pada ayam akan berkurang.
Biosekuritas peternakan ini tidak hanya berlaku untuk orang tetapi juga untuk hewan seperti kucing, anjing, burung-burung liar, tikus, serangga, dan lainnya. Jika Konstruksi bangunan peternakan yang anda miliki terbuka, maka sebaiknya diberi kawat pelindung untuk mencegah masuknya serangga terbang atau predator.
2. Vaksinasi ayam secara rutin
Biosekuritas selanjutnya yaitu mencegah penyakit melalui vaksinasi. Seperti yang kita ketahui bahwa ayam atau unggas rentan terhadap bakteri atau virus. Vaksinasi sebelum terjaidnya infeksi di dalam flok ayam menjadi pilihan utama untuk melindungi ayam karena tidak ada obat yang dapat melawan infeksi virus.
Usia unggas ketika vaksinasi terhadap penyakit tertentu dan kapan perlu diperhatikan karena merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat, kualitas dan lamanya kekebalan pada ayam. Nah, yang perlu anda catat bahwa program vaksinasi itu berbeda-beda pada ayam petelur komersial, ayam broiler, ayam nenek, ayam kalkun, ayam bibit, dan burung. Yang penting dalam vaksinasi adalah adalah vaksinlah sesuai dengan kebutuhan. Jangan terlalu sering, jangan juga terlalu jarang.
3. Pencatatan Riwayat Flok Ayam
Konsep biosecurity peternakan yang selanjutnya adalah mencatat riwayat flok ayam (grup ayam). Cara ini adalah cara yang mudah untuk menjaga kesehatan flok ayam. Secara rutin ayam harus diperiksa kesehatannya terhadap penyakit tertentu. Laporan tentang riwayat kesehatan ayam ini sangat bermanfaat ketika masalah muncul.
4. Pencucian Kandang Ayam
Pencucian kandang ayam secara teratur adalah kegiatan biosekuritas peternakan yang paling berat. Setelah flok ayam diangkat keluar kandang, maka tindakan selanjutnya adalah pembersihan dan desinfeksi terhadap seluruh kandang dan sekitar peternakan. Peralatan –peralatan peternakan seperti penggaruk, sekop, wadah-wadah pengankut kotoran harus dibersihkan dan didesinfeksi setelah dipakai.
5. Kontrol terhadap pakan ayam
Biosekuritas peternakan terhadap pakan ayam dilakukan terutama ditingkat pabrik pengolahan pakan ayam, mengingat banyaknya agen penyakit yang dapat mencemari makanan. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengontrol pakan ayam sesuai biosecurity peternakan, antara lain :
a. Mengurangi kesalahan formulasi pakan seperi kelebihan garam dan lain-lain.
b. Pengawasan terhadap kualitas bahan baku secara teratur, seperti kadar aflatoksin, kadar air, uji ketengikan, dan sampling terhadap kandungan mikroorganisme untuk mengetahui kualitas kandungan pakan.
c. Melakukan upaya pencegahan berkembangnya toksin jamur dengan menambahkan toxin binder.
d. Memenuhi permintaan konsumen dengan persayaratan pakan tertentu
e. Memperhatikan lama penyimpanan bahan baku atau pun penyimpanan pakan jadi.
f. Melakukan sanitasi truk pengangkut pakan, baik sebelum berangkat maupun setibanya di farm konsumen.
6. Kontrol Air dalam Peternakan Ayam
Dalam biosekuritas peternakan, air adalah media penularan virus atau penyakit selain melaui pakan dan udara. Beberapa penyakit yang ditularkan melalui air contohnya : Kolibasilosis, Salmonellosis, Egg Drop Syndrome, dan Aspergillosis. Oleh karena ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk monitoring program biosekuritas air, antara lain :
a. Minimal sekali dalam satu tahun, anda melakukan pemeriksaan kualitas air yang meliputi pemeriksaan kimiawi (metal, mineral) dan bakteriologis.
b. Paling tidak sebulan sekali, anda melakukan pemeriksaan air secara kultur untuk menguji tingkat higienitas air minum ayam.
c. Pengujian dilakukan secara berurutan dari hulu ke hilir, mulai dari sumber air sampai ketempat minum ayam (drinker).
d. Secara teratur melakukan flushing (penggelontoran) air di instalasi air di peternakan. Hal ini karena seringnya peternak yang memberikan vitamin atau antibiotik melalui air minum yang menyebabkan adanya jonjot (semacam lendir) pada pipa air minum yang dapat membuat pisa saluran air tersumbat.
e. Perlakuan sanitasi air minum ayam diperlukan tergantung dari tingkat pencemarannya. Umunya sanitasi dilakukan dengan cara klorinasi, tetapi saat ini sudah banyak produk komersial lain seperti pemberian asam organik.
7. Kontrol limbah (sisa-sisa) produksi dan ayam mati
Sisa-sisa produksi atau limbah sudah jelas akan dijumpai dalam usaha peternakan ayam. Dala, biosekuritas peternakan, limbah peternakan ayam ini ini harus dimusnahkan dan dijauhkan sejauh mungkin dari peternakan. Jika tidak mungkin dibuang atau dimusnahkan di luar, maka anda dapat memilih lokasi di dalam wilayah peternakan yang tidak mengganggu kegiatan produksi dan mencegah pencemaran lingkungan.
Begitu juga dengan perlakuan ayam yang mati. Ayam yang mati secepat mungkin diambil dari kandang dan dibakar dan dibuang ke tempat lubang pembuangan (disposal pit) di dalam peternakan. Disposal pit dapat dibuat dengan luasan dan kedalaman tertentu tergantung pada sisa produksi harian serta tersedianya lahan. Demikianlah macam-macam prinsip pelaksanaan biosecurity peternakan. Semoga dengan menerapkan metode tersebut, bisnis usaha peternakan ayam anda dapat berkembang dan lebih menguntungkan. Sumber https://www.muttaqin.id/
Lantas, apa saja cara yang digunakan untuk penerapan biosecurity peternakan? Macam-macam biosecurity atau prinsip biosecurity peternakan akan menjadi bahasan kita pada artikel ini. Jadi begini, macam-macam prinsip pelaksanaan biosecurity terbagi menjadi 7 macam, antara lain : kontrol lalu lintas, vaksinasi, pencatatan riwayat flok, pencucian kandang ayam, kontrol terhadap pakan, kontrol air, dan kontrol limbah (sisa-sisa) produksi dan ayam mati.
Cukup banyak juga ya, macam-macam prinsip pelaksanaan biosecurity peternakan. Memang seperti itu lah adanya. Metode biosecurity peternakan ini banyak digunakan oleh orang-orang yang berbisnis peternakan ayam. Dengan menggunakan biosecurity peternakan, akan menjamin kelangsungan bisnis peternakan ayam, khususnya kesehatan ayam (untuk ayam pedaging) dan produktivitas ayam (untuk ayam petelur). Jadi, bagi anda pelaku bisnis peternakan ayam, sebaiknya mulai memasukkan biosecurity peternakan sebagai metode baru untuk memaksimalkan keuntungan dari bisnis peternakan ayam.
Macam Prinsip Pelaksanaan Biosecurity Peternakan
Anda tidak perlu khawatir dalam memahami tentang bisnis peternakan ayam menggunakan biosekuritas peternakan ini, karena akan kita bahas satu persatu tentang macam-macam biosekuritas peternakan.1. Kontrol lalu lintas peternakan ayam
Dalam peternakan ayam, lalu lintas adalah arus orang atau barang yang keluar masuk dalam lingkungan peternakan. Jadi, dalam biosekurity peternakan, kita harus memberlakukan kontrol terhadap karyawan, orang, atau tamu yang masuk ke lingkungan peternakan. Di khawatirkan akan ada banyak bakteri/ virus yang dibawa dari luar, atau terbawa dari dalam peternakan ayam. Dengan kita memberlakukan kontrol yang ketat, maka risiko timbulnya penyakit pada ayam akan berkurang.
Biosekuritas peternakan ini tidak hanya berlaku untuk orang tetapi juga untuk hewan seperti kucing, anjing, burung-burung liar, tikus, serangga, dan lainnya. Jika Konstruksi bangunan peternakan yang anda miliki terbuka, maka sebaiknya diberi kawat pelindung untuk mencegah masuknya serangga terbang atau predator.
2. Vaksinasi ayam secara rutin
Biosekuritas selanjutnya yaitu mencegah penyakit melalui vaksinasi. Seperti yang kita ketahui bahwa ayam atau unggas rentan terhadap bakteri atau virus. Vaksinasi sebelum terjaidnya infeksi di dalam flok ayam menjadi pilihan utama untuk melindungi ayam karena tidak ada obat yang dapat melawan infeksi virus.
Usia unggas ketika vaksinasi terhadap penyakit tertentu dan kapan perlu diperhatikan karena merupakan faktor penting yang mempengaruhi tingkat, kualitas dan lamanya kekebalan pada ayam. Nah, yang perlu anda catat bahwa program vaksinasi itu berbeda-beda pada ayam petelur komersial, ayam broiler, ayam nenek, ayam kalkun, ayam bibit, dan burung. Yang penting dalam vaksinasi adalah adalah vaksinlah sesuai dengan kebutuhan. Jangan terlalu sering, jangan juga terlalu jarang.
3. Pencatatan Riwayat Flok Ayam
Konsep biosecurity peternakan yang selanjutnya adalah mencatat riwayat flok ayam (grup ayam). Cara ini adalah cara yang mudah untuk menjaga kesehatan flok ayam. Secara rutin ayam harus diperiksa kesehatannya terhadap penyakit tertentu. Laporan tentang riwayat kesehatan ayam ini sangat bermanfaat ketika masalah muncul.
4. Pencucian Kandang Ayam
Pencucian kandang ayam secara teratur adalah kegiatan biosekuritas peternakan yang paling berat. Setelah flok ayam diangkat keluar kandang, maka tindakan selanjutnya adalah pembersihan dan desinfeksi terhadap seluruh kandang dan sekitar peternakan. Peralatan –peralatan peternakan seperti penggaruk, sekop, wadah-wadah pengankut kotoran harus dibersihkan dan didesinfeksi setelah dipakai.
5. Kontrol terhadap pakan ayam
Biosekuritas peternakan terhadap pakan ayam dilakukan terutama ditingkat pabrik pengolahan pakan ayam, mengingat banyaknya agen penyakit yang dapat mencemari makanan. Ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengontrol pakan ayam sesuai biosecurity peternakan, antara lain :
a. Mengurangi kesalahan formulasi pakan seperi kelebihan garam dan lain-lain.
b. Pengawasan terhadap kualitas bahan baku secara teratur, seperti kadar aflatoksin, kadar air, uji ketengikan, dan sampling terhadap kandungan mikroorganisme untuk mengetahui kualitas kandungan pakan.
c. Melakukan upaya pencegahan berkembangnya toksin jamur dengan menambahkan toxin binder.
d. Memenuhi permintaan konsumen dengan persayaratan pakan tertentu
e. Memperhatikan lama penyimpanan bahan baku atau pun penyimpanan pakan jadi.
f. Melakukan sanitasi truk pengangkut pakan, baik sebelum berangkat maupun setibanya di farm konsumen.
6. Kontrol Air dalam Peternakan Ayam
Dalam biosekuritas peternakan, air adalah media penularan virus atau penyakit selain melaui pakan dan udara. Beberapa penyakit yang ditularkan melalui air contohnya : Kolibasilosis, Salmonellosis, Egg Drop Syndrome, dan Aspergillosis. Oleh karena ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk monitoring program biosekuritas air, antara lain :
a. Minimal sekali dalam satu tahun, anda melakukan pemeriksaan kualitas air yang meliputi pemeriksaan kimiawi (metal, mineral) dan bakteriologis.
b. Paling tidak sebulan sekali, anda melakukan pemeriksaan air secara kultur untuk menguji tingkat higienitas air minum ayam.
c. Pengujian dilakukan secara berurutan dari hulu ke hilir, mulai dari sumber air sampai ketempat minum ayam (drinker).
d. Secara teratur melakukan flushing (penggelontoran) air di instalasi air di peternakan. Hal ini karena seringnya peternak yang memberikan vitamin atau antibiotik melalui air minum yang menyebabkan adanya jonjot (semacam lendir) pada pipa air minum yang dapat membuat pisa saluran air tersumbat.
e. Perlakuan sanitasi air minum ayam diperlukan tergantung dari tingkat pencemarannya. Umunya sanitasi dilakukan dengan cara klorinasi, tetapi saat ini sudah banyak produk komersial lain seperti pemberian asam organik.
7. Kontrol limbah (sisa-sisa) produksi dan ayam mati
Sisa-sisa produksi atau limbah sudah jelas akan dijumpai dalam usaha peternakan ayam. Dala, biosekuritas peternakan, limbah peternakan ayam ini ini harus dimusnahkan dan dijauhkan sejauh mungkin dari peternakan. Jika tidak mungkin dibuang atau dimusnahkan di luar, maka anda dapat memilih lokasi di dalam wilayah peternakan yang tidak mengganggu kegiatan produksi dan mencegah pencemaran lingkungan.
Begitu juga dengan perlakuan ayam yang mati. Ayam yang mati secepat mungkin diambil dari kandang dan dibakar dan dibuang ke tempat lubang pembuangan (disposal pit) di dalam peternakan. Disposal pit dapat dibuat dengan luasan dan kedalaman tertentu tergantung pada sisa produksi harian serta tersedianya lahan. Demikianlah macam-macam prinsip pelaksanaan biosecurity peternakan. Semoga dengan menerapkan metode tersebut, bisnis usaha peternakan ayam anda dapat berkembang dan lebih menguntungkan. Sumber https://www.muttaqin.id/