Bukan Guru Impor Tapi Mengundang Instruktur dari Luar Negeri
Friday, May 31, 2019
Bukan Guru Import Tapi Mengundang Instruktur dari Luar Negeri, Pernyataan Gagasan Menteri Puan Maharani, Pernyataan tersebut berkembang menjadi gagasan `guru impor' dan menuai kontroversi karena guru asing dianggap akan menggantikan guru lokal mengajar di kelas seperti dikutip berbagai di berbagai media mainstream, Namun, gagasan tersebut dibantah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Baca juga
Qualified Teachers (Pendidikan Guru di Indonesia)
Ditjen GTK Dibentuk Kemdikbud Untuk Pelatihan dan Tunjangan Guru
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, guru yang didatangkan dari luar negeri bertujuan untuk melatih guru-guru maupun instruktur yang ada di Tanah Air. "Salah satu pertimbangan Menko PMK Puan Maharani dengan mendatangkan instruktur atau guru dari luar negeri untuk meningkatkan kemahiran instruktur atau guru Indonesia, juga bisa lebih efisien daripada mengirim instruktur atau guru Indonesia ke luar negeri," ujar Muhadjir, Ahad (12/5). dikutip dari laman Republika https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/news-analysis/prfibi415/guru-impor-atau-mengundang-instruktur-luar-negeri
Muhadjir menjelaskan, yang dimaksud Menko Puan bukan `mengimpor', melainkan mengundang guru atau instruktur luar negeri untuk program Training of Trainers atau ToT. Instruktur luar negeri itu tidak hanya untuk sekolah, tetapi juga untuk lembaga pelatihan yang berada di kementerian lain, misalnya, Balai Latihan Kerja atau BLK.
"Sasaran utamanya adalah untuk peningkatan kapasitas pembelajaran vokasi di SMK juga pembelajaran science, technology, engineering, and mathematics(STEM)," lanjut Muhadjir.
Namun demikian, kata Muhadjir, pengiriman guru ke luar negeri untuk kursus jangka pendek juga tetap dilakukan. Mendikbud berharap, program tersebut tetap berlanjut setelah dikirim sebanyak 1.200 guru ke luar negeri. "Sehingga, target pengiriman guru kursus ke luar negeri sebanyak 7.000 guru tahun ini bisa tercapai," kata Muhadjir.
Sumber https://www.datasekolah.co.id/
Baca juga
Qualified Teachers (Pendidikan Guru di Indonesia)
Ditjen GTK Dibentuk Kemdikbud Untuk Pelatihan dan Tunjangan Guru
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, guru yang didatangkan dari luar negeri bertujuan untuk melatih guru-guru maupun instruktur yang ada di Tanah Air. "Salah satu pertimbangan Menko PMK Puan Maharani dengan mendatangkan instruktur atau guru dari luar negeri untuk meningkatkan kemahiran instruktur atau guru Indonesia, juga bisa lebih efisien daripada mengirim instruktur atau guru Indonesia ke luar negeri," ujar Muhadjir, Ahad (12/5). dikutip dari laman Republika https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/news-analysis/prfibi415/guru-impor-atau-mengundang-instruktur-luar-negeri
Muhadjir menjelaskan, yang dimaksud Menko Puan bukan `mengimpor', melainkan mengundang guru atau instruktur luar negeri untuk program Training of Trainers atau ToT. Instruktur luar negeri itu tidak hanya untuk sekolah, tetapi juga untuk lembaga pelatihan yang berada di kementerian lain, misalnya, Balai Latihan Kerja atau BLK.
"Sasaran utamanya adalah untuk peningkatan kapasitas pembelajaran vokasi di SMK juga pembelajaran science, technology, engineering, and mathematics(STEM)," lanjut Muhadjir.
Namun demikian, kata Muhadjir, pengiriman guru ke luar negeri untuk kursus jangka pendek juga tetap dilakukan. Mendikbud berharap, program tersebut tetap berlanjut setelah dikirim sebanyak 1.200 guru ke luar negeri. "Sehingga, target pengiriman guru kursus ke luar negeri sebanyak 7.000 guru tahun ini bisa tercapai," kata Muhadjir.