Pengertian Kalimat Tunggal, Contoh, dan Bagian-Bagiannya
Thursday, March 10, 2016
Pengertian Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Hal itu berarti bahwa konstituen untuk setiap unsur kalimat, seperti subjek dan predikat tetap merupakan satu kesatuan.
Contoh:
Lamya akan pulang.
kami mahasiswa UNW.
mereka akan membentuk gruf band.
Guru bahasa Indonesia kami akan pergi ke Mataram.
Pola dasar kalimat tunggal dibedakan menjadi lima bagian, yaitu:
1. Kalimat yang perdikatnya nominal/benda
Contoh:
(1) Dia guru saya.
(2) Orang itu pencurinya.
2. Kalimat yang perdikatnya verbal/kerja
Kalimat yang berpredikat verbal dibagi mejadi tiga yaitu:
a. Kalimat taktransitif, yaitu kalimat yang tidak berobjek dan tidak berpelengkap hanya memiliki dua unsur fungsi wajib, yakni subjek dan predikat.
Contoh:
(1) Bu Lamya sedang berbelanja.
(2) Pak Hasan belum datang.
(3) Kami biasanya berlari-lari (hari minggu pagi)
(4) Padinya menguning.
b. Kalimat ekatransitif, yaitu kalimat yang berobjek dan tidak berpelengkap, mempunyai tiga unsur wajib, yakni subjek, predikat, dan objek.
Contoh:
(1) Pemerintah akan memasok semua kebutuhan bulan puasa.
(2) Kepala sekolah merestui pembentukan panitia ujian.
(3) Nilai Ujian Nasionla murni menentukan nasip para siswa.
(4) Doni mengecat pintu itu terlalu tebal.
c. Kalimat dwitransitif, yaitu kalimat yang bewudud subjek, objek, dan pelengkap.
Contoh:
(1) Lamya sedang mencari pekerjaan.
(2) Lamya sedang mencarikan perkerjaan.
(3) Lamya sedang mencarikan adiknya pekerjaan.
3. Kalimat yang predikatnya adjektiva/sifat
Contoh:
(1) Ayahnya sakit.
(2) Pernyataan orang itu salah.
(3) Alasan para pengunjuk rasa agak aneh.
4. Kalimat yang predikatnya numera/bilangan
Contoh:
(1) Anaknya banyak.
(2) Uangnya cukup banyak.
(3) Isterinya tiga.
5. Kalimat yang predikatnya preposisi/kata depan
Contoh:
(1) Ibu sedang ke sawah.
(2) Mereka ke rumah kemarin.
(3) Ayah di dalam kantor.
(4) Anak itu sedang di sekolah.
(5) Ibunya dari LombokSumber: Tata Kalimat Bahasa Indonesia, Prof. Dr. Ida Bagus Putrayasa, M.Pd.
Sumber: Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia edisi III
Sumber http://basindon.blogspot.com/
Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri atas satu klausa. Hal itu berarti bahwa konstituen untuk setiap unsur kalimat, seperti subjek dan predikat tetap merupakan satu kesatuan.
Contoh:
Lamya akan pulang.
kami mahasiswa UNW.
mereka akan membentuk gruf band.
Guru bahasa Indonesia kami akan pergi ke Mataram.
Lihat juga:Pola Dasar Kalimat Tunggal
Contoh-contoh Kalimat Tunggal
Kalimat Majemuk Setara dan Jenisnya
Pola dasar kalimat tunggal dibedakan menjadi lima bagian, yaitu:
1. Kalimat yang perdikatnya nominal/benda
Contoh:
(1) Dia guru saya.
(2) Orang itu pencurinya.
2. Kalimat yang perdikatnya verbal/kerja
Kalimat yang berpredikat verbal dibagi mejadi tiga yaitu:
a. Kalimat taktransitif, yaitu kalimat yang tidak berobjek dan tidak berpelengkap hanya memiliki dua unsur fungsi wajib, yakni subjek dan predikat.
Contoh:
(1) Bu Lamya sedang berbelanja.
(2) Pak Hasan belum datang.
(3) Kami biasanya berlari-lari (hari minggu pagi)
(4) Padinya menguning.
b. Kalimat ekatransitif, yaitu kalimat yang berobjek dan tidak berpelengkap, mempunyai tiga unsur wajib, yakni subjek, predikat, dan objek.
Contoh:
(1) Pemerintah akan memasok semua kebutuhan bulan puasa.
(2) Kepala sekolah merestui pembentukan panitia ujian.
(3) Nilai Ujian Nasionla murni menentukan nasip para siswa.
(4) Doni mengecat pintu itu terlalu tebal.
c. Kalimat dwitransitif, yaitu kalimat yang bewudud subjek, objek, dan pelengkap.
Contoh:
(1) Lamya sedang mencari pekerjaan.
(2) Lamya sedang mencarikan perkerjaan.
(3) Lamya sedang mencarikan adiknya pekerjaan.
3. Kalimat yang predikatnya adjektiva/sifat
Contoh:
(1) Ayahnya sakit.
(2) Pernyataan orang itu salah.
(3) Alasan para pengunjuk rasa agak aneh.
4. Kalimat yang predikatnya numera/bilangan
Contoh:
(1) Anaknya banyak.
(2) Uangnya cukup banyak.
(3) Isterinya tiga.
5. Kalimat yang predikatnya preposisi/kata depan
Contoh:
(1) Ibu sedang ke sawah.
(2) Mereka ke rumah kemarin.
(3) Ayah di dalam kantor.
(4) Anak itu sedang di sekolah.
(5) Ibunya dari LombokSumber: Tata Kalimat Bahasa Indonesia, Prof. Dr. Ida Bagus Putrayasa, M.Pd.
Sumber: Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia edisi III