Anatomi Akar Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)
Friday, April 6, 2018
Pernahkah kalian melihat tanaman anggrek dengan akar yang menjulur di udara? Bagaimana akar itu mampu bekerja? Apakah ada perbedaan struktur anatomi dari akar tersebut dengan tamanam lain?
Akar anggrek yang menjulur di udara disebut dengan akar udara (aerial roots). Kita akan membahas lebih jauh mengenai akar udara melalui studi anatomi akar anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis).
Phalaenopsis amabilis yang ditemukan sekitar 300-400 tahun yang lalu. Pertamakali ditemukan di sebuah pulau kecil di dekat pantai timur New Guinea pada tahun 1653, ditemukan oleh seorang ahli botani Jerman Georgius Everhardus Rumphius dan memberi nama tumbuhan tersebut Angreacum ablum majus. Tahun 1825 tumbuhan ini ditemukan kembali oleh Karl Ludwig Blume dan diberi nama Phalaenopsis amabilis sampai saat ini. Phalaenopsis amabilis umumnya ditemukan di bagian timur sampai bagian tenggara benua Asia.. Phalaenopsis amabilis merupakan salat satu jenis anggrek epifit, anggrek ini sangat mudah tumbuh dan beradaptasi. Phalaenopsis amabilis pada habitat aslinya akan berkembang pada suhu dari 20°C (65 ° F) di malam hari 30°C (85° F) di siang hari.
Anatomi Akar Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis)
Ekologi epifit dari Phalaenopsis amabilis menunjukkan adanya sesuatu yang khas yang ia miliki pada akar yang berfungsi untuk menangkap substrat, menyerap air dan mineral. Akar Phalaenopsis amabilis memiliki diameter yang kecil karena berhubungan dengan kemampuan mendapatkan nutrisi dan air, nutrisi dan kandungan air yang terbatas menyebabkan akar memiliki diameter kecil agar nutrisi langsung dapat diedarkan pada bagian tumbuhan lain. Lapisan terluar dari akar terdapat lapisan velamen, banyak fungsi yang dikaitkan dengan jaringan ini, seperti memperkuat akses untuk memperoleh mineral, mengurangi transpirasi, memantulkan radiasi inframerah, perlindungan mekanik, dan sebagai tempat pertukaran gas dalam akar.
Gambar 1. Penampang melintang akar epifit, penampang melintang (A; x 30), velamen (B; x 135) and stele (C; x 190). Keterangan: C- cortex, Ed- endodermis, Ex- exodermis, Ph- phloem, PC- passage cells, R- rhizodermis, V- velamen, X- xylem.
Velamen secara umum bersifat seperti spons dengan serat dinding sel yang tebal. Secara mudah air dan debu yang berada disekitar velamen akan terserap masuk kedalam jaringan, dan dinding sel yang tebal sesuai dengan fungsinya untuk menahan air agar tidak menguap, penghambatan kerusakan sel saat kekeringan, dan perlindungan mekani. Ketika akar anggrek basah maka velamen denga cepat akan menyerap air seperti spons, terdapat beberapa sel yang anti air berfungsi untuk rongga udara, sehingga meskipun saat velamen terisi air, masih memungkinkan terjadinya penambatan gas di velamen.
Bagian terluar dari jaringan korteks berdiferensiasi menjadi eksodermis yang terdiri dari sel-sel tinggi dan sel-sel pendek yang mengalami penebalan dari zat lignin dan suberin. Fungsi penebalan ini untuk perlindungan mekanis dan mempertahankan kelembaban korteks. Sel yang lebih pendek berfungsi untuk jalan masuknya nutrisi, air, dan udara dari velamen menuju korteks. Jaringan korteks secara umum berukuran besar dengan dinding sel tipis yang berfungsi untuk pengaturan air dan transportasi ion. Jaringan korteks mengandung klorofil sehingga juga mampu mengadakan prises fotosintesis. Jaringan terdalam dari korteks berdiferensiasi menjadi endodermis yang mengalami penebalan sekunder, yaitu penebalan dari zat lignin.
Jaringan pengangkut berada pada sisi dalam jaringan empulur parenkimatis dengan susunan xylem dan floem yang menyebar. Sesuai dengan fungsinya masing masing, sel xylem berada didekat endodermis untuk fungsi mengedaran air dan mineral.
Penulis: Dessy Feranita
Referensi:
- Bercu, R., Bavaru, A., & Broasca, L. (2011). Anatomical aspects of Phalaenopsis amabilis (L.) Blume. Annals of the Romanian Society for Cell Biology, 16(2).
- Moreira, A. S. F. P., & Isaias, R. M. dS. (2008). Comparative anatomy of the absorption roots of terrestrial and epiphytic orchids. Brazilian archives of biology and technology, 51(1).