Klasifikasi, Nama Ilmiah, dan Deskripsi Cacing Tanah, LENGKAP
Tuesday, October 11, 2016
Cacing tanah merupakan hewan dengan filum Annelida. Habitat hewan ini ada di dalam tanah. Cacing tanah merupakan organinsme tanah yang melakukan fungsi ekologis dan dalam ekosistem tanah. Cacing sangat berperan dalam kehidupan manusia, terutama untuk menyuburkan tanah.
Klasifikasi Cacing Tanah
Cacing tanah adalah hewan dari Filum Annelida, Kelas Oligochaeta. Berikut adalah nama ilmiah dan klasifikasi cacing tanah.
Kingdom: Animalia
..Filum: Annelida
....Kelas: Clitellata
......Sub-Kelas: Oligochaeta
........Ordo: Haplotaxida
..........Famili: Lumbricidae
............Genus: Lumbricus
..............Spesies: Lumbricus terrestris,
......... ..................Lumbricus rubellus,
.............. .............Lumbricus castaneus,
................ ...........Lumbricus festivus,
................. ..........Lumbricus badensis.
Anatomi, Fisiologi, dan Morfologi Cacing Tanah
Cacing merupakan hewan yang memiliki ruas tubuh. Bagian ujung anterior cacing tanah memiliki tonjolan yang disebut prostomium dan setelah itu terdapat mulut. Pada ruas ke 31 atau ke 32 hingga ruas ke 37 mengalami pembesaran menjadi seperti bentuk sadel yang disebut Clitellum yang digunakan untuk reproduksi. Pada bagian masing-masing kecuali pada ruas yang pertama dan ruas yang terakhir memiliki empat pasang bulu sikat yang terbentuk dari bahan kitin yang disebut setae. Setae adalah bagian tubuh cacing yang dapat bergerak karena adanya otot retractor dan protaktor. Setae dapat tumbuh lagi jika hilang atau putus. Setae yang terdapat di ruas ke 36 mengalami modifikasi untuk prosesreproduksi. Cacing memiliki tubuh yang terbungkus oleh kutikula yang trannsparan dengan tujuan untuk melindungi tubuh dari gangguan fisik atau kimia. Secara fisiologi, kutikula cacing tanah memiliki kantung-kantung kelenjar yang dapat mengeluarkan cairan sehingga tubuh akan kelihatan mengkilat.
Mulut merupakan bentuk sabit, terletak dibelakang ventral dari prostomium. Letak anus di bagian ruas yang terakhir. Pada ruas ke 35 terdapat muara saluran vas defern (saluran sperma). Di muara tersebut membentuk bibir, sedangkan lubang oviduct lebih kecil dan terdapat pada ruas ke 14 yang mana dari lubang oviduct tersebut akan keluar telur. Dua ekor cacing tanah yang saling berlekatan (melekatkan diri) akan saling membuahi.
Sistem Pencernaan Cacing Tanah
Alat pencernaan pada cacing tanah terdiri atas rongga mulut pada ruas 1-3, pharynx pada ruas ke 4-6, oesophagus pada ruas 6-14, crop (provenriculus) pada ruas 15-16, ventrculus pada ruas ke 17-18, Intestinum terletak pada ruas ke 19, dan berakhir di anus. Bentuk usus adalah saluran yang berbentuk silindris. Sekitar saluran pencernaan pada bagian dorsal yakni antara pembuluh darah memiliki sel-sel Chloracogen yang membantu proses penghancuran makanan dan membantu ekskresi.
Sistem Peredaran Cacing Tanah
Darah pada cacing terdiri atas plasma darah sehingga warna merah pada cacing tanah dikarenakan oleh adanya hemoglobin yang larut dalam plasma darah. Adapun saluran-saluran darah yang penting pada cacing tanah yaitu :
- Saluran darah dorsal.
- Saluran darah ventral.
- Dua saluran integumen.
- Saluran darah dibawah batang saraf.
- Lima pasang jantung pada ruas ke 7-11.
- Sepasang saluran darah lateral batang saraf.
- Saluran cabang dari saluran darah dorsal ke usus.
- Saluran cabang dari darah ventral ke nefridia dan dinding tubuh.
- Saluran darah typhlosole yang menghubungkan diri dengan saluran darah dorsal.
- Saluran parietal menghubungkan saluran darah dorsal ke saluran darah dibawah batang saraf.
Sistem Respirasi Cacing Tanah
Cacing tanah tidak memilki alat respirasi yang khusus untuk mengambil O2 dan membuang CO2. Fungsi respirasi dilakukan pada membran seluruh permukaan tubuhnya. Dengan demikian, di bawah kutikula terdapat banyak pembuluh kapiler yang berfungsi untuk mempermudah pertukaran gas CO2 dan O2.
Sistem Ekskresi Cacing Tanah
Alat ekskresi cacing tanah berupa suatu alat yang disebut nephridia terdapat pada tiap-tiap ruas, kecuali ruas 1-3 dan ruas terakhir. Tempat nephridia yakni dua ruas yang berbatasan. Setiap ruas terdapat nephridia. Saluran nephridium yang bersilia disebut nephrostome pada ruas sebelah muka. Sedangkan saluran-saluran lainnya berbelit-belit pada bagian ruas yang belakang. Bentuk silia pada nephrostome menyebabkan cairan akan tergiring ke dalam coelom serta akan masuk ke saluran yang membelit yang kemudian dibuang ke muara pada permukaan tubuh.
Sistem Koordinasi Cacing Tanah
Sistem saraf terdiri dari sentral yang terdiri dari dua bagian, pada bagian dorsal disebut otak atau ganglion supra pharyngeal. Ganglion tersebut dihubungkan oleh sepasang alat penghubung dengan sepasang ganglion sub-pharyngeal yang posisinya terletak di bawah pharynx dan terdapat saraf afferent dan efferent. Disamping itu juga terdapat alat perasa yang peka terhapap sinar dan rangsang lain.
Sistem Reproduksi Cacing Tanah
Alat reproduksi terdiri atas jantan dan betina pada seekor cacing (hermaprodit). Namun pembuahan sendiri tidak mungkin terjadi pembuahan yang terjadi selalu bersilang. Saat dua cacing melakukan kopulasi, dua cacing akan bersatu dengan membuat serbuk coccon yang berupa zat perekat yang dikeluarkan oleh kelenjar pada daerah clitellum.