Biografi BJ Habibie
Bagi Anda yang belum mengenal detil sosok cerdas dan tegas tersebut, Anda bisa membaca biografi BJ Habibie di situs-situs atau buku. Beberapa situs yang bisa Anda jelajahi ketika ingin mencari biografi BJ Habibie ada di wikipedia.org, nusantaranews.wordpress.com, tempo.com, tokohindonesia.com, kolom-biografi.blogspot.com dan masih banyak situs-situs yang memuat biografi BJ Habibie.
Mantan Presiden Republik Indonesia ketiga ini memang terkenal dengan kejeniusannya dalam bidang teknologi. Bahkan, dalam biografi BJ Habibie banyak disebut sebagai ilmuwan handal teknologi di Indonesia. Tak salah memang menyematkan gelar tersebut karena sesuai dengan kemampuan dan kecerdasannya.
Biografi BJ Habibie mencatat, tak hanya karena kecerdasannya saja sehingga banyak orang yang respek terhadapnya, melainkan karena ketegasannya dalam bersikap. Itu terbukti dengan keputusan yang diambilnya pada masa kepemimpinannya. Banyak kebijakan ekonomi yang diputuskan dengan tegas oleh BJ Habibie dan menghasilkan hal yang positif.
Kita bisa belajar mengenai keuletannya dalam belajar dan kehidupannya melalui biografi BJ Habibie. Sosoknya yang cerdas dan tegas dalam menyikapi apa pun bisa menjadi teladan bagi kita semua.
Sekilas Biografi BJ Habibie
Bacharuddin Jusuf Habibie lahir di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936. BJ Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara. Orangtua beliau bernama Alwi Abdull Jalil Habibie dan RA. Tuti Marini Pospowardojo. BJ Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada 12 Mei 1962 dan dikarunia dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Menurut biografi BJ Habibie, masa kecilnya dihabiskan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sejak kanak-kanak, BJ Habibie sudah mempunyai sikap yang tegas. Ia mempunyai kegemaran menunggang kuda. Setelah kepergian ayahnya yang meninggal dunia pada 3 September 1950, BJ Habibie pindah ke Bandung untuk menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di sekolah lanjutan atas, BJ Habibie mulai tampak menonjol prestasinya terutama dalam pelajaran-pelajran eksakta.
BJ Habibie menamatkan SMA-nya pada 1954, kemudian beliau meneruskan kuliah di Universitas Indonesia di Bandung (sekarang ITB). Ia mendapat gelar Diploma dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 yang kemudian mendapat gelar Doktor dari tempat yang sama tahun 1965. Tahun 1967, Habibie menjadi Profesor Kehormatan atau Guru Besar pada Institut Teknologi Bandung.
BJ Habibie yang dikenal sebagai Mr. Crack (di Jerman dan dunia) hanya kuliah selama setahun di Bandung. Kemudian 10 tahun kuliah di Jerman dan meraih gelar Doktor konstruksi pesawat terbang dengan predikat Summa Cum Laude. Ia lalu bekerja di industri pesawat terbang terkemuka MBB GMBH Jerman, sebelum memenuhi panggilan Presiden Soeharto untuk kembali ke Indonesia.
BJ Habibie menjabat Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT selama 20 tahun di Indonesia. Ia memimpin 10 perusahaan BUMN Industri Strategis, dipilih MPR menjadi wakil presiden RI dan disumpah oleh ketua Mahkamah Agung menjadi presiden RI ketiga menggantikan Soeharto.
Menurut biografi BJ Habibie, saat itu, Soeharto menyerahkan jabatan presiden kepada Habibie berdasarkan pasal 8 UUD 1945. Kepemimpinan BJ Habibie tak bertahan lama. Ia dipaksa lengser akibat refrendum Timor Timur yang memilih merdeka.
Pasca turunnya BJ Habibie dari jabatan sebagai presiden, BJ Habibie lebih banyak tinggal di Jerman daripada di Indonesia. Namun, saat era kepresidenan Susilo Bambang Yudoyono, ia kembali aktif sebagai penasehat presiden untuk mengawal proses demokratisasi di Indonesia lewat organisasi yang didirikannya, Habibie Center.
Pada tanggal 22 Mei 2010, Hasri Ainun Habibie, istri BJ Habibie, meninggal di Rumah Sakit Ludwig Maximilians Universitat, Klinikum, Muenchen, Jerman. Ia meninggal pada hari Sabtu pukul 17.30 waktu setempat atau 22.30 WIB. Kepastian meninggalnya Hasri Ainun dari kepastian Ali Mochtar Ngabalin, mantan anggota DPR yang ditunjuk menjadi wakil keluarga BJ Habibie. Ini menjadi duka yang amat mendalam bagi Mantan Presiden Habibie dan Rakyat Indonesia yang merasa kehilangan. Bagi Habibie, Ainun adalah segalanya. Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Bagi Ainun, Habibie adalah segalanya, pengisi kasih dalam hidupnya. Namun setiap kisah mempunyai akhir, setiap mimpi mempunyai batas.
Pada Awal desember 2012, sebuah film yang berjudul "Habibie dan Ainun" diluncurkan, film ini Mengangkat kisah nyata tentang romantisme kedua saat remaja hingga menjadi suami istri dan saat ajal memisahkan mereka. Film yang diambil dari buku terlaris karya BJ Habibie, Film ini di garap oleh dua sutradara yaitu Faozan Rizal dan Hanung Bramantyo, dengan pemeran Reza Rahardian sebagai Habibie dan Bunga Citra Lestari sebagai Ainun Habibie.
Biografi BJ Habiibie - Karya dan Tanda Jasa
Beberapa karya BJ Habibie dalam menghitung dan mendesain beberapa proyek pembuatan pesawat terbang, di antaranya:
- VTOL (Vertical Take Off & Landing) Pesawat Angkut DO-31
- Pesawat Angkut Militer TRANSCALL C-130
- Hansa Jet 320 (Pesawat Eksekutif)
- Airbus A-300 (untuk 300 penumpang)
- CN – 235
- N-250
- Secara tidak langsung beliau juga ikut berpartisipasi dalam menghitung dan mendesain Helikopter BO-105, Multi Role Combat Aircraft (MRCA), dan beberapa proyek rudal dan satelit.
Dalam biografi BJ Habibie singkat ini hanya memuat sebagian Tanda Jasa/Kehormatan dan penghargaan yang diterima di antaranya:
- 1976-1998 Direktur Utama PT Industri Pesawat terbang Nusantara (IPTN)
- 1978-1998 Menteri Negara Ristek dan Teknologi Republik Indonesia
- Ketua Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
- 1978-1998 Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero)
- 1978-1998 Ketua Otorita Pengembangan daerah Industri Pulau Batam (Opdip Batam)
- 1980-1998 Ketua Tim Pengembangan Industri Pertahanan Keamanan (Keppres No. 40, 1980)
- 1980 mendapat penghargaan international Garbd Cruz de Merito Aeronautica Condistinativo Balcno dari Spanyol.
- 1983 menjadi anggota kehormatan Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar Jerman Barat, dan The Royal Aeronautica Soctety, Inggris.
- 1984 Tokoh dalam teknologi penerbangan dan angkasa luar dari Aviation Week & Spac Technology
- 1985 Anggota kehormatan The Royal Swedish (berhak menentukan pemenang Hadiah Nobel)
- 1992 Theodore van Karman Award dari Jerman
- 1993 Doctor of Science dari Cranfield Institute Of Technology, Inggris
- 1994 Edward Wanner Award dari Organisasi Penerbangan Sipd Dunia (ICAO)
- 1997 Grand Officer De la Legion D honrveur dari Prancis
- 1983-1998 Direktur Utama PT Pindad (Persero)
- 1988-1998 Wakit Ketua Dewan Pembina Industri Strategis
- 1989-1998 Ketua Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS)
- 1990-1998 Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim se Indonesia (ICMI)
- 1993 Koordinator Presidium Harian, Dewan Pembina Golkar
- 10 Maret-20 Mei 1998 Wakil Presiden Republik Indonesia
- 21 Mei 1998 – Oktober 1999 Presiden Republik Indonesia ketiga
Biografi BJ Habibie - The Habibie Center
Membahas biografi BJ Habibie secara singkat, tak lengkap jika tak memuat tentang “The Habibie Center.” Kecintaannya terhadap Indonesia tetap mendarahdaging bagi BJ Habibie, meskipun kewarganegaraannya berubah menjadi WNA Jerman. Ini terbukti dengan didirikannya The Habibie Center.
Pembuatan The Habibie Center oleh BJ Habibie dan keluarga sebagai organisasi independen, non pemerintah, dan non profit. Visi The Habibie Center adalah memajukan usaha modernisasi dan demokratisasi di Indonesia yang didasarkan pada moralitas dan integritas budaya dan nilai-nilai agama.
Misi yang diemban oleh The Habibie Center sebagai berikut:
- Menciptakan masyarakat demokratis secara kultural dan struktural yang mengakui, menghormati, dan menjunjung tinggi hak asasi manusia, serta mengkaji dan mengangkat isu-isu perkembangan demokrasi dan hak asasi manusia.
- Memajukan dan meningkatkan pengelolaan sumber daya manusia dan usaha sosialisasi teknologi. Misi ini dijadikan sebagai dasar program pengembangan strategis dalam agenda The Habibie Center yang meliputi Demokratisasi dan hak asasi manusia, sumber daya manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, Media dan Informasi, Sumber daya kelautan, Sosialisasi dan penyebaran teknologi, pembentukan jaringan dan kerjasama.
Dalam The Habibie Center banyak membahas mengenai demokratisasi dan nuansa politik yang terjadi di Indonesia.sumber: Anne Ahira
Sumber https://dee-belajar.blogspot.com/