Sistem Peredaran Darah Pada Katak / Kodok (Amfibi) Dilengkapi Gambar
Saturday, March 2, 2019
Sistem peredaran darah pada amfibi memiliki persamaan dengan hewan vertebrata lainnya yakni memiliki sistem peredaran darah tertutup. Dalam kelas amphibi, sistem peredaran darahnya mengalami perbedaan pada saat masih dalam bentuk berudu dan bentuk katak dewasa. Saat masih berudu, sistem peredaran darahnya sama seperti sistem peredaran darah ikan dimana jantung hanya terdiri dari dua ruangan (1 atrium dan 1 ventrikel). Adapun pada saat menjadi katak dewasa, sistem peredaran darahnya memiliki jantung dengan 3 ruang (2 atrium dan 1 ventrikel).
Gambar 1. Sistem peredaran darah pada berudu. (1) insang, terjadi pertukaran gas; (2) Titik oksigen habis; (3) Jantung yang terdiri dari dua rungan. Merah = darah kaya oksigen; Biru = darah kaya akan karbon dioksida.
Mekanisme sistem peredaran darah katak merupakan sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pengeritian sistem peredaran darah ganda adalah darah melewati jantung sebanyak dua kali dalam satu kali peredaran.
Pertama, darah yang berasal dari jantung akan menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah yang berasal dari seluruh tubuh akan menuju ke jantung serta akan diedarkan kembali ke seluruh tubuh.
Katak memiliki jantung yang terdiri dari tiga ruang, yakni dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan satu ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang berfungsi untuk mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium.
Darah yang rendah oksigen dari berbagai jaringan serta organ-organ tubuh akan dialirkan ke sinus venosus menuju ke atrium kanan. Selanjutnya, darah dari atrium kanan akan mengalir ke ventrikel, kemudian akan menuju ke arteri pulmonalis serta masuk ke paru- paru.
Di paru-paru, gas karbon dioksida akan dilepaskan dan gas oksigen akan diikat. Dari paru-paru, aliran darah akan mengalir menuju ke vena pulmonalis kemudian menuju ke atrium kiri. Proses peredaran darah yang terjadi ini disebut peredaran darah kecil.
Tahap selanjutnya yakni alirah darah dari atrium kiri, maka darah akan mengalir ke ventrikel. Di ruangan ventrikel inilah terjadi percampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon dioksida dalam jumlah yang sedikit.
Aliran darah dari ventrikel akan keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) menuju aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Tiap aorta ini bercabang-cabang membentuk tiga arteri pokok, yakni (1) arteri anterior (karotis) yang berfungsi mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, (2) lengkung aorta yang mengalirkan darah ke seluruh jaringan internal dan organ di dalam tubuh, dan (3) arteri posterior yang berfungsi mengalirkan darah menuju kulit dan paru-paru.
Katak memiliki darah yang terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Kandungan plasma darah yakni air, protein darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah katak terdiri dari eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki inti serta mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk mengikat oksigen.
Sumber https://www.generasibiologi.com/
Gambar 1. Sistem peredaran darah pada berudu. (1) insang, terjadi pertukaran gas; (2) Titik oksigen habis; (3) Jantung yang terdiri dari dua rungan. Merah = darah kaya oksigen; Biru = darah kaya akan karbon dioksida.
Mekanisme sistem peredaran darah katak merupakan sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda. Pengeritian sistem peredaran darah ganda adalah darah melewati jantung sebanyak dua kali dalam satu kali peredaran.
Pertama, darah yang berasal dari jantung akan menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung. Kedua, darah yang berasal dari seluruh tubuh akan menuju ke jantung serta akan diedarkan kembali ke seluruh tubuh.
Katak memiliki jantung yang terdiri dari tiga ruang, yakni dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan satu ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang berfungsi untuk mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium.
Gambar 2. Sistem peredaran darah katak. |
Darah yang rendah oksigen dari berbagai jaringan serta organ-organ tubuh akan dialirkan ke sinus venosus menuju ke atrium kanan. Selanjutnya, darah dari atrium kanan akan mengalir ke ventrikel, kemudian akan menuju ke arteri pulmonalis serta masuk ke paru- paru.
Di paru-paru, gas karbon dioksida akan dilepaskan dan gas oksigen akan diikat. Dari paru-paru, aliran darah akan mengalir menuju ke vena pulmonalis kemudian menuju ke atrium kiri. Proses peredaran darah yang terjadi ini disebut peredaran darah kecil.
Tahap selanjutnya yakni alirah darah dari atrium kiri, maka darah akan mengalir ke ventrikel. Di ruangan ventrikel inilah terjadi percampuran darah yang mengandung oksigen dengan darah yang mengandung karbon dioksida dalam jumlah yang sedikit.
Aliran darah dari ventrikel akan keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) menuju aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan. Tiap aorta ini bercabang-cabang membentuk tiga arteri pokok, yakni (1) arteri anterior (karotis) yang berfungsi mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, (2) lengkung aorta yang mengalirkan darah ke seluruh jaringan internal dan organ di dalam tubuh, dan (3) arteri posterior yang berfungsi mengalirkan darah menuju kulit dan paru-paru.
Katak memiliki darah yang terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Kandungan plasma darah yakni air, protein darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah katak terdiri dari eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki inti serta mengandung hemoglobin yang berfungsi untuk mengikat oksigen.