Perbedaan Customers, Consumers, dan Clients Dalam Penggunaannya
Kali ini kita akan melihat perbedaan customers, consumers, dan clients. Dalam penggunaannya, ketiga kata ini sering digunakan untuk mendeskripsikan orang-orang yang menggunakan produk dan layanan tertentu. Meskipun terkadang customers, consumers, dan clients ini bisa digunakan saling bergantian, tetapi sebenarnya arti mereka berbeda.
Supaya lebih mudah memahami perbedaan customers, consumers, dan clients, maka sebaiknya kita melihatnya dari dua sisi, anda sebagai penjual, atau anda sebagai pembeli. Harapannya adalah dengan memahami perbedaan makna customers, consumers, dan clients ini, maka anda akan terhindar dari kebingungan menentukan langkah atau strategi pemasaran produk anda dengan tepat.
Perbedaan Customers, Consumers, dan Clients
Tips Sederhana Supaya Pembeli Tidak Pergi
Pengertian Consumers
Consumers adalah mereka yang menggunakan produk atau layanan tertentu. Bisa saja mereka tidak membeli produk atau layanan yang mereka gunakan. Meskipun consumers seringkali dianggap juga sebagai customers.
Misalnya begini, ketika anda membeli suatu barang, maka anda adalah customer. Ketika anda menggunakan atau mengkonsumsi produk tersebut, maka anda sedang menjadi consumers.
Ketika seorang ibu membeli susu formula untuk anaknya, maka dia adalah customers dari toko yang menjual produk tersebut. Sementara anaknya yang mengkonsumsi susu tersebut, adalah consumers.
Seseorang juga bisa membeli produk untuk dijual lagi, yang artinya dia bertindak sebagai costumers.
Pengertian Clients
Clients adalah orang-orang yang telah membangun hubungan baik dengan sebuah perusahaan dalam waktu lama, biasanya hubungan baik yang dimaksud di sini adalah yang bersifat personal.
Istilah client ini secara profesional digunakan untuk menyebut hubungan antara seorang pelanggan dengan dokter, pengacara, dan akuntan.
Secara umum seorang client adalah customer yang memiliki kebutuhan akan layanan profesional yang sifatnya lebih khusus dibandingkan customer yang lain.
Sebagai contoh, kita bisa melihat bila sebuah perusahaan web designer yang membuat website yang sifatnya sangat khusus, dibangun hanya untuk satu pihak saja, berdasarkan kebutuhan yang juga khusus dan unik dari pihak yang memesan tersebut. Maka, pihak yang memesan layanan pembuatan website tersebut adalah client.
Akan berbeda misalnya, jika perusahaan jasa web design tadi membuat website yang sifatnya generik tanpa ada kekhususan tertentu yang membedakan dengan jelas yang hanya berdasarkan template, dan website tadi dijual untuk umum, maka pembelinya cukup disebut sebagai customer.
Bila customers bersifat umum, digunakan untuk menyebut semua orang yang membeli produk atau jasa sebuah perusahaan, maka client ini lebih khusus. Jikalaupun produk atau layanannya tidak khusus, maka bentuk pelayanan dan fasilitas yang diberikan berbeda.
baca juga: Ingin Belajar Jadi Sales Marketing Yang Berhasil? Siapkan 3 Hal Ini Dulu
Apa implikasinya?
Setelah mengetahui perbedaan customers, consumers, dan clients seperti yang sudah kita bahas di atas, maka kita bisa lebih mudah untuk menentukan strategi pemasaran yang sesuai dengan produk dan layanan jasa yang ditawarkan.
Sebuah produk yang menyasar consumer anak-anak yang belum memiliki peran sebagai penentu keputusan membeli, biasanya akan membuat iklan yang menyasar ibu-ibu sebagai target iklan mereka.
Sementara produk yang menyasar anak-anak yang lebih besar, bisa memakai pendekatan strategi iklan yang langsung menyasar anak-anak ini. Karena, ternyata anak-anak yang lebih besar, bisa mempengaruhi keputusan orang tua mereka untuk membeli produk ini. Sumber https://dee-belajar.blogspot.com/