Kumpulan Contoh Teks Rekaman Percobaan Bahasa Indonesia Kelas IX Kurikulum 2013

IndoINT.com_ Kali ini admin akan membagikan contoh teks rekaman percobaan. Semoga contoh teks yang admin bagikan ini dapat membantu kalian dalam mencari referensi tentang contoh teks rekaman percobaan di kelas 9 semester 1. Selamat belajar dan kiranya apa yang kalian pelajari saat ini dapat membawa kalian dalam mencapai cita-cita kalian di masa mendatang. Jangan lupa utamakan semangat belajar demi masa depan yang lebih cemerlang. Kunci kesuksesan adalah belajar dan terus belajar. Salam sukses.

Teks Percobaan Bioteknologi Pembuatan Tapai Ketan Merah

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah
Tapai merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tapai dibuat dari beras, beras ketan, atau singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme berperan utama, seperti tempe atau minuman alkohol, pembuatan tapai melibatkan banyak mikroorganisme. Mikroorganisme yang terdapat dalam ragi tapai adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor sp., dan Rhizoopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. kelompok microoraganisme tersebut bekerja sama dalam mengahasilkan tapai.

 Kali ini admin akan membagikan contoh teks rekaman percobaan Kumpulan Contoh Teks Rekaman Percobaan Bahasa Indonesia Kelas IX Kurikulum 2013
www.IndoINT.com

Mikroorganisme dari kelompok kapang akan mengahasilkan enzim-enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula lebih sederhana (disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi (saccharification). Kemudian, khamir akan mengubah sebagian gula-gula sederhana tersebut menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkohol pada tapai. Semakin lama tapai tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya. Berdasarkan uraian tersebut, percobaan ini dilakukan untuk mengetahui lebih lanjut pembuatan tapai, khususnya menggunakan bahan dari beras ketan merah (Oryza sativa L).

2. Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam kegiatan percobaan ini sebagai berikut.
a. Apakah faktor yang memengaruhi proses fermentasi?
b. Adakah pengaruh penyimpanan secara terbuka dan tertutup terhadap proses fermentasi?

3. Tujuan Percobaan
Tujuan dilaksanakannya percobaan bioteknologi fermentasi ini sebagai berikut.
a. Percobaan dilakukan untuk mengetahui proses pembuatan tapai ketan merah.
b. Percobaan dilakukan untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi tapai ketan merah.

B. Landasan Teori

1. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang dapat digunakan oleh manusia. Bioteknologi dibagi menjadi dua yaitu bioteknologi konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional biasanya menggunakan mikroorganisme berupa bakteri atau jamur. Sementara itu, bioteknologi biasanya menggunakan teknologi-teknologi yang dapat membantu dalam proses pengkloningan atau kultur jaringan.
Bioteknologi berasal dari kata Latin yaitu bio (hidup), teknos/teknologi (penerapan), dan logos (ilmu). Cabang biologi ini mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah dan rekayasa terhadap organisme, proses biologis untuk meningkatkan potensi organisme, ataupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan manusia.

2. Pengertian Tapai Ketan
Tapai merupakan makanan tradisional dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tapai ketan merah dibuat dengan cara difermentasi selama 2-3 hari dengan bantuan bakteri Saccharomyces cerivisiae, Mucor chlamidosporus, dan Endomycopsis fibuligera.

3. Pengertian  Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen), Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik. Selain itu, fermentasi merupakan respirasi dalam lingkungan anaerobik tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi, beberapa komponen lain dapat uga dihasilkan dari fermentasi, seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol.

C. Metode Percobaan

1. Hipotesis
Proses fermentasi pada tapai ketan merah dalam wadah tertutup lebih cepat dibandingkan pada ketan dalam wadah terbuka.

2. Variabel
a.  Variabel Manipulasi
Ketan merah yang sudah diberi ragi disimpan dalam dua wadah berbeda, yaitu wadah terbuka dan tertutup.
b. Variabel Respons
Perbedaan lama proses fermentasi dan rasa dihasilkan.
c. Variabel Kontrol
Jenis beras ketan, ragi, dan suhu ruangan sama.

3. Rancangan percobaan
Perlakuan I  : Ketan merah disimpan dalam kedaan tertutup rapat.
Perlakuan II : Ketan merah disimpan dalam keadaan terbuka

4. Alat dan Bahan

a. Bahan
1) Beras ketan merah 500 gram
2) Daun pisang secukupnya
3) 2 butir ragi
4) Air

b. Alat
1) Panci
2) Baskom
3) Stoples
4) Sendok

5. Langkah Kerja
a. Cuci beras ketan hingga bersih.
b. Rendam selama satu jam, lalu tiriskan.
c. Kukus ketan merah hingga matang, lalu dinginkan.
d. Haluskan ragi, lalu taburi ketan merah dengan ragi.
e. Setelah merata, masukkan ketan dalam dua baskom. Baskom pertama ditutup rapat. Sedangkan baskom kedua dibiarkan terbuka.
f. Simpan dan amati perubahan yang terjadi.

D. Paparan Data dan Hasil Percobaan

Setelah melakukan penelitian selama dua hari pembuatan tapai ketan merah, kami memaparkan faktor-faktor terlibat dalam pembuatan ataupun proses fermentasi. Pertumbuhan mikroorganisme selama proses fermentasi dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut.

1. Konsentrasi Garam
Konsentrasi garam dianjurkan adalah 5-15% (20-600 S). Garam berfungsi untuk menghambat pertumbuhan jenis-jenis migroorganisme pembusuk tidak diinginkan selama proses fermentasi berlangsung. Prinsip kerja garam dalam proses fermentasi adalah untuk mengatur  Aw (ketersediaan air untuk kebutuhan migroorganisme). Mikroorganisme yang diinginkan adalah jenis-jenis bakteri penghasil asam. Selain mengatur Aw, garam juga berfungsi untuk menarik keluar jaringan sel yang mengandung sakarida. Sakarida merupakan nutrisi untuk pertumbuhan mikroorganisme. Kadar garam selama fermentasi akan berubah karena cairan dalam sel-sel jaringan tertarik keluar. Oleh karena itu, secara periodik harus diadakan penyesuaian kadar garam.

2. Suhu 
Suhu selama proses fermentasi sangat menentukan jenis mikroorganisme dominan akan tumbuh. Umumnya diperlukan 300० C untuk pertumbuhan mikroorganisme. Bila suhu kurang dari 300० C, pertumbuhan mikroorganisme penghasil asam akan lambat sehingga dapat terjadi pertumbuhan produk.

3. Oksigen
Ketersediaan oksigen harus diatur selama proses fermentasi. Unsur ini berhubungan dengan sifat mikroorganisme yang digunakan. Sebagai contoh, khamir dalam pembuatan anggur dan roti biasanya membutuhkan oksigen selama proses fermentasi berlangsung. Sementara itu, bakteri-bakteri penghasil asam tidak membutuhkan oksigen selama proses selama proses fermentasi berlangsung. Oleh karena itu, proses fermentasi pada ketan merah dalam wadah tertutup rapat lebih cepat dibandingkan wadah tertutup.
Berikut tabel perbedaan kematangan, rasa, dan kadar air berdasarkan dua perlakuan yang diujicobakan.


Aspek
Keadaan Penyimpanan Tapai Ketan Merah
Tertutup
Terbuka
Kematangan
matang
hampir matang
Rasa
manis
kurang manis
Kadar air
banyak
sedikit

 E. Simpulan
Setelah kegiatan percobaan dilakukan, dapat kami simpulkan bahwa fermentasi pada tapai ketan merah terjadi selama 2-3 hari. Dalam proses pembuatan tapai merah terdapat aspek yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi berlangsung secara sempurna. Proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itu, proses fermentasi tapai ketan merah dalam wadah tertutup rapat lebih cepat dibandingkan tapai ketan merah wadah terbuka. Lamanya proses fermentasi juga memengaruhi kadar alkohol yang dihasilkan.

Sumber http://www.ilmubindo.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel