Cara Menerapkan Program Literasi Sekolah, Simpel dan Pasti Berhasil
Sunday, October 29, 2017
Cara Menerapkan Program Literasi Sekolah, Simpel dan Pasti Berhasil - Program literasi adalah program yang sedang digalakkan oleh kemdikbud agar dilaksanakan di setiap satuan pendidikan. Secara sederhana, program literasi bisa diartikan program pembiasaan agar peserta didik terbiasa membaca. Namun tidak hanya itu, dengan program litearsi diharapkan peserta didik memiliki daya kratifitas dalam menuangkan ide pikiran dalam sebuah karya tulis.
Program literasi sekolah ini tertuang dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015, dengan adanya permendikbudi ini maka setiap sekolah wajib melaksanakan program literasi sekolah. Salah satu petunjuk yang sangat mudah difahami dan dilaksanakan adalah program membaca selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai.
Baca Juga : Penjelasan Singkat Gerakan Literasi Sekolah
Meskipun pembiasaan membaca 15 menit sebelum pembelajaran kelihatannya mudah, pada kenyataannya belum semua sekolah menerapkan aturan ini. Itu artinya belum semua sekolah melaksanakan program literasi sekolah. Entah karena bingung cara melaksanakannya atau entah karena alasan lain, yang jelas sampai saat ini belum semua sekolah menerapkan program literasi sekolah secara terprogram dan terukur.
Untuk memudahkan dan memberikan gambaran tentang cara pelaksanaan program literasi sekolah, inilah langkah-langkah yang bisa diambil oleh satuan pendidikan.
Contoh: hari Senin untuk kelas 1, hari Selasa untuk kelas 2, hari Rabu untuk kelas 3, dan seterusnya.
Pada hari itu, tiap kelas akan melakukan 3 aktivitas sekaligus: pinjam buku, mengembalikan buku, dan mengumpulkan resume.
2. Setelah jadwal tersusun, baru kita mulai program ini.
Agar mudah, kita ambil contoh siswa kelas 3.
Pada hari Rabu pertama, siswa kelas 3 harus meminjam satu buku di perpustakaan, saat jam istirahat. Buku tentang apa? Bebas. Sesuai passion siswa sendiri-sendiri.
Jika semua sudah mendapat, buku dikumpulkan jadi satu di dalam kelas. Letakkan di tempat tersendiri yang sudah disiapkan.
Baca Juga : Contoh Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kelas 6
3. Hari berikutnya, yaitu Kamis, Jumat dan seterusnya, siswa bersama seluruh warga sekolah membaca buku selama 15 menit.
Tepat pukul 07.00 sampai 07.15. Terapkan secara terus menerus sampai satu minggu. Hindari aktivitas lain selain membaca.
4. Pada hari Rabu berikutnya, berikan waktu lebih banyak pada siswa, misalnya 30 menit.
Karena pada hari ini mereka harus membuat resume dari apa yang mereka baca selama 6 hari sebelumnya.
5. Saat jam istirahat tiba, siswa berkunjung ke perpustakaan.
3 hal ini yang mereka lakukan: mengembalikan buku, mengumpulkan resume, sekaligus meminjam buku untuk bacaan hari berikutnya.
6. Begitu seterusnya.
Silahkan menyesuaikan format resume seperti apa yang terbaik. Usahakan itu sesuai dengan perkembangan usia siswa. Untuk kelas rendah, resume bisa hanya berupa unsur-unsur utama buku, seperti menuliskan judul, pengarang, dan jumlah halaman.
Sedangkan untuk kelas tinggi bisa lebih kompleks, yakni ringkasan isi buku disertai batasan minimal pengerjaan.
Nah itulah cara menerapkan program literasi sekolah, cara ini terbilang simpel dan mudah dilaksanakan. Selain itu dengan menjalankan langkah-langkah pelaksanaan program literasi sekoleh ini maka perpustakaan di sekolah juga akan menjadi hidup.
Kita tahu bahwa sebagian besar perpustakaan di sekolah selama ini hanya menjadi pelengkap sarana prasarana sekolahs aja atau hanya sebagai pelengkap komponen SPM saja. Namun dengan pelaksanaan program literasi sekolah ini maka perpustakaan benar-benar hidup, sirkulasi peminjaman buku akan berjalan secara semestinya. Sumber http://mangwaskim.blogspot.com/
Program literasi sekolah ini tertuang dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015, dengan adanya permendikbudi ini maka setiap sekolah wajib melaksanakan program literasi sekolah. Salah satu petunjuk yang sangat mudah difahami dan dilaksanakan adalah program membaca selama 15 menit sebelum pembelajaran dimulai.
Baca Juga : Penjelasan Singkat Gerakan Literasi Sekolah
Meskipun pembiasaan membaca 15 menit sebelum pembelajaran kelihatannya mudah, pada kenyataannya belum semua sekolah menerapkan aturan ini. Itu artinya belum semua sekolah melaksanakan program literasi sekolah. Entah karena bingung cara melaksanakannya atau entah karena alasan lain, yang jelas sampai saat ini belum semua sekolah menerapkan program literasi sekolah secara terprogram dan terukur.
Untuk memudahkan dan memberikan gambaran tentang cara pelaksanaan program literasi sekolah, inilah langkah-langkah yang bisa diambil oleh satuan pendidikan.
Langkah langkah Melaksanakan Program Literasi Sekolah
1. Buat jadwal kunjungan ke perpustakaan untuk tiap kelas.Contoh: hari Senin untuk kelas 1, hari Selasa untuk kelas 2, hari Rabu untuk kelas 3, dan seterusnya.
Pada hari itu, tiap kelas akan melakukan 3 aktivitas sekaligus: pinjam buku, mengembalikan buku, dan mengumpulkan resume.
2. Setelah jadwal tersusun, baru kita mulai program ini.
Agar mudah, kita ambil contoh siswa kelas 3.
Pada hari Rabu pertama, siswa kelas 3 harus meminjam satu buku di perpustakaan, saat jam istirahat. Buku tentang apa? Bebas. Sesuai passion siswa sendiri-sendiri.
Jika semua sudah mendapat, buku dikumpulkan jadi satu di dalam kelas. Letakkan di tempat tersendiri yang sudah disiapkan.
Baca Juga : Contoh Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kelas 6
Tepat pukul 07.00 sampai 07.15. Terapkan secara terus menerus sampai satu minggu. Hindari aktivitas lain selain membaca.
4. Pada hari Rabu berikutnya, berikan waktu lebih banyak pada siswa, misalnya 30 menit.
Karena pada hari ini mereka harus membuat resume dari apa yang mereka baca selama 6 hari sebelumnya.
5. Saat jam istirahat tiba, siswa berkunjung ke perpustakaan.
3 hal ini yang mereka lakukan: mengembalikan buku, mengumpulkan resume, sekaligus meminjam buku untuk bacaan hari berikutnya.
6. Begitu seterusnya.
Silahkan menyesuaikan format resume seperti apa yang terbaik. Usahakan itu sesuai dengan perkembangan usia siswa. Untuk kelas rendah, resume bisa hanya berupa unsur-unsur utama buku, seperti menuliskan judul, pengarang, dan jumlah halaman.
Sedangkan untuk kelas tinggi bisa lebih kompleks, yakni ringkasan isi buku disertai batasan minimal pengerjaan.
Nah itulah cara menerapkan program literasi sekolah, cara ini terbilang simpel dan mudah dilaksanakan. Selain itu dengan menjalankan langkah-langkah pelaksanaan program literasi sekoleh ini maka perpustakaan di sekolah juga akan menjadi hidup.
Kita tahu bahwa sebagian besar perpustakaan di sekolah selama ini hanya menjadi pelengkap sarana prasarana sekolahs aja atau hanya sebagai pelengkap komponen SPM saja. Namun dengan pelaksanaan program literasi sekolah ini maka perpustakaan benar-benar hidup, sirkulasi peminjaman buku akan berjalan secara semestinya. Sumber http://mangwaskim.blogspot.com/