Berenang, Memanah,dan Berkuda Merupakan Sunnah Rasulullah yang Sebaiknya Kita Laksanakan

Berenang, Memanah,dan Berkuda Merupakan Sunnah Rasulullah SAW yang Sebaiknya Kita Laksanakan_Sebuah hadis shahih riwayat Muslim dan Bukhori mengatakan bahwa Allah memerintahkan hambanya untuk mengajarkan anak-anak mereka berenang, berkuda dan memanah, sebagaimana perintah Allah terhadap para Rasulnya yang lain. Ternyata dibalik anjuran ini ada pelajaran dan manfaat berharga yang bisa dipetik. Pelajaran apakah itu? Mari kita kaji satu persatu kelebihan-kelebihan dari perintah tersebut yang pastinya menyimpan banyak hikmah tersembuyi.

1. Berkuda 
Tak hanya menyenangkan, menunggang kuda juga memiliki seni tersendiri. Seekor kuda yang lincah, keras dan bernafsu sebenarnya cukup mudah untuk dikendalikan asalkan si penunggang bisa memposisikan dirinya. Bila Anda ingin menggerakkannya ke depan jangan memukul badannya dari arah belakang, bisa jadi tubuh Anda akan kena tendangan maut dari kedua kaki kuda tersebut.

Sebenarnya menunggang kuda itu prinsipnya sama dengan mengendarai motor maupun mobil. Di sana ada unsur pengendalian yang juga perlu diketahui. Jika mengendarai kuda dilakukan dengan baik dan tidak ugal-ugalan sudah pasti tidak akan ada akibat buruk dari olahraga satu ini.

Memang sedikit sulit untuk bisa menunggang kuda dengan lincah. Namun dibalik kesulitannya itu, menunggang kuda bisa memberikan banyak pelajaran  berharga bagi para penunggangnya. Sebagai contoh dalam hal kepemimpinan, kuda mengajarkan setiap orang untuk bisa bijak, tegas, dan tak salah arah dalam menentukan jalan.
dan Berkuda Merupakan Sunnah Rasulullah SAW yang Sebaiknya Kita Laksanakan Berenang, Memanah,dan Berkuda Merupakan Sunnah Rasulullah yang Sebaiknya Kita Laksanakan
2. Berenang  
Memiliki hobby berenang memang sangat menyenangkan. Selain membuat fisik lebih kuat, berenang juga bisa membuat Anda lebih pAndai mengatur napas. Dengan napas yang optimal, suplai oksigen ke otak akan lancar sehingga  fungsi kerja otakpun semakin baik.

Saat  berenang, fisik, mental, tulang dan otot-otot  rangka akan dibuat membentuk sebuah gerakan terkoordinasi antara tangan dan kaki. Ketika pergerakan galloping dimana kuda akan berlari dan melompat menyebabkan gerakan vertebra tulang belakang saling bersentuhan satu sama lain sehingga merangsang saraf-saraf tulang belakang. Hal inilah yang membuat banyak orang percaya berenang merupakan olahraga paling sempurna.

3. Memanah
Memanah bisa melatih emosi dalam menempatkan target yang tepat sasaran. Jika emosi tidak stabil bisa jadi kemungkinan memanah tepat target akan gagal. Karena itu lah olahraga ini secara tidak langsung melatih Anda untuk belajar mengendalikan emosi dan ketenangan. Seorang pemanah yang baik adalah dia yang tenang, tidak gugup, sabar dan dapat mengendalikan emosinya.

Selain emosi, memanah juga bisa melatih keseimbangan tubuh.  Saat menarik anak panah dari busurnya, kemungkinan melepasnya akan membutuhkan kekuatan fisik yang ekstra. Tak hanya itu saja, olahraga ini pun dapat melatih  konsentrasi dan fokus seseorang dalam menyemai rasa disiplin, tanggung jawab dan meningkatkan jati diri serta keyakinan pribadi.

Dengan memiliki karakter pribadi yang banyak seperti itu, orang biasanya lebih mudah menghadapi rintangan dalam hidupnya. Hikmah lain yang bisa dipetik dari memeperlajari olahraga memanah adalah untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi perang  di akhir zaman  yang belum diketahui orang apakah bom, senjata api, jet tempur maupun tank masih bisa digunakan atau tidak

Demikianlah alasan mengapa Nabii menganjurkan kita untuk bisa memanah, berenang dan berkuda. Ketika seorang muslim terbiasa dilatih melakukan pekerjaan keras yang membutuhkan tenaga ekstra seperti ini, lambat laun tubuhnya akan menjadi lebih stabil sehingga ia tidak akan mudah merasa lelah serta sulit terserang penyakit. Berkaitan dengan ini, Rasulullah SAW sangat menginginkan seorang muslim menjadi pribadi tangguh dan kuat.

Hal ini juga sesuai dengan sabda Nabi yang mengatakan bahwa mukmin yang kuat akan lebih dicintai Allah dibanding mukmin yang lemah. Dengan demikian jika suatu saat terjadi perang besar-besaran, kaum muslim sudah siap fisik, terampil menggunakan senjata serta pAndai mengendarai kendaraan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel