Mengintip Cara Belajar Yang Efektif Para Sang Juara
Wednesday, November 22, 2017
Mengintip Cara Belajar Yang Efektif Para Sang Juara. Tetapi catatan yang kita diskusikan berikut ini bukan dari saya, karena saya bukan sang juara dan masih calon guru. Seingga biar catatannya benar-benar nyata dan bukan sebuah teori-teori belajar jadi cara belajar efektif agar bisa jadi juara ini adalah catatan dari yang benar-benar sang juara.
Cara belajar efektif kali ini kita coba pinjam catatan teman sang juara, hahahaaa..., meminjam catatan teman itu hanya istilah "halus" yang benarnya adalah copy paste (*please don't try at this your blog). Benar sang juara, peraih medali emas olimpiade pada mata pelajaran Matematika dan Fisika pad tingkat SMP dan SMA, yaitu Michael Gilbert. Mudah-mudahan Michel Gilbert tidak marah-marah di media sosial karena saya mempublikasikan catatnnya disini. Karena kemarin ada kejadian seorang penulis novel yang sudah bisa dikatakan senior di Indonesia, marah atau mungkin kesal di media sosial karena seseorang memakai quote-nya, mudah-mudahan itu tidak terjadi pada saya.
Kembali ke catatan Michael Gilbert, yaitu "Cara Belajar Yang Efektif"
banyak teman" yang bertanya gimana cara belajar saya?
Daripada saya mengulang-ulang jawaban yang isinya hampir sama, sekalian saya tuliskan saja di status ini (mohon yang tanya di messenger silahkan baca disini).
Sebetulnya tidak ada yang istimewa dengan cara belajar saya. Tidak ada juga cara belajar yang 100% efektif untuk semua orang karena tiap orang punya preferensi masing-masing. Ada yang suka belajar pagi dini hari, ada yang suka belajar malam hari, ada yang suka sore hari sepulang sekolah. Hanya anda sendiri yang tahu mana yang lebih cocok untuk anda.
Saya pribadi suka belajar sembari ditemani musik. Tapi bagi sebagian orang, belajar sembari mendengarkan musik akan memecah konsentrasi. Kembali lagi itu habit dan preferensi masing".
Yang pasti saya punya kebiasaan belajar rutin setiap hari, masuk sekolah atau libur sama saja bagi saya. Prinsip saya selama saya masih merasa bodoh dan tidak paham suatu materi, maka saya akan terus belajar. Dan masih terlalu banyak yang tidak saya pahami di dunia ini.
Saya berhenti belajar disaat sudah merasa cape. Saya biasanya istirahat mendengarkan musik, nonton film, atau tidur. Setelah saya merasa cukup istirahat, saya akan kembali belajar.
Sebagai seorang anak yang punya passion terhadap ilmu matematika dan sains, saya terbiasa membaca buku-buku yang berhubungan dengan bidang tersebut.
Sejak SD ortu saya berusaha menyediakan buku-buku yang berhubungan dengan minat saya, dari mulai komik sains, teks book matematika-fisika-kimia-biologi, bacaan sains populer. Belakangan saya juga mulai belajar dari OCW (Open Course Ware) yang tersedia gratis di internet. Jadi sebetulnya jaman sekarang dengan ketersediaan akses internet sampai ke pelosok, tidak ada alasan bahwa kita tidak punya akses ke buku-buku yg berkualitas. Hampir semua buku referensi bisa di dapatkan versi ebooknya di internet (asal mau usaha untuk searching).
Secara umum saya belajar 3-5 jam perhari di luar jam sekolah. Sekolah saya (Penabur) terkenal dengan tugas-tugasnya yang tidak ada habisnya. Saya harus alokasikan minimal 1 jam/hari untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah. Sisanya saya bagi untuk belajar pelajaran sekolah dan materi non-sekolah (olimpiade & lainnya). Ini rutin saya lakukan pada saat sekolah maupun libur.
Seharusnya dengan pola belajar seperti ini kita tidak akan kesulitan menghadapi ujian-ujian di sekolah. Tapi lain ceritanya kalau anda mempersiapkan olimpiade (OSN maupun international). Cakupan materi OSN jauh lebih luas dan mendalam daripada pelajaran sekolah. Anda dituntut meluangkan waktu lebih untuk mempelajari materi maupun berlatih soal-soal. Dengan tambahan materi olimpiade, biasanya saya menambahkan waktu belajar khusus di saat libur (weekend) maupun public holiday. Biasanya saya luangkan waktu 8-10 jam/hari untuk memperdalam materi tersebut.
Saya punya prinsip tidak mau dibatasi level sekolah untuk belajar. Di saat saya kelas 6 SD, saya sudah belajar materi SMP. Di saat saya kelas 7-8 SMP, saya sudah belajar materi SMA, memasuki SMA saya mulai belajar materi kuliah. Toh cepat atau lambat semua materi tersebut harus saya pelajari. Kalau saya bisa pelajari lebih awal, kenapa tidak?
Dulu saya tidak suka Bahasa Indonesia, saya pikir kenapa harus belajar Bahasa Indonesia sedangkan kita sudah merasa cukup fasih berbahasa Indonesia sehari-hari? Tetapi saya menemukan keindahan sastra Indonesia dalam syair-syair WS Rendra dan kedalaman filosofi dalam novel-novel Pramoedya Ananta Tour. Dari situ saya mulai belajar mencintai literatur Bahasa Indonesia. Dan pada akhirnya itu membuat saya semangat belajar Bahasa Indonesia secara umum.
Jadi sebelum anda belajar sesuatu carilah sesuatu yang menarik rasa ingin ingin tahu dan rasa suka anda dalam materi yg akan anda pelajari maka kemudian proses mempelajarinya akan menjadi lebih mudah dan tidak membosankan (walaupun tetap melelahkan).
Untuk menjadi juara anda harus berusaha menjadi expert pada bidang tersebut. Hal tersebut hanya bisa diraih dengan proses belajar dan berlatih. Tidak ada cara yg instan.
Good Luck - Michael Gilbert
Setelah membaca tulisan diatas apakah Anda masih ragu untuk membagikannya kepada orang yang Anda cintai. Karena tulisan ini sangat memiliki pesan yang mendalam kepada guru, siswa dan masyarakat sehingga tulisan ini saya simpan dengan baik disini. Terima Kasih Michael Gibert untuk pesan dan tips "Cara Belajar Yang Efektif" nya. Semoga semakin banyak siswa yang "Mensugestikan dirinya untuk bisa menyukai semua pelajaran".
Video pilihan khusus untuk Anda 💗 Everything Starts With A Dream;
Sumber https://www.defantri.com/
Cara belajar efektif kali ini kita coba pinjam catatan teman sang juara, hahahaaa..., meminjam catatan teman itu hanya istilah "halus" yang benarnya adalah copy paste (*please don't try at this your blog). Benar sang juara, peraih medali emas olimpiade pada mata pelajaran Matematika dan Fisika pad tingkat SMP dan SMA, yaitu Michael Gilbert. Mudah-mudahan Michel Gilbert tidak marah-marah di media sosial karena saya mempublikasikan catatnnya disini. Karena kemarin ada kejadian seorang penulis novel yang sudah bisa dikatakan senior di Indonesia, marah atau mungkin kesal di media sosial karena seseorang memakai quote-nya, mudah-mudahan itu tidak terjadi pada saya.
Kembali ke catatan Michael Gilbert, yaitu "Cara Belajar Yang Efektif"
banyak teman" yang bertanya gimana cara belajar saya?
Daripada saya mengulang-ulang jawaban yang isinya hampir sama, sekalian saya tuliskan saja di status ini (mohon yang tanya di messenger silahkan baca disini).
Sebetulnya tidak ada yang istimewa dengan cara belajar saya. Tidak ada juga cara belajar yang 100% efektif untuk semua orang karena tiap orang punya preferensi masing-masing. Ada yang suka belajar pagi dini hari, ada yang suka belajar malam hari, ada yang suka sore hari sepulang sekolah. Hanya anda sendiri yang tahu mana yang lebih cocok untuk anda.
Saya pribadi suka belajar sembari ditemani musik. Tapi bagi sebagian orang, belajar sembari mendengarkan musik akan memecah konsentrasi. Kembali lagi itu habit dan preferensi masing".
Yang pasti saya punya kebiasaan belajar rutin setiap hari, masuk sekolah atau libur sama saja bagi saya. Prinsip saya selama saya masih merasa bodoh dan tidak paham suatu materi, maka saya akan terus belajar. Dan masih terlalu banyak yang tidak saya pahami di dunia ini.
Apakah tidak bosan belajar terus?
Secara manusiawi, pasti terkadang muncul perasaan itu tapi rasa ingin tahu dan penasaran terhadap sesuatu yang baru dan belum saya pahami jauh lebih besar daripada rasa bosan tersebut.Saya berhenti belajar disaat sudah merasa cape. Saya biasanya istirahat mendengarkan musik, nonton film, atau tidur. Setelah saya merasa cukup istirahat, saya akan kembali belajar.
Sebagai seorang anak yang punya passion terhadap ilmu matematika dan sains, saya terbiasa membaca buku-buku yang berhubungan dengan bidang tersebut.
Sejak SD ortu saya berusaha menyediakan buku-buku yang berhubungan dengan minat saya, dari mulai komik sains, teks book matematika-fisika-kimia-biologi, bacaan sains populer. Belakangan saya juga mulai belajar dari OCW (Open Course Ware) yang tersedia gratis di internet. Jadi sebetulnya jaman sekarang dengan ketersediaan akses internet sampai ke pelosok, tidak ada alasan bahwa kita tidak punya akses ke buku-buku yg berkualitas. Hampir semua buku referensi bisa di dapatkan versi ebooknya di internet (asal mau usaha untuk searching).
Berapa lama waktu belajarnya?
RELATIF !!!Secara umum saya belajar 3-5 jam perhari di luar jam sekolah. Sekolah saya (Penabur) terkenal dengan tugas-tugasnya yang tidak ada habisnya. Saya harus alokasikan minimal 1 jam/hari untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah. Sisanya saya bagi untuk belajar pelajaran sekolah dan materi non-sekolah (olimpiade & lainnya). Ini rutin saya lakukan pada saat sekolah maupun libur.
Seharusnya dengan pola belajar seperti ini kita tidak akan kesulitan menghadapi ujian-ujian di sekolah. Tapi lain ceritanya kalau anda mempersiapkan olimpiade (OSN maupun international). Cakupan materi OSN jauh lebih luas dan mendalam daripada pelajaran sekolah. Anda dituntut meluangkan waktu lebih untuk mempelajari materi maupun berlatih soal-soal. Dengan tambahan materi olimpiade, biasanya saya menambahkan waktu belajar khusus di saat libur (weekend) maupun public holiday. Biasanya saya luangkan waktu 8-10 jam/hari untuk memperdalam materi tersebut.
Berapa lama prosesnya?
Secara umum dibutuhkan waktu minimal 3-6 bulan untuk menyiapkan OSN dan 1 tahun untuk menyiapkan International. Ibarat lomba lari, OSN ini termasuk jenis marathon. Butuh konsistensi, disiplin, stamina dan kecepatan juga di akhirnya. Jadi jangan pernah berharap jadi juara dengan sistem belajar SKS (Sistem Kebut Sebulan apalagi Semalam !!!).Saya punya prinsip tidak mau dibatasi level sekolah untuk belajar. Di saat saya kelas 6 SD, saya sudah belajar materi SMP. Di saat saya kelas 7-8 SMP, saya sudah belajar materi SMA, memasuki SMA saya mulai belajar materi kuliah. Toh cepat atau lambat semua materi tersebut harus saya pelajari. Kalau saya bisa pelajari lebih awal, kenapa tidak?
Bagaimana dengan materi/ pelajaran yang tidak saya sukai?
Sulit memang mempelajari sesuatu yang tidak kita sukai, rasanya melawan hati nurani. Maka dari itu sugestikan diri anda untuk bisa menyukai semua pelajaran. Anggap bahwa semua itu akan membawa kebaikan kelak. Belajarlah untuk menyukai sebelum anda mempelajarinya. Pasti ada bagian dari materi tersebut yang menarik perhatian anda, mulailah belajar menyukai dari situ.Dulu saya tidak suka Bahasa Indonesia, saya pikir kenapa harus belajar Bahasa Indonesia sedangkan kita sudah merasa cukup fasih berbahasa Indonesia sehari-hari? Tetapi saya menemukan keindahan sastra Indonesia dalam syair-syair WS Rendra dan kedalaman filosofi dalam novel-novel Pramoedya Ananta Tour. Dari situ saya mulai belajar mencintai literatur Bahasa Indonesia. Dan pada akhirnya itu membuat saya semangat belajar Bahasa Indonesia secara umum.
Jadi sebelum anda belajar sesuatu carilah sesuatu yang menarik rasa ingin ingin tahu dan rasa suka anda dalam materi yg akan anda pelajari maka kemudian proses mempelajarinya akan menjadi lebih mudah dan tidak membosankan (walaupun tetap melelahkan).
Untuk menjadi juara anda harus berusaha menjadi expert pada bidang tersebut. Hal tersebut hanya bisa diraih dengan proses belajar dan berlatih. Tidak ada cara yg instan.
"JUARA ITU DIBENTUK - BUKAN DI LAHIRKAN"
Setelah membaca tulisan diatas apakah Anda masih ragu untuk membagikannya kepada orang yang Anda cintai. Karena tulisan ini sangat memiliki pesan yang mendalam kepada guru, siswa dan masyarakat sehingga tulisan ini saya simpan dengan baik disini. Terima Kasih Michael Gibert untuk pesan dan tips "Cara Belajar Yang Efektif" nya. Semoga semakin banyak siswa yang "Mensugestikan dirinya untuk bisa menyukai semua pelajaran".
Video pilihan khusus untuk Anda 💗 Everything Starts With A Dream;