Prinsip Dan Fungsi Pencak Silat
Tuesday, November 22, 2016
Pada hakekatnya semua makhluk hidup di dunia ini telah dibekali oleh Maha Pencipta naluri untuk membela dan mempertahankan diri. Misalnya kijang dengan penciuman dan larinya yang kencang untuk menyelamatkan diri. Juga tanduk kijang digunakan untuk mempertahankan diri. Bunglon dengan kulitnya yang berubah-ubah sesuai dengan warna tempatnya hinggap, kupu-kupu dengan warnya yang seperti bunga, cumi-cumi dengan tintanya, dan lain sebagainya. Semua merupakan karunia Tuhan bagi rnakhluknya untuk membela dan mempertahankan diri.
Makhluk hidup mempunyai ciri khas masing-masing. ada kelebihan dan juga kekurangannya. Manusia selain diberi jasmani yang sempurna mempunyai akal budi dan daya ut mempertahankan diri. Maka terciptalah cara atau sistem beladiri khas Indonesia yang disebut silat.
Prinsip-prinsip beladiri pencak silat adalah sebagai berikut:
1) Prinsip-prinsip beladiri pencak silat antara lain:
Makhluk hidup mempunyai ciri khas masing-masing. ada kelebihan dan juga kekurangannya. Manusia selain diberi jasmani yang sempurna mempunyai akal budi dan daya ut mempertahankan diri. Maka terciptalah cara atau sistem beladiri khas Indonesia yang disebut silat.
Prinsip-prinsip beladiri pencak silat adalah sebagai berikut:
1) Prinsip-prinsip beladiri pencak silat antara lain:
- Seorang pesilat tidak berbuat hal-hai yang dapat mencela diri sendiri
- Tidak memancing kericuhan
- Pembelaan dir.i merupakan prinsip utama dalam pencak silat
- Tidak mencari musuh
2) Sesuai dengan kode etik, seorang pesilat
- Harus mempergunakan kepandaiannya untuk menolong orang
- Tidak boleh menonjolkan diri atau sombong, apalagi berlaku sewenang-wenang
- Tidak boleh mencari musuh atau mempunyai musuh. Hanya boleh memiliki lawan, tetapi bukan musuh, sekalipun lawannya itu jahat
- Tidak boleh menyerang terlebih dahulu, bahkan harus menghindari perselisihan
3) Jika bentrokan atau perselisihan tidak dapat dihindari, maka seorang pesilat harus:
- Pantang surut atau menyerah
- Tetap berusaha mengelak
- Jika terpaksa baru menangkis
- Jika tidak sempat menangkis, harus membuang kekuatan lawan dengan mengikuti arah geraknya atau dibawa berputar, sehingga kalau kena tidak terasa sakit dan dapat mengurangi kemungkinan cidera
- Tidak boleh adu tenaga, jasmaniah atau lahiriah, tenaga rohaniah yang kasar