Point Penting dalam mengatur Denah Tempat Duduk Siswa
Saturday, April 15, 2017
Point Penting dalam mengatur Denah Tempat Duduk Siswa
Siswa bertumbuh dan berkembang baik secara intelektual, fisik, juga emosional di dalam kelas. Oleh sebab itu, kelas harus menjadi taman belajar yang nyaman bagi siswa. Pengelolaan kelas yang baik akan menciptakan interaksi belajar mengajar yang efektif. Jika demikian, maka tujuan pembelajaran pun akan tercapai tanpa kendala berarti.
sumber foto beritalima.com |
Tanpa sadar, ruang kelas memberikan pengaruh besar bagi siswa dalam keefektifan penyampaian materi. Misalnya, jika temperatur ruangan terlalu dingin atau panas, kemudian sistem ventilasi kurang baik tentu akan mengganggur konsentrasi siswa. Bahkan, segala perabotan penunjang belajar harus ditata dengan sebaik mungkin agar perhatian siswa dapat terpusat pada pelajaran. Tata letak media peraga yang kurang sesuai tempatnya akan menghalangi pandangan siswa sehingga fokus siswa bisa teralih.
Apabila ingin menciptakan suasana belajar yang kondusif serta nyaman, Seorang guru perlu memerhatikan pengaturan tata letak ruang kelas. Bagaimana caranya? Kelas harus dikelola agar suasana belajar juga menjadi lebih kondusif. Memiliki cahaya dan sirkulasi udara yang cukup, tidak lembab, rapi, bersih, dan seluruh perabot ditata dengan baik. Selain itu, pengelolaan kelas dapat dilakukan dengan pengaturan denah duduk siswa.
baca Juga :
> 5 Metode Pengajaran di kelas yang Lebih Interaktif
> Problem Based Learning Tehnik Meningkatkan Keaktifan Siswa dalam Belajar
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam tata kelola kelas diantaranya:
1. Visibility (Keleluasaan Pandangan)
Barang-barang di dalam kelas sebaiknya ditempatkan dengan baik agar tidak mengganggu pandangan siswa. Siswa akan lebih leluasa dalam menatap ke arah guru, papan tulis, media belajar, dan sebagainya. Begitu juga dengan guru, harus dapat memandang seluruh siswa sepanjang kegiatan belajar mengajar.
2. Accesibility (mudah dicapai)
Penataan ruang harus dapat memudahkan siswa untuk mengambil segala barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran. Selain itu, jarak antar tempat duduk harus cukup dilalui oleh siswa sehingga dapat bergerak dengan mudah. Juga, siswa lain yang sedang fokus tidak merasa terganggu.
3. Fleksibilitas (Keluwesan)
Menyesuaikan agar barang dalam kelas mudah ditata dan dipindahkan sesuai kegiatan pembelajaran. Misalnya, penataan tempat duduk yang diubah sewaktu-waktu jika proses belajar menggunakan metode diskusi dan kerja kelompok.
4. Kenyamanan
Baik dari temperatur ruangan, tidak terlalu panas, dingin, juga lembab. Sinar cahaya yang cukup, tidak gelap, juga terlalu terang. Ketenangan dalam dan sekitar kelas juga perlu dikontrol, karena suara berpengaruh pada fokus siswa.
5. Keindahan
Ruang kelas dibuat semenyenangkan mungkin agar kondisi belajar bisa kondusif. Misalnya, memajang hasil karya siswa di kelas. Ruangan kelas yang nyaman dapat memberikan pengaruh positif pada sikap dan tingkah laku siswa.
Pengelolaan denah duduk siswa juga bisa mempengaruhi suasana belajar. Jika biasanya denah yang digunakan adalah tradisional, yaitu semeja dua orang, maka perlu dilakukan variasi.
Berikut ada beberapa jenis penataan denah tempat duduk siswa yang dapat dicoba.
Model U
Formasi Model U ( sumber : blog.ruangguru.com ) |
Meja konferensi
Formasi Meja Konferensi ( sumber : blog.ruangguru.com ) |
Formasi denah ini sangat baik digunakan dalam metode belajar debat. Dengan demikian, seluruhnya dapat bertatap muka mengemukakan dan menyanggah pendapat.
Corak tim
Formasi Corak tim/setengah lingkaran ( sumber : blog.ruangguru.com ) |
Dengan denah demikian, meja-meja dikelompokkan setengah lingkaran. Ini memungkinkan guru berinteraksi dengan setiap tim lebih mudah. Guru dapat meletakkan kursi-kursi mengelilingi meja agar suasana jadi lebih akrab. Siswa juga bisa memutar kursi secara melingkar menghadap ke depan kelas untuk melihat guru dan papan tulis.
Auditorium
Formasi bentuk auditorium ( sumber : blog.ruangguru.com ) |
Ini merupakan formasi alternatif dalam menyusun denah duduk siswa. Bentuk denah ini memang membuat ruang gerak jadi lebih terbatas untuk belajar aktif. Tapi tidak ada salahnya dicoba demi mengurangi kebosanan siswa. Dengan formasi ini, Guru dapat membuat bentuk pelajaran ala auditorium untuk bangun hubungan yang lebih erat.
baca juga :
> Contoh Kegiatan Pembelajaran yang Mengaplikasikan Metode Pembelajaran Kolaboratif Pada Siswa
> Gunakan Tehnik ‘Math Manipulatives’ Pada Pelajaran Matematika Agar Siswa Lebih Antusias dalam belajar
Lingkaran
Formasi bentuk lingkaran ( sumber : blog.ruangguru.com ) |
Pada formasi ini, tempat duduk siswa disusun dalam bentuk lingkaran sehingga mereka dapat berinteraksi satu sama lain. Model ini cocok untuk berdiskusi kelompok.
Susunan Chevron
Formasi Susunan Chevron ( sumber : blog.ruangguru.com ) |
Denah ini bisa sangat membantu untuk mengurangi jarak antarsiswa, maupun siswa dengan guru. Siswa dan Guru jadi punya pandangan yang lebih baik terhadap lingkungan kelas. Formasi ini memberi sudut pandang baru bagi siswa, sehingga proses kegiatan belajar dapat dijalani dengan antusias, fokus, sekaligus menyenangkan.
Ada beberapa hal yang perlu diingat perihal penataan tempat duduk siswa. Sebaiknya seorang guru mempertimbangkan karakteristik dari setiap siswa dilihat dari aspek psikologis, kecerdasan, dan biologisnya. Bukan hanya berdasarkan metode belajar yang ingin digunakan saja.
Sumber artikel : blog.ruangguru.com
Sumber gambar depan : beritalima.com