Mitos Seputar Hipertensi yang Salah Vs Fakta Sebenarnya
Thursday, May 30, 2019
Penyakit hipertensi ternyata punya banyak sekali mitos atau kesalahpahaman yang dipercaya masyarakat.
Mitos tersebut telah saya rangkum ke dalam artikel ini dan langsung saya bandingkan dengan fakta yang sebenarnya.
Langsung saja berikut beberapa mitos tentang hipertensi :
Mitos 1# - Hipertensi bisa sembuh
Hipertensi tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa untuk dikendalikan agar tidak kambuh dan kambuh.
Anggapan keliru seperti ini sering kali membuat penderita berhenti minum obat setelah tekanan darahnya berangsur normal.
Padahal jika pengobatan dihentikan bisa saja risiko kambuh lagi menjadi lebih besar.
Seperti yang kita tahu bahwa dalam dunia medis, fungsi obat bermacam-macam, bukan hanya menyembuhkan saja.
Setidaknya ada empat fungsi obat, yaitu :
- Untuk pencegahan penyakit, contohnya vitamin dan vaksinasi
- Untuk menyembuhkan penyakit, contohnya antibiotik
- Untuk mengontrol penyakit, contohnya obat hipertensi dan diabetes
- Untuk menghilangkan gejala, contohnya obat demam atau sakit kepala
Dari penggolongan diatas jelas sekali bahwa hipertensi termasuk ke dalam penyakit yang hanya bisa dikontrol atau dikendalikan.
Itu artinya hipertensi tidak bisa disembuhkan.
Mitos 2# - Sakit kepala berarti tensi darah naik
Banyak sekali yang bilang kalau sakit kepala berarti tekanan darah naik.
Padahal faktanya tidak selalu begitu.
Hipertensi tidak selalu ditandai dengan sakit kepala atau pusing. Justru, timbulnya sakit kepala ini bisa jadi hipertensi Anda sudah parah dan terlambat diobati.
Karena itu sebaiknya Anda rutin memeriksakan tekanan darah, jangan menunggu hingga muncul sakit kepala.
Mitos 3# - Obat hipertensi jangan di minum bila tekanan darah sudah normal
Obat hipertensi harus Anda konsumsi seumur hidup.
Diet garam atau diet DASH pun tidak akan menjamin tekanan darah Anda bisa selalu terkontrol.
Karena itu jangan pernah percaya perkataan orang yang menyuruh berhenti minum obat setelah tekanan darah normal.
Biasakanlah untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai hal ini, dan saya yakin para dokter pun akan sependapat dengan penjelasan ini.
Mitos 4# - Obat hipertensi bikin kecanduan
Perlu Anda ketahui bahwa obat hipertensi tidak sama dengan zat aditif ataupun narkoba yang bisa menyebabkan ketergantungan.
Obat hipertensi tidak akan membuat Anda kecanduan. Akan lebih berbahaya apabila Anda tidak meminum obat hipertensi sesuai aturan atau anjuran dokter.
Karena bisa saja tekanan darah Anda naik tiba-tiba akibat konsumsi obat yang tidak benar.
Bukankah obat hipertensi sama dengan obat lain yang akan berbahaya bila dikonsumsi terus-menerus ?
Obat hipertensi sama dengan obat kimia lainnya yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan bila dikonsumsi dalam jangka panjang.
Tetapi hal ini bisa diantisipasi dengan melakukan tes fungsi hati dan ginjal (SGOT/SGPT) setiap 6 bulan.
Ini dilakukan untuk memastikan fungsi kedua organ tersebut tetap normal dan bisa melakukan metabolisme obat dengan lancar.
Jika didapati kerusakan saat pemeriksaan, maka dokter akan segera melakukan tindakan medis seperti melakukan terapi sesuai perkembangan kondisi pasien.
Mitos 5# - Hemoglobin identik dengan tekanan darah
Banyak masyarakat yang menganggap rendahnya kadar hemoglobin menandakan seseorang menderita hipertensi.
Padahal faktanya tidak seperti itu.
Baca pula : 9 Mitos Kehamilan yang Masih Dipercaya
Hemoglobin berbeda dengan tekanan darah, hemoglobin rendah terjadi karena jumlah sel darah merah yang mengangkut oksigen kurang dari normal, dan hal ini sama sekali tidak berkaitan dengan hipertensi.
Sumber https://www.artikelmateri.com/