Kisah & Amalan Rahasia Pedagang Roti Yang Setiap Do'anya Semua Terkabulkan
Saturday, June 10, 2017
Ada sebuah kisah inspiratif yang dapat menggugah keimanan kita serta meningkatkan semangat dalam beribadah. Kisah yang kita ceritakan sekarang merupakan kisah inspiratif hasil dari sebuah amal ibadah rahasia yang istiqomah rutin dijalankan.
Dan kali ini ingin saya berbagi kepada pembaca budiman. Sebuah amalan rahasia yang apabila dibacakan secara rutin dan istiqomah akan memperoleh hasil yang sangat dahsyat. Seperti kisah berikut ini.
Suatu hari, seorang syaikh kemalaman saat melakukan perjalanan. Bersyukur ada sebuah masjid. Beliau berjalan menuju masjid itu dan bermaksud termalam di sana. Namun, penjaga masjid tidak mengizinkan beliau bermalam di masjid itu. Lantas, Syaikh berkata kepadanya, "Aku akan tidur di emperan masjid." Maka ia pun tidur disitu. Penjaga masjid itu pun bangkit menyeret beliau agar menjauh dari Masjid.
Saat itu, lewatlah seorang tukang roti. Kepeduliannya kepada orang lain membuat dirinya menawarkan kepada syaikh ini untuk menginap di rumahnya. Syaikh tersebut menerima tawaran tukang roti itu.
Sampai di rumahnya, si tukang roti mempersilahan untuk beristirahat. Ia juga menghidangkan beberapa potong roti untuk tamunya itu. Sementara syaikh beristirahat, tukang roti itu melakukan pekerjaan rutinnya membuat adonan roti. Sambil mengaduk-adukkan adonan roti, tukang roti itu tak henti-hentinya menzikirkan istighfar. Si tukang roti itu terus beristighfar sampai selesai melakukan pekerjaannya.
Syaikh tersebut terpana kagum menyaksikan pemandangan itu. Esok harinya, ia bertanya kepada si tukang roti tentang istighfarnya semalam itu. Si tukang roti menjawab, "Bahwa selama ia menyiapkan adonan dan mengadoni roti, maka ia terbiasa beristighfar".
Kemudian, ia bertanya lagi, "Apa yang kau dapatkan dengan senantiasa menzikirkan istighfar?"
"Ya, demi Allah, tidak pernah aku berdoa atau memohon sesuatu kepada Allah, kecuali pasti dikabulkan, tetapi ada satu doaku yang belum terkabul" ujar tukang roti.
"Doa Apa itu?" tanya Syaikh.
"Aku ingin bertemu dengan Imam Ahmad bin Hambal," tukasnya.
Syaikh tersebut tercekat, lalu berkata, "Saya adalah Imam Ahmad bin Hambal. Demi Allah, sungguh aku benar-benar telah dipertemukan denganmu."
Begitulah skenario yang Allah buat, sangat indah dan unexpected. Ternyata akhirnya semua doa-doa tukang roti ini terkabulkan. Dari kisah ini kita dapat memetik pelajaran bagaimana tawadhu'nya seorang ulama besar Imam Ahmad bin Hambal. Namanya masyhur ke pelosok-pelosok negeri tapi tidak semua yang mengenali sosoknya. Bahkan penjaga masjid dan si tukang roti yang beruntung ini tidak mengenali sosok nomor satu dimasanya itu.
Sang tukang roti ini telah membuktikan, dengan mengamalkan amalan dahsyat ini telah terbukti atas apa yang dijanjikan faidah darinya. Rasulullah bersabda;
مَن أَكْثَرَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجاً، وَمِنْ كُلِّ ضَيْقٍ مَخْرَجاً، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ
Barangsiapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah merubah setiap kesedihannya menjadi kegembiraan; Allah Azza wa Jalla memberikan solusi dari setiap kesempitannya (kesulitannya), dan Allah anugerahkan rizki dari jalur yang tiada disangka-sangka. [HR. Ahmad dan al-Hakim]
Tidak hanya dalam hadits, Allah juga malah memberikan janjinya didalam Al-Quran:
“فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّاراً . يُرْسِلِ السَّمَاء عَلَيْكُم مِّدْرَاراً . وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَاراً”
Artinya: “Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), “Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu” (QS. Nuh: 10-12)
Hadits dan Ayat di atas menjelaskan dengan gamblang bahwa di antara buah istighfar: turunnya hujan, lancarnya rizki, banyaknya keturunan, suburnya kebun serta mengalirnya sungai.
Karenanya, dikisahkan dalam Tafsir al-Qurthubi, bahwa suatu hari ada orang yang mengadu kepada al-Hasan al-Bashri tentang lamanya paceklik, maka beliaupun berkata, “Beristighfarlah kepada Allah”. Kemudian datang lagi orang yang mengadu tentang kemiskinan, beliaupun memberi solusi, “Beristighfarlah kepada Allah”. Terakhir ada yang meminta agar didoakan punya anak, al-Hasan menimpali, “Beristighfarlah kepada Allah”.
Ar-Rabi’ bin Shabih yang kebetulan hadir di situ bertanya, “Kenapa engkau menyuruh mereka semua untuk beristighfar?”.
Maka al-Hasan al-Bashri pun menjawab, “Aku tidak mengatakan hal itu dari diriku sendiri. Namun sungguh Allah telah berfirman dalam surat Nuh: “Aku (Nabi Nuh) berkata (pada mereka), “Beristighfarlah kepada Rabb kalian, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan kepada kalian hujan yang lebat dari langit. Dan Dia akan memperbanyak harta serta anak-anakmu, juga mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu”.
Dan itu terbukti dari kisah sang tukang roti yang beruntung itu. Jadi, apa masalahmu sekarang?. Soal rezeki? soal jodoh? punya masalah di kantor? ingin mempunyai anak?. Cobalah dari sekarang untuk merutinkan istighfar, memperbanyak istighfar dengan komitment menjauhi larangannya. Lalu kemudian bersabar, jangan tersegesa-gesa, sebagaimana Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sungguh Kami akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut, kelaparan serta kekurangan harta benda, jiwa, dan buah-buahan. Maka berikanlah kabar gembira bagi orang-orang yang sabar” (QS. Al Baqarah : 155).
Tulisan ini dikutip dari buku Tidak ada Yang Tidak Mungkin karya Asy-Syaikh Mushtafa Ibrahim Haqqy, Amalan Pembuka Rezeki oleh Haris Priyatna dan Lidsy Rahayu dan Tobat Sebelum Terlambat oleh Muhammad Syafi'ie El-Bantanie. Serta dari website muslim.co.id dan almanhaj.or.id.