LULUSAN KAMPUS NONAKTIF TERNYATA MASIH BISA DAFTAR CPNS
Monday, January 11, 2016
Akhir-akhir ini di berbagai laman online sedang ramai diperbincangkan mengenai ijazah dari lulusan kampus yang dinyatakan nonaktifkan oleh Kemenristek Dikti. Ijazah dikabarkan tidak bisa digunakan untuk mendaftar sebagai CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) pada tahun 2016.
Mengenai hal ini, Sekretaris Pelaksana Kopertis Wilayah VII Jawa Timur, Prof Dr Ali Maksum mengatakan bahwa informasi itu harus diverifikasi lagi kebenarannya agar semuanya tidak cemas dan tetap bisa mencoba keberuntungan berkarir pada instansi pemerintahan dengan mengikuti tes CPNS di tahun ini
“Dulu sempat dikabarkan 31 kampus swasta di Jatim yang ijazahnya tidak bisa digunakan untuk mendaftar CPNS. Namun sekarang diinformasikan hanya tinggal tiga kampus saja, tapi itu sudah dikabarkan dari pusat bahwa semuanya masih dipersilakan untuk daftar CPNS tapi dengan beberapa catatan dan nantinya juga akan ada selektif ijazah pula,” ujar Ali ketika dikonfirmasi, Senin (11/1/2016).
Ali menjelaskan, bukan berarti kampus yang pernah dinonaktifkan oleh Kemenristek Dikti tidak serta merta ijazahnya di-black list dari pendaftaran CPNS.
“Yang dipermasalahkan Kemenristek Dikti itu adalah ijazah yang mengandung penyimpangan. Semisal memperoleh ijazahnya dengan cara hanya membeli saja tanpa ada proses berkuliah, itu yang tidak diperbolehkan untuk daftar. Bukan kampus yang pernah dinonaktifkan kemudian semua ijazahnya tidak bisa digunakan daftar PNS,” ungkap guru besar bidang olahraga ini.
Sebelumnya 19 kampus di Jawa timur yang berads di wilayah Kopertis VII Jatim yang pernah dinyatakan nonaktif oleh Kemenristek Dikti, dari ke 19 PTS di Jawa Timur yang sempat dinonaktifkan diantaranya Universitas Teknologi Surabaya (UTS), Akademi Teknologi Industri Tekstil Surabaya, Universitas Darul Ulum Jombang, Universitas Bondowoso (Unibo), Universitas Nusantara PGRI Kediri, dan Universitas Cakrawala.
Selanjutnya IKIP Budi Utomo, IKIP PGRI Jember, STKIP Tri Bhuwana, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Sunan Giri, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Malang, Sekolah Tinggi Teknik Budi Utomo, dan Sekolah Tinggi Teknik Widya Dharma.
Kemudian, ada juga Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pemnas Indonesia, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pemuda, Akademi Teknik Nasional Sidoarjo, Akademi Bahasa Asing Webb, Akademi Pariwisata Bhakti Wiyata, dan AMIK Aji Jaya Baya.