Khasiat Mengkudu Secara Ilmiah



Mengkudu bernama latin Morinda citrifolia, dan memiliki nama lokal misalnya di Aceh disebut keumeudee, di Jawa disebut pace atau kudu, oleh orang sunda disebut cangkudu dan masih banyak lagi. Tanaman yang tergolong kedalam famili Rubiaceae berasal dari Asia bagian Tenggara.

Mengkudu tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m. Bunganya berbentuk bongkol dengan warna putih dan memiliki tinggi 3-8 m. Buahnya merupakan buah majemuk, ketika muda berwarna hijau bertotol-totol, sedangkan ketika sudah matang berwarna putih kekuningan serta bintik-bintik hitam.

Di Aceh, buah mengkudu secara tradisional sering digunakan untuk membuat rujak maupun sayur. Seperti nicah peugaga merupakan menu yang sering muncul ketika berbuka puasa, daun dari mengkudu ini sebagai salah satu bahan untuk membuat menu tersebut. Karena itu, di pedesaan Aceh hampir setiap rumah mempunyai pohon mengkudu. Selain itu masyarakat Aceh sering menggunakan buah mengkudu sebagai bahan obat tradisional.

Mengkudu memiliki pohon yang tidak begitu besar dengan tinggi 3- 8 m. Merupakan jenis tanaman dikotil, bercabang-cabang serta berdahan sedikit kaku dan kasar. Kulit batangnya berwarna keabu-abuan atau coklet kekuningan serta tidak berbulu dan cabangnya bersegi empat.

Daun berbentuk jorong-lanset dan merupakan jenis daun tunggal, memiliki pola saling berhadapan, cukup tebal serta terlihat mengkilap. Tepi daunnya tidak bergerigi atau rata serta ujung daunnya lancip pendek. Ukuran daun penumpu bervariasi, pada umumnya memiliki bentuk segitiga lebar. Daun mengkudu dapat digunakan sebagai sayur dengan kandungan cukup banyak vitamin A yang dipercaya dapat menyembuhkan ambein.

Bunga tumbuh diketiak daun penumpu yang berbentuk bongkol bulat,dan tersusun secara majemuk. Memiliki mahkota dengan warna putih dan berbentuk corong. Bunga mengkudu merupakan bunga lengkap dan bertipe bunga banci atau berumah satu.

Buah mengkudu merupakan buah majemuk. Permukaan buahnya cukup unik karena memiliki bintik-bintik hitam ketika masak. Daging buah lunak dan mengandung banyak air. Kandungan senyawa seperti asam kaprat, asam kaproat dan asam kaprilat menyebabkan aroma buah kurang sedap. Asam kaproat dan asam kaprilat diduga sebagai senyawa antibiotik yang aktif.

Buah dan daun mengkudu mengandung zat nutrisi yang cukup dibutuhkan oleh tubuh seperti vitamin, mineral tubuh serta protein. Salah satu mineral yang terdapat dalam mengkudu sebagai antioksidan yang hebat yaitu senyawa selenium. Selain selenium, masih banyak juga kandungan senyawa yang terdapat dalam mengkudu misalnya, terpenoid yang membantu regenerasi sel tubuh serta membantu proses sintesis organic. Zat aktifnya mampu membunuh bakteri penyebab infeksi. Senyawa scolopetin cukup ampuh untuk melawan alergi dan peradangan. Selain itu dalam buah mengkudu terdapat alkaloid penting seperti xeronin dan proxeronine. Seperti yang kita ketahui bahwa xeronine dibentuk oleh proxeronine yang mengandung asam nukleat yang cukup tinggi. Xeronin ini dapat mengaktifkan protein-protein yang tidak aktif, mengatur bentuk dan struktur sel yang aktif.

Meskipun bau buah mengkudu tidak sedap, ternyata banyak sekali kandungan senyawa-senyawa aktif didalam mengkudu yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Bukan pilihan yang buruk jika kita membudidayakan pohon mengkudu untuk dijadikan obat herbal maupun sayuran seperti yang dilakukan oleh masyarakat di Aceh.

Penulis: Lilik Alfiani

Referensi: Bangun, A. P.,DR, MHA dan Saworno, B. Khasiat dan Manfaat Mengkudu. Jakarta: Agromedia Pustaka, 2002.


Sumber https://www.generasibiologi.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel