Ciri Bentang Alam Akibat Proses Pengikisan Dan Pengendapan
Sunday, March 19, 2017
Bentang alam yang terbentuk melalui berbagai proses di atas, pada gilirannya akan mengalami proses lanjutan yaitu pengikisan dan pengendapan. Akibatnya, bentuk patahan, lipatan, dan rekahan, tidak akan tampak seperti bentuk asalnya ketika pertama kali terbentuk. Puncak sebuah patahan yang tadinya runcing menjadi tumpul karena bagian atasnya telah terkikis, sehingga nampak seperti perbukitan biasa. Begitu pula dengan lipatan yang seringkali sulit untuk dilihat bentuk lipatannya karena telah tererosi.
Baca juga:
Perbedaan batuan beku intrusif dan ekstrusif
Teori tempat sentral christaller
Proses yang mengubah muka bumi setelah terbentuk dapat dikelompokkan atas proses pengikisan, dan pengendapan. Wilayah kikisan adalah bagian dari muka bumi yang mempunyai kemiringan lereng yang memungkinkan tenaga pengikis (air, angin, dan gletser) untuk mengikis dan tidak mengendapkan hasil kikisannya itu. Sementara itu, wilayah endapan adalah bagian muka bumi yang rendah dan datar atau hampir tidak berlereng, sehingga memungkinkan tenaga pengikis untuk mengendapkan material yang dibawanya.
Baca juga:
Perbedaan batuan beku intrusif dan ekstrusif
Teori tempat sentral christaller
Proses yang mengubah muka bumi setelah terbentuk dapat dikelompokkan atas proses pengikisan, dan pengendapan. Wilayah kikisan adalah bagian dari muka bumi yang mempunyai kemiringan lereng yang memungkinkan tenaga pengikis (air, angin, dan gletser) untuk mengikis dan tidak mengendapkan hasil kikisannya itu. Sementara itu, wilayah endapan adalah bagian muka bumi yang rendah dan datar atau hampir tidak berlereng, sehingga memungkinkan tenaga pengikis untuk mengendapkan material yang dibawanya.
Ciri bentang alam pengikisan
Suatu bentang alam dikelompokkan sebagai wilayah kikisan dengan memperhatikan ciri-ciri berikut ini.
a. Wilayah kikisan dengan mudah dapat dikenali pada wilayah dengan lereng yang miring serta merupakan bentukan yang lebih tinggi dari daerah sekitarnya seperti gunung, bukit, plato, dan kubah.
b. Pada wilayah dataran rendah dimungkinkan pula terjadi erosi jika proses pembentukan tanah lebih lambat dari proses pengikisannya.
c. Alur-alur erosi menandai adanya proses pengikisan.
d. Pengikisan membawa partikel-partikel tanah, sehingga biasanya lapisan tanah yang menutupi batuan induk relatif tipis.
e. Lapisan tanah yang terbawa oleh pengikisan merupakan lapisan tanah yang subur. Akibatnya, pada wilayah yang mengalami proses pengikisan dapat mengalami hilangnya kesuburan tanah. Baca juga: Tipe-tipe lava gunung api
Dilihat dari ketinggiannya, wilayah kikisan dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian berikut.
a. Wilayah dataran rendah, berada di atas wilayah endapan sampai kira-kira 100 m di atas muka laut.
Bentukkan hasil erosi angin di gurun |
Dilihat dari ketinggiannya, wilayah kikisan dapat dikelompokkan menjadi beberapa bagian berikut.
a. Wilayah dataran rendah, berada di atas wilayah endapan sampai kira-kira 100 m di atas muka laut.
b. Wilayah pertengahan, terletak kira-kira antara 100-500 m di atas permukaan laut dengan bentuk lahan tidak sedatar wilayah dataran rendah atau bergelombang.
c. Bagian wilayah pegunungan, berada pada ketinggian 500-1.000 m di atas muka laut.
d. Bagian wilayah pegunungan tinggi, berada di atas 1.000 m di atas muka laut.
Ciri bentang alam pengendapan
Material-material yang dibawa dari wilayah kikisan akan diendapkan pada wilayah-wilayah pengendapan. Hal ini terjadi karena tenaga yang membawa hasil kikisan telah berkurang, sehingga sebagian atau seluruh material yang dibawanya diendapkan. Tentu saja material-material yang berukuran lebih besar akan diendapkan terlebih dahulu dibanding material yang lebih halus. Karena proses tersebut, maka ciri-ciri dari wilayah endapan adalah sebagai berikut. Baca juga: Jenis-jenis proyeksi peta
Delta sungai akibat pengendapan di muara |
b. Berdasarkan hal tersebut, maka lingkungan tertentu dapat menjadi petunjuk bahwa daerah tersebut merupakan wilayah endapan.Misalnya, danau, kipas aluvial, dataran sekitar sungai (dataran aluvial), gugus pasir gurun (barkhan), dan ujung gletser. Di daerah sekitar pesisir ditemukan beberapa wilayah endapan seperti delta, laut dangkal, laguna, dan dataran pasang.
c. Karena material tanah banyak diendapkan pada wilayah endapan, maka wilayah ini memiliki kedalaman tanah yang relatif tebal atau dalam.
d. Biasanya, tanah yang dibawa dari wilayah kikisan merupakan tanah yang subur.Akibatnya, pada wilayah endapan akan terbentuk endapan tanah yang subur pula.
e. Biasanya, ditemukan adanya struktur pelapisan atau stratifikasi pada lapisan tanahnya sebagai akibat dari pengendapan material yang tidak sama ukurannya atau karena proses pemilahan (butiran kasar berada di bawah butiran halus).
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, dapat kita sebutkan bisa terdiri atas bentukan hasil proses pengendapan antara lain yang dapat dihasilkan berupa delta, tanggul sungai, tanggul pantai, beting, gosong, meander, dan sungai mati.
a. Delta merupakan hasil pengendapan sungai. Adanya delta juga menunjukkan aliran air di daerah tersebut adalah tenang.
b. Tanggul sungai terdapat di tepi sungai dan juga posisinya tepat sejajar dengan sungai.
c. Tanggul pantai juga merupakan buah dari hasil pengendapan oleh beberapa material yang dibawa sungai tetapi juga nantinya akan dibantu oleh arus laut dengan arah tegak lurus terhadap tanggul sungai tersebut.
d. Beting merupakan bagian dari beberapa endapan yang letaknya tepat di tengah sungai, atau di muara karena menurunnya daya angkut air sungai dengan tiba-tiba.
e. Gosong sama dengan beting, hanya saja permukaan gosong kadang-kadang nampak di permukaan air, kadang-kadang tidak.
f. meander merupakan belokan sungai 180 derajat atau lebih.
g. Sungai mati merupakan bagian sungai yang terpotong yang berbentuk bulan sabit dan merupakan sungai mati, sehingga nampak seperti danau.
Baca juga:
Sistem klasifikasi iklim di bumi lengkap
Faktor perbedaan cuaca suatu daerah
Proses terbentuknya pegunungan Himalaya akibat obduksi
Baca juga:
Sistem klasifikasi iklim di bumi lengkap
Faktor perbedaan cuaca suatu daerah
Proses terbentuknya pegunungan Himalaya akibat obduksi