Suwah Sembiring: Kiat Sukses Menembus SBMPTN (Metode Belajar Efektif) Tuesday, February 14, 2017 Suwah Sembiring: Kiat Sukses Menembus SBMPTN (Sikap Sukses). Mari kita simak,.. Ahmad belajar dengan tekun tetapi hasil ujiannya tetap kurang memuaskan, sementara Tuti yang belajarnya biasa-biasa saja mendapatkan hasil yang memuaskan. Kenapa hal ini bisa terjadi? Mendapatkan hasil belajar yang baik ternyata tidak cukup hanya dengan tekun belajar. Banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil yang baik dalam belajar. Faktor lain yang cukup besar pengaruhnya dalam mendapatkan hasil belajar antara lain adalah sikap, metode belajar, dan cara menyelesaikan soal. 2.1 CARA BERKONSENTRASISering kita lihat bahwa orang yang mempunyai kemampuan hebat dalam berkonsentrasi, dapat melakukan hal-hal yang luar biasa. Misalnya, orang tersebut dapat memindahkan benda dengan pikirannya, dapat memecahkan batu, dapat membuat badannya melayang, dan lain sebagainya. Bahkan Emerson pernah menulis: “Konsentrasi merupakan rahasia keberhasilan dalam bidang politik, dalam peperangan, dan dalam bidang perdagangan”, Singkatnya, dalam semua bidang kehidupan manusia. Mengapa dengan berkonsentrasi dapat melakukan hal-hal yang luar biasa? Karena otak itu bagaikan sebuah sungai yag mengalir ke beberapa anak sungai. Jika anak sungai itu hanya satu yang dapat dialiri, sementara yang lainnya buntu, maka seluruh kekuatan sungai yang semula mengalir dengan dahsyatnya melalui saluran anak sungai yang satu itu. Untuk itu, jika Anda ingin supaya hasil belajar Anda baik, maka Anda harus mengarahkan otak Anda berkonsentrasi hanya terhadap satu masalah, yaitu masalah yang sedang dipelajari itu saja. Apabila Anda tidak konsentrasi, itu mungkin terjadi karena Anda tidak mempunyai minat terhadap yang sedang Anda pelajari. Anda tidak mempunyai minat terhadap masalah tersebut karena Anda belum mempunyai gambaran tentang masalah tersebut. Ingat pepatah “Tak kenal maka tak sayang”. Karena itu, berpikirlah positif. Bulatkan tekad Anda untuk mempelajarinya. Percayalah, lambat laun Anda pasti menyukainya. Jika dengan demikian juga belum berkonsentrasi, Anda juga dapat mencoba dengan membaca tulisan secara terbalik hingga Anda konsentrasi. Selamat mencoba! Setelah beberapa saat kita belajar, konsentrasi kitasering menjadi berkurang. Kejadian ini dialami oleh setiap orang. Itu menunjukkan otak telah lelah. Istirahatlah sejenak. Isilah waktu istirahat ini dengan hal-hal yang menyenangkan seperti minum teh atau jalan-jalan di sekitar rumah. Mengapa harus istirahat? Belajar dapat diibaratkan memasuki ruangan yang sudah disemprot dengan parfum. Pertama kita memasuki ruangan, wangi parfum terasa sekali. Tetapi setelah beberapa lama, wangi parfum akan berkurang bahkan tidak terasa lagi. Kita keluar dulu dari ruangan. Setelah beberapa lama, kita kembali masuk ke ruangan tadi, pasti wangi parfum kembali terasa lagi. Begitu juga kalau kita belajar, pertama terasa segar (konsentrasi), setelah beberapa lama konsentrasi mulai berkurang bahkan bisa jadi buyar. Untuk memulihkan konsentrasi tersebut, maka kita perlu istirahat. 2.2 METODE MEMBACASeseorang dikatakan belajar jika orang tersebuttelah mengalami perubahan, baik dalam pengertian, atau dalam tindakan. Membaca belum tentu belajar. Banyak orang membaca tetapi tidak mengerti apa yang telah dia baca. Orang yang demikian dikatakan membaca tetapi tidak belajar. Hal ini terjadi karena orang tersebut belum memiliki metode membaca. Dalam membaca, perlu kita perhatikan kapan membaca dengan cepat dan kapan dengan lambat. Bacaan yang ringan seperti novel dapat dibaca dengan cepat, tetapi bacaan yang berat dan ilmiah seperti matematika harus dibaca dengan cermat, telaten, dan tidak perlu cepat. Salah satu metode membaca yang sering dipakai adalah Metode PQRST. PQRST adalah singkatan dari Preview (Menyelidiki), Question (Bertanya), Read (Membaca), State (Menyatakan), dan Test (Menguji). Setiap kali kita membaca karya ilmiah, hendaklah mengikuti kelima langkah ini. 1. Preview Sebelum membaca isi sebuah buku, hendaklah kita terlebih dahulu mengadakan penyelidikan. Penyelidikan ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai buku yang dibaca. Salah satu tujuan gambaran umum ini adalah untuk menentukan apakah buku ini harus dibaca dari awal atau dapat langsung ke bab yang kita butuhkan. Gambaran umum ini dapat diperoleh dengan membaca daftar isi atau bab pendahuluan buku yang bersangkutan. 2. Question Sesudah mengadakan penyelidikan, lalu kita membuat beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan bab atau buku yang kita baca. Misalnya Anda membaca buku matematika bab yang berisikan logaritma. Anda dapat membuat salah satu pertanyaan “Apakah logaritma itu?” 3. Read Setelah selesai membuat beberapa pertanyaan, selanjutnya Anda membaca dan mencari jawaban pertanyaan-pertanyaan yang telah Anda buat tadi. Pada saat membaca ini, keaktifan sangat diperlukan. Artinya Anda tidak sekedar membaca, tetapi juga harus berpikir, mencatat atau menandai pokok-pokok yang penting yang Anda temukan dalam bacaan. Jadi, selama membaca, pensil atau Stabilo harus selalu ada di tangan. 4. State State artinya mengucapkan atau menuliskan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan. Jawaban harus disusun dengan kata-kata sendiri. Jarang sebuah buku menuliskan definisi dari logaritma. Akan tetapi setelah membaca, kita bisa saja membuat definisi: “Logaritma adalah invers dari eksponen”. Tidak banyak siswa yang belajar sampai ke tahap ini, sehingga banyak di antara mereka yang hasil belajarnya kurang memuaskan. Padahal state ini sangat membantu kita dalam memahami isi buku yang dibaca. 5. Test Anda telah berhasil membuat jawaban alas pertanyaan-pertanyaan. Hal ini menunjukkan bahwa Anda memang telah mengerti. Tapi harus diingat, kata “mengerti” itu pun sangat relatif. Karena itu, untuk mendapatkan pengertian yang lebih dalam, kita harus menguji ilmu kita dengan berbagai soal. Bila Anda membaca dengan mengikuti tahap-tahap di atas, saya yakin tidaklah terlalu sulit bagi Anda untuk menjawab soal-soal SNMPTN nanti. 2.3 MELIPATGANDAKAN DAYA INGATUntuk dapat mengerjakan suatu soal, maka di dalam otak kita harus sudah tersimpan sejumlah informasi yang dibutuhkan soal. Misalnya supaya dapat menyelesaikan soal: $\int x\sqrt{x}\ dx$ di dalam otak kita harus sudah tersimpan rumus-rumus: $\sqrt{x}=x^{\frac{1}{2}}$ $x^{m} \cdot x^{n}=x^{m+n} $ $\int x^{n}\ dx=\frac{1}{n+1}x^{n+1}+c$ Jika salah satu rumus (informasi) di atas belum terdapat dalam otak Anda, maka soal di atas tidak mungkin dapat Anda selesaikan. Untuk menyimpan informasi dalam otak, maka kita harus melakukan suatu kegiatan yang disebut dengan mengingat/menghafal. Banyak orang merasa tidak mampu dalam mengingat ini. Perasaan tidak mampu ini merupakan suatu hal yang paling buruk yang telah dilakukan terhadap daya ingat. Bila Anda membiarkan dalam pikiran Anda melintas perasaan tidak mampu mengingat, itu berarti Anda sendirilah yang menciptakan daya ingat Anda benar-benar menjadi lemah. Hal ini sesuai dengan hukum psikologi yang mengatakan bahwa segala sesuatu yang berulang-ulang ditanamkan dalam benak seseorang akan cenderung menjadi kenyataan. Untuk memperbaiki daya ingat Anda, terapkanlah hukum psikologi di atas secara positif. Tanamkan dalam benak Anda secara berulang-ulang seolah-olah Anda mempunyai daya ingat yang baik. Perlu diketahui bahwa ingatan itu mempunyai kemiripan dengan otot, yakni makin sering digunakan otot dan ingatan semakin kuat. Pernyataan tentang kemiripan ingatan dan otot ini merupakan bukti bahwa daya ingat dapat diperbaiki dengan melakukan latihan. Roy adalah salah seorang yang telah berhasil melatih daya ingatnya sampai ke tingkat yang luar biasa. Sekali waktu dia dikenalkan kepada 70 orang pada suatu pertemuan, dalam waktu yang singkat. Semua, kecuali dua orang, adalah asing baginya. Ia baru pertama kali ini bertemu dengan mereka. Segera setelah itu, dia membuat daftar seluruh nama secara lengkap, dalam urutan yang sama dengan waktu mereka dikenalkan kepadanya. Anda tentu bisa seperti Roy, asal mau berlatih. Rahasia berlatih supaya hasil dapat diperoleh secara optimum adalah menghubung-hubungkan dan menguasai masalah yang ingin diingat atau dihafal itu. 2.3.1 Menghubung-hubungkanApabila suatu hari Anda lupa nama teman Anda, itu berarti Anda juga lupa pertamanya. Padahal dengan mengingat huruf pertamanya saja, Anda dapat nama teman Anda itu secara lengkap. Dalam hal ini Anda menghubungkan huruf pertama dengan nama teman Anda. Huruf pertama itu disebut huruf kuncinya. Kunci itu tidak harus satu huruf, dapat juga berupa kata, benda, peristiwa, dan sebagainya. Menghubungkan suatu masalah yang dihafal dengan kuncinya dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: A. Menghubungkan dengan yang sudah diketahui Kata diketahui dalam kalimat “menghubungkan dengan yang sudah diketahui”, artinya sesuatu yang sudah dihafal dengan baik (telah mendarah daging) atau sesuatu yang menarik. Contoh: Saya pernah berkenalan dengan seseorang yang bernama KONDANGAN. Suatu hari saya lupa nama tersebut. Pada waktu itu memang kata KONDANGAN merupakan suatu kata yang asing bagi saya. Tetapi setelah saya hubungkan kata KONDANGAN dengan UNDANGAN yang telah mendarah daging bagi saya, maka nama KONDANGAN tersebut menjadi mudah saya ingat. Misalkan Anda ingin menghafal tanda-tanda fungsifungsi trigonometri di berbagai kuadran, Kuadran I semuanya positif, kuadran II adalah sinus, kuadran III adalah tangen, dan kuadran IV adalah cosinus. Cara menghafalnya dapat dibuat kalimat yang menarik, yaitu “Saya sudah tahu caranya”. Saya adalah kata pertama yang berarti kuadran pertama, huruf pertamanya S yang berarti semua. Begitu juga untuk kuadran-kuadran lainnya. B. Menghubungkan dengan yang berpola atau berskema Contoh: Misalkan kita ingin menghafal nilai-nilai fungsi sinus seperti yang ditunjukkan oleh tabel di bawah ini: Gambar Tabel trigonometri Dengan menuliskan nilai-nilai fungsi sinus secara berpola seperti yang terlihat pada tabel di atas ini, tentu akan lebih mudah menghafalnya. Nomor telepon saudara saya adalah 882426. Cara saya menghafal nomor telepon tersebut adalah 88 24 26. Angka 8 yang pertama diperoleh dari 2 × 4 dan angka delapan yang kedua dari 2 + 6. Saya pernah kesulitan menghafal keenam belas tenses dalam bahasa Inggris. Akan tetapi setelah saya tulis dalam bentuk skema, ternyata keenam belas tenses itu dapat saya hafal dengan mudah. Cara membaca skema di atas adalah sebagai berikut: Ke bawah satu langkah, artinya kalimat sebelumnya di-continous-kan. Ke bawah dua langkah, artinya kalimat sebelumnya di-pastense-kan. Ke kanan, artinya kalimat sebelumnya di-perfectkan. Jadi nama-nama jenis tenses di atas adalah: Present tense Present continous tense Past tense Past continous tense Present perfect tense Present perfect continous tense Past perfect tense Past perfect continous tense Dengan menggantikan kata Present menjadi kata Future, maka delapan kalimat berikutnya adalah: Future tense Future continous tense Past future tense Past future continous tense Future perfect tense Future perfect continous tense Past future perfect tense Past future perfect continous tense 2.3.2 Menguasai MateriMenghafal dalam buku ini tidak diartikan secara sempit, yakni menghafal secara membabi buta, tetapi masalah yang akan dihafal juga harus dipahami. Memang adakalanya sesuatu itu dihafal dulu baru mudah dimengerti. Memahami artinya dapat membedakan, memberikan contoh, dan menuliskan kembali. Dapat membedakan yang satu dengan yang lain akan membantu Anda untuk lebih mudah menghafalnya. Misalnya, supaya lebih mudah bagi Anda menghafal kata bahasa Inggris aunt (bibi), maka sebaiknya Anda merasakan bedanya dengan kata yang lain yang tulisannya hampir sama, seperti ant (semut). Begitu juga antara flower dan flour, dan sebagainya. Jika bahan yang telah dipahami/dimegerti diterapkan, maka Anda akan sampai ke tahap penguasaan. Menguasai suatu masalah, berarti Anda dapat melihat kata-kata penting (key words) di dalamnya, sehingga masalah tersebut dengan sendirinya terhafalkan. Misalkan Anda telah menguasai keenam belas tenses dalam bahasa Inggris dan ingin membuat contoh kalimat “Present continous tense”, maka kata-kata pentingnya adalah: $Continous\ =\ to\ be\ +\ ing$ Jadi contoh kalimat Present continous tense dapat dibuat sebagai: She is writing a book. Misalnya lagi kita ingin membuat kalimat Past future perfect tense, maka kata-kata pentingnya adalah: $Past\ Future\ =\ would$ $Perfect\ =\ have\ +\ V_{3}$ Jadi contoh kalimat “Past future perfect tense” dapat dibuat sebagai: She would have written a book. Dengan menggunakan cara-cara di atas, maka informasi-informasi itu dapat diingat lebih lama. Supaya informasi tetap ada dalam ingatan, maka informasi tersebut harus dipakai atau diulangi mengingatnya. Lanjutkan ke: Suwah Sembiring: Kiat Sukses Menembus SBMPTN (Mengenal Berbagai Jurusan di PTN) Video pilihan khusus untuk Anda 😊 Masih menganggap matematika hanya hitung-hitungan semata, mari kita lihat kreativitas siswa ini; Sumber https://www.defantri.com/ Share this post