Deskripsi, Klasifikasi dan Manfaat Bawang Dayak


Indonesia memiliki banyak sekali rempah-rempah yang sering dijadikan obat tradisional. Tanah yang subur menjadikan Indonesia kaya akan hasil alam. Salah satunya adalah Bawang Dayak. Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) atau biasa yang disebut Bawang Tiwai oleh masyarakat Kalimantan merupakan tanaman khas Kalimantan yang memiliki banyak khasiat. Tanaman ini digunakan secara turun temurun oleh masyarakat suku Dayak sebagai obat. Biasanya penggunaan bawang ini dengan cara direbus kemudian air rebusan diminum secara rutin.

Klasifikasi Bawang Dayak

Kingdom: Plantae
_Divisi: Spermatophyta
__Kelas: Liliopsida
___Ordo: Liliales
____Famili: Liliaceae
_____Genus: Eleutherine
______Spesies: Eleutherine palmifolia


Deskripsi Bawang Dayak

Bawang dayak memiliki bentuk sama seperti bawang merah, yaitu umbi lapis. Hanya saja untuk ukuran masih lebih besar bawang Dayak dan untuk struktur lebih tebal daripada bawang merah. Di mana di atas umbi tersebut terdapat daun berwarna hijau yang memiliki panjang 20-30 cm. Bawang Dayak dapat hidup di daerah tropis, di Indonesia sendiri terdapat di Kalimantan dan Jawa.

Manfaat Bawang Dayak

Bawang Dayak memiliki banyak sekali manfaat. Selain dapat dijadikan bumbu masakan, bawang Dayak juga digunakan sebagai obat tradisional. Khasiat bawang Dayak sendiri yaitu dapat dijadikan obat penurun tekanan darah tinggi (hipertensi), penyakit kencing manis (diabetes mellitus), obat bisul, menurunkan kolesterol, kanker usus, ambeien dan mencegah stroke. Bawang Dayak juga dapat dijadikan sebagai manisan. Kandungan kimia yang ada di dalam bawang Dayak yaitu alkaloid, glikosida, flavonoid, fenolik, kuinon, steroid, zat tannin, dan minyak atsiri. Flavonoid sendiri memiliki khasiat untuk antikanker.



Penggunaan Bawang Dayak

Penggunaan bawang Dayak sendiri terbilang cukup mudah, dewasa ini banyak sekali yang mengolah bawang Dayak dalam bentuk yang beragam seperti bubuk dan kapsul. Namun jika ingin mengolah secara langsung, ada beberapa cara yang dapat dilakukan.

a.Penyeduhan
Bawang Dayak dicuci hingga bersih sebanyak 3-4 siung, kemudian diiris tipis. Irisan tersebut dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air panas, kemudian diminum dalam keadaan hangat 2 hingga 3 kali sehari.

b.Pembuatan bawang Dayak kering
Bawang Dayak dicuci dan dipotong, kemudian dijemur hingga kering. Bawang Dayak yang sudah dikeringkan dapat disimpan, untuk mengonsumsinya dengan diseduh bersama air panas.

c.Pembuatan bubuk bawang Dayak.
Bawang Dayak dicuci dan dipotong, kemudian dijemur hingga kering. Bawang Dayak yang sudah kering kemudian diblender atau ditumbuk hingga halus setelah itu diayak. Hasil ayakan dapat disimpan, dan jika ingin mengonsumsinya dapat diseduh dengan air panas.

d.Digunakan langsung
Bawang Dayak diparut hingga halus dan hasil parutannya dibalurkan di bagian kulit yang mengalami luka. Biasanya cara ini digunakan untuk mengobati penyakit kulit seperti bisul.

Penulis: Anisa Nur Adnin

Referensi:
  1. Firdaus, Tazkiyatul. 2014. Efektifitas Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. 
  2. Galingging, Roni Yuniar. 2009. Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) sebagai Tanaman Obat Multifungsi.
  3. Puspadewi, Ririn, dkk. 2013. Jurnal Ilmiah Farmasi: Khasiat Umbi Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) sebagai Herbal Antimikroba Kulit. Cimahi: Universitas Jendral Ahmad Yani. 

Sumber https://www.generasibiologi.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel