Bukti Fisik Akreditasi Standar Proses Nomor 21
Saturday, August 17, 2019
Bukti Fisik Akreditasi Standar Proses Nomor 21 | akreditasi sekolah salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Selain meningkatkan mutu pendidikan, melalui akreditasi sekolah pemerintah melakukan pemetaan pendidikan sehingga dapat dilakukan evaluasi serta monitoring.
Akreditasi sekolah harus dilaksanakan pada setiap jenjang pendidikan. Sehingga kita mengenal istilah akreditasi SD, akreditasi SMP, akreditasi SMA dan Akreditasi SMA pada tingkat sekolah.
Akreditasi sekolah harus dilaksanakan pada setiap jenjang pendidikan. Sehingga kita mengenal istilah akreditasi SD, akreditasi SMP, akreditasi SMA dan Akreditasi SMA pada tingkat sekolah.
Mempersiapkan akreditasi sekolah untuk mendapatkan nilai terbaik dari tiem assesor akreditasi merupakan sesuatu yang sangat diharapkan oleh semua penyelenggara pendidikan.
Ketersediaan bukti fisik akreditasi sekolah adalah salah satu hal yang paling utama untuk mendapatkan nilai akreditasi sekolah yang sangat memuaskan.
Tiem assesor akreditasi sekolah akan menelaah kesesuaian bukti fisik akreditasi dengan imstrumen akreditasi sekolah serta kesesuaian dengan petunjuk teknis instrumen akreditasi.
Selain menelaah bukti fisik akreditasi sekolah yang tersedia sekolah, tiem assesor juga melakukan wawancara dengan guru serta wawancara dengan siswa serta melakukan observasi di ruang kelas dan beberapa tempat lainnya.
Oleh karena itu, kita harus mampi memahami isi yang terkandung pada instrumen akreditasi sekolah dan memahami isi petunjuk teknis akreditasi sekolah.
Dengan demikian bukti fisik akreditasi sekolah yang dipersiapkan berdasarkan instrumen akreditasi akan lebih mantap dan matang.
Pada kesempatan ini, kami akan mencoba mengulas tentang Bukti Fisik Akreditasi Standar Proses Nomor 21. Semoga apa yang kami jelaskan dapat memberikan informasi tambahan bagi anda yang sedang mempersiapkan bukti fisik akreditasi standar proses.
Instrumen Akreditasi Standar Proses Nomor 21
21. Guru menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai karakteristik siswa dan mata pelajaran.
- A. 91%-100% guru menggunakan pendekatan yang sesuai
- B. 81%-90% guru menggunakan pendekatan yang sesuai
- C. 71%-80% guru menggunakan pendekatan yang sesuai
- D. 61%-70% guru menggunakan pendekatan yang sesuai
- E. Kurang dari 61% guru menggunakan pendekatan yang sesuai
Bila kita cermati berdasarkan instrumen akreditasi sekolah komponen standar proses nomor 21 diatas maka inti dari instrumen tersebut adalah Jumlah persentase guru yang melakukan pendekatan pembelajaran sesuai dengan karakteristik.
Apa itu pendekatan pembelajaran karateristik siswa ? Guru yang profesional mampu melihat dan mengenali karakteristik dari peserta didik.
Dengan memahami karakteristik siswa guru akan mudah melaksanakan pembelajaran dan memilih model pembelajaran yang menyenangkan dalam kelas.
Karakteristik yang ditampilkan oleh siswa di kelas A dan kelas B akan berbeda. Mengenali karakteristik siswa ini menjadi acuan guru menentukan model pembelajaran yang digemari oleh siswa.
Guru harus melakukan pengamatan terhadap kebiasan, suasana dan tanggapan dari siswa dalam suatu ruang kelas. Kemudian memutuskan model pembelajaran yang ideal dengan karakteristik siswa.
Bukti fisik akreditasi apa saja yang harus dipersiapkan untuk instrumen akreditasi nomor 21 ini ? Mari kita lihat dengan cermat petunjuk teknis akreditasi standar proses nomor 21.
Petunjuk Teknis Akreditasi Standar Proses Nomor 21
Kegiatan inti dilaksanakan guru dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan KD setiap mata pelajaran
Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan. Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan.
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian. Untuk mendorong siswa menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah.
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah.
Dibuktikan dengan:
Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan dan/atau pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan. Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan.
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Untuk memperkuat pendekatan saintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian. Untuk mendorong siswa menghasilkan karya kreatif dan kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah.
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi mata pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong siswa untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus belajar berbasis penyingkapan/penelitian dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah.
Dibuktikan dengan:
- menelaah ragam pendekatan pembelajaran yang digunakan guru dalam:
- RPP
- proses pembelajaran di 1-2 kelas, yang dipilih oleh asesor
- wawancara dengan guru dan siswa.
Setelah melihat petunjuk teknis akreditasi standar proses nomor 21 di atas, kita dapat mengetahui bahwa bukti fisik yang harus ada merupakan RPP atau perangkat pembelajaran yang digunakan oleh guru.
Tiem assesor yang melakukan penilaian akreditasi sekolah akan melakukan telaah terhadap RPP. Metode pembelajaran yang digunakan guru memenuhi dan sesuai dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran.
Selain itu tiem assesor akan melakukan observasi terhadap proses belajar mengajar diruang kelas. Hal ini dilakukan untuk mengamati guru dan siswa diruang kelas.
Bukti Fisik Akreditasi Sekolah Standar Proses Nomor 21
Download : Silabus Kurikulum 2013 SD Revisi 2017
Nach itulah beberapa silabus dan RPP yang dapat digunakan untuk dijadikan acuan dan dikembangkan kembali oleh guru.
Demikian yang dapat kami share pada kesempatan ini melalui artikel dengan judul Bukti Fisik Akreditasi Standar Proses Nomor 21.
Sumber https://www.cararingkas.com/