Vaksinasi dan Pengobatan pada Ternak Ayam (Bisnis)
Friday, April 14, 2017
Vaksinasi dan pengobatan anak ayam - Pencegahan dan pengendalian penyakit adalah faktor yang perlu diperhatikan oleh peternak. Penyakit dan gangguan-gangguan lain merupakan kendala bagi usaha ini. Antisipasi penyakit sejak dini mutlak dilakukan agar ayam mendapatkan kekebalan terhadap penyakit. Dalam hal ini akan kita bahas tentang vaksinasi dan pengobatan pada usaha ternak ayam. Ada dua hal yang menjadi pokok utama dalam pembahasan artikel ini yaitu program vaksinasi ayam dan tindakan setelah vaksinasi.
Vaksinasi dan Pengobatan Ternak Ayam
Seperti yang disampaikan sebelumnya, bahwa program penyakit merupakan hal yang harus diperhatikan oleh peternak, khususnya ternak ayam. Secara periodik, kita harus memberikan vaksin kepada ayam agar terhindar dari berbagai penyakit yang berbahaya.
1. Program Vaksinasi Ayam
Program vaksinasi adalah program pemberian kekebalan terhadap anak ayam ataupun ayam dewasa secara berkala dengan takaran sudah ditentukan. Vaksin adalah bakteri penyakit yang sengaja dilumpuhkan. Jika dimasukkan ke dalam tubuh ayam maka bakteri tersebut berubah menjadi kekebalan. Oleh karena itu, tujuan vaksinasi adalah pemberian kekebalan tubuh ayam dari jenis penyakit tertentu. Dengan demikian, ayam akan tahan terhadap serangan penyakit yang dimaksudkan (sesuai jenis vaksin). Cara ini jika ditempuh dengan sungguh-sungguh, akan dapat menghindari kendala sekecil mungkin.
Di mana mendapatkan vaksin? Tidak sulit. Vaksin bisa diperoleh di toko-toko peternakan. Jika membeli vaksin, kita harus memeriksa etiket pada botolnya. Jangan sampai membeli vaksin yang sudah kedaluwarsa. Vaksin yang kedaluarsa jangan diberikan kepada ayam sebab hal itu berbahaya. Kita tidak mendapatkan kekebalan pada ayam tetapi justru ayam yang divaksin akan mati.
Jumlah vaksin yang disediakan hendaknya lebih banyak 10% dari jumlah ayam. Hal ini dimaksudkan untuk dijadikan sebagai cadangan jika ada kesalahan dalam pemberian atau karena sebab-sebab lain.
Vaksin yang sudah dibeli harus disimpan di dalam wadah tertutup dan ditempat gelap. Suhu ideal untuk penyimpanan ini sekitar 2-8%. Oleh sebab itu, botol vaksin yang masih penuh (belum digunakan) ditaruh ditermos es atau kulkas agar kondisinya tetap baik.
a. Vaksin Dicampur Air
Menjelang digunakan, vaksin harus dicampur dengan air atau Medimik. Air yang digunakan untuk melarutkan vaksin sebaiknya dari air hujan, susu atau air kemasan yang steril dari bakteri.
Untuk menjaga stabilitas vaksin selama pemberian. Hendaknya ditambahkan pelarut berupa Medimilk atau skin milk. setiap satu liter air dicampur dengan 2-3 gram (satu sendok teh) Medimilk atau skim milk. Biarkan selama 15-10 menit agar kedua unsur itu larut. setelah itu vaksin dimasukkan ke dalamnya Medimik berguna untuk media hidup virus yang ada dalam vaksin sehingga jumlah virus yang dilemahkan tidak berkurang dan potensinya tetap baik.
Air minum yang digunakan diatur secukupnya agar dalam waktu dua jam dapat terminum habis oleh ayam-ayam kita. Oleh karena itu, kita harus dapat memperkirakannya sendiri. Jumlah air adalah setengah dari banyaknya ransum yang dimakan dalam sehari. Jadi, jika dalam satu hari membutuhkan 10 kg ransum, maka air yang disediakan adalah separuhnya, yaitu 5 liter.
Wadah atau tempat air minum hendaknya disediakan dalam jumlah yang cukup agar seluruh ayam dapat minum dengan leluasa dan tidak berebutan. Perlu diperhatikan dan diusahakan agar ayam mempunyai nafsu minum. OIeh karena itu, dua atau tiga jam sebelum pemberian vaksinasi, ayam-ayam tersebut harus dipuasakan (tidak diberi ransum).
Wadah-wadah air minum yang telah mengandung vaksin hendaknya ditaruh pada tempat teduh. Jangan sampai terkena sinar matahari langsung karena virus di dalamnya akan mati. Wadah yang digunakan jangan dari jenis sembarangan karena akibatnya akan berbahaya bagi kesehatan ayam dan keberhasilan vaksinasi. Sebelum dipakai, hendaknya dicuci sampai steril. Tempat minum dari kaleng atau logam kurang baik. Hal itu karena bahan dari kaleng atau logam dapat berpengaruh buruk pada vaksin. Oleh karena itu, sebaiknya dipakai wadah yang terbuat dari plastik.
Ayam di bawah umur 5 hari kurang cocok jika diberi vaksin melalui air minum. Vaksin yang cocok ialah dengan cara tetes mata atau hidung serta dengan penyemprotan. Ketika kita melakukan spray pada anak-anak ayam di dalam kandang atau kotak induk, sebaiknya kita gunakan masker penutup hidung dan mulut agar tidak terkena vaksin yang mengandung virus.
b. Ayam yang Divaksin Harus Sehat
Selain dapat dilakukan melalui tetes mata, tetes hidung, air minum ataupun spray, vaksinasi dapat pula dilakukan dengan cara injeksi. Ayam yang divaksin dengan cara injeksi harus sudah berumur di atas 4 minggu.
Alat suntik (injeksi) yang digunakan hendaknya benar-benar steril. Sebelum digunakan perlu digodok dengan air mendidih kira-kira setengah jam, dihitung saat air mulai mendidih. Jika menggunakan alat suntik dari plastik yang masih baru dan terbungkus, tak perlu lagi dipanaskan.
Usahakan agar kondisi ayam yang hendak divaksin benar-benar sehat dan prima. Disarankan agar diberi obat-obatan vitamin yang dilarutkan dalam air minum. Obat jenis vitamin dan perangsang nafsu makan memang sangat dibutuhkan. Berikan selama 3-5 hari berturut-turut.
Imunitas (kekebalan, daya tahan tubuh terhadap penyakit) hasil vaksinasi diperoleh karena tubuh ayam menghasilkan zat kekebalan yang disebut antibody dalam jumlah yang relatif cukup. Semakin sehat kondisi ayam semakin baik antibody yang didapatkannya. Dengan demikian, tujuan vaksinasi secara optimal tercapai.
Adapun vaksinasi yang kedua diberi yaitu jenis vaksin yang didapat dari toko peternakan. Macam dan mereknya banyak. Kita tinggal memilih, mana yang dipakai. Pemberian vaksin hendaknya sesuai petunjuk pemakaian.
2. Tindakan Setelah Vaksinasi
Efek samping yang sering dijumpai walaupun tidak selalu pada ayam setelah divaksin adalah timbul gangguan CRD. Oleh karena itu, sebaiknya ayam diberi perlindungan terhadap penyakit CRD dengan memberi Vita Chick atau Vita Stres dua hari berturut-turut menjelang vaksinasi. Begitu juga hari-hari setelah mendapatkan vaksin.
Reaksi dari vaksin pada umumnya akan tampak pada hari kelima, bergantung pada cara pemberiannya. Jika keadaan ayam menjadi buruk maka segera dipisahkan. Berilah obat doxytil atau doctril sesuai dengan takaran. Gejala CRD adalah mendengkur, susah bernapas, bersin, dan kantung udara keruh.
Untuk menghindari virus lemah (vaksin) berkembang menjadi virulen (ganas) yang dapat mewabah penyakit maka setiap kali selesai vaksinasi hendaknya sisa vaksin dimusnahkan, misalnya dibakar. Tangan kita harus dicuci dengan sabun dan dibilas menggunakan larutan Medisep atau Mediklin yang telah dicampur dengan air bersih. Alat suntik dan wadah minum juga dibersilikan dengan bahan yang sama.
Berikut ini program pemberian vaksin terhadap ayam buras semenjak usia dini sampai dewasa.
Vaksin (umur ayam 4 hari)
Diberi Medivac ND Hitchner Bl melalui tetes mata atau tetes hidung, atau spray. Pilihan lain, diberi Medivac ND Hitchner B1 sekaligus Medivac ND Emulsion dengan cara yang sama atau suntikan 0,2 ml. Vaksin ini memberikan kekebalan terhadap penyakit ND.
Vaksin II (umur ayam 7 atau 14 hari)
Diberi Medivac Gumboro A dengan cara diteteskan pada mulut. Pilihan lain, ditambah dengan vaksin melalui suntik dengan Medivac Gumboro B, melalui tetes mulut atau dicampur dengan air minum. Takarannya sesuai dengan anjuran. Vaksin ini memberikan kekebalan dan mencegah terhadap penyakit Gumboro.
Vaksin III (umur ayam 21 hari)
Diberi vaksin jenis Medivac ND La Sora melalui air minum, spray atau suntikan. Vaksin ini mencegah penyakit ND.
Vaksin IV (umur ayam 42 hari)
Diberi vaksin Medivac coryza B melalui suntikan atau menggunakan vaksin Medivac coryza T Suspension melalui cara yang sama. Vaksin ini mencegah penyakit snot atav korisa
Valisin V (Umur ayam 56 hari)
Diberi vaksin Medivac ND La Sola melalui air minum, spray atau suntikan. Vaksin ini untuk mencegah penyakti ND.
Vaksin VI (umur ayam 122 hari)
Ada beberapa pilihan, diantaranya kita bisa memberi vaksin jenis Medivac LD La Sota (vaksinasi ini diulang setiap 2-3 bulan sekali) dengan cara dicampur dengan air minum atau spray atau lewat suntikan. Pilihan kedua, bisa menggunakan Medivac ND Emulsion (diulang setiap 10 atau 6 atau 3 bulan sekali) melalui suntikan. Pilihan ketiga, odengan menggunakan Medivac ND-EDS Emulsion (diulang setiap 10 atau 6 atau 3 bufan sekali). Vaksin ini di samping mencegah penyakit ND juga mencegah EDS 76. Pilihan keempat, dapat menggunakan Medivac ND-IB Emulsion (diulang setiap 10 atau 6 atau 3 bulan sekali) dengan cara suntikan sebanyak 0,5 ml. Vaksin ini mencegah penyakit ND dan IB.
Vaksinasi virus flu burung
Untuk mengantisipasi serangan epidemi FLU BURUNG, maka semenjak menetas hingga masa apkir (masa berhenti bertelur), ayam buras perlu mendapatkan vaksin AI (Avian Influenza), misalnya dengan menggunakan DEIVAC AI melalui suntikan. Waktu vaksinasi virus flu burung yaitu :
> Umur 10 hari pemberian 0,2 ml
> Umur 63 hari pemberian 0,5 ml
> Umur 199 hari pemberian 0.5 ml
Selanjutnya vaksinasi diulang setiap 3-4 bulan sekali.
Sumber https://www.muttaqin.id/