Pengertian dan Macam-macam Pencemaran Lingkungan

Kasus pencemaran atau perusakan lingkungan semakin marak terjadi, sehingga memerlukan penanganan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Pencemaran lingkungan terdiri dari beberapa macam yaitu pencemaran air, udara, pencemaran terjadi akibat manusia tidak menyadari bahwa pola kehidupan harus memperhatikan hubungan timbal balik dengan lingkungannya, yaitu suatu kehidupan manusia yang seimbang dan harmonis dengan sistem alam.

Ketidaktaatan manusia terhadap peraturan mengenai lingkungan hidup menjadi pemicu maraknya kasus pencemaran dan perusakan. Lingkungan hidup yang didambakan manusia adalah lingkungan yang dapat digunakan untuk melakukan aktivitas kehidupan, dan menjadi habitat bagi makhluk hidup lain, serta mempunyai nilai ekonomis dan nilai budaya.

Lingkungan tersebut dinamakan lingkungan alami, yaitu lingkungan yang disusun oleh komponen abiotik dan biotik yang seimbang dan tidak tercemar oleh polutan (zat yang menyebabkan polusi). Lingkungan tercemar adalah bila dilingkungan tersebut telah masuk zat atau bahan pencemar.

Untuk membedakannya coba perhatikan yang berikut ini !

Apakah air sungai di daerah mu mengalami perubahan warna, berbau busuk, atau dipenuhi sampah? Jika sungai dalam keadaan demikian, maka dapat dikatakan sungai tersebut telah tercemar.

Namun jika kalian melihat air sungai itu jernih, tidak berwarna, dan tidak berbau, maka sungai tersebut dapat dikatakan masih alami atau tidak tercemar. Pada sungai yang alami atau tidak tercemar dapat kita temui hewan dan tumbuhan yang beraneka ragam, tetapi tidak demikian disungai yang tercemar.

Kasus pencemaran atau perusakan lingkungan semakin marak terjadi Pengertian dan Macam-macam Pencemaran Lingkungan


Pengertian Pencemaran Lingkungan

Pencemaran lingkungan adalah peristiwa masuknya zat, energi, unsur, atau komponen lain yang merugikan ke dalam lingkungan akibat aktivitas manusia yang tidak bertanggungjawab atau karena gangguan alam.

Adapun lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.

Pencemaran disebut juga polusi, zat yang dapat menimbulkan polusi disebut polutan. Suatu zat dapat dikatakan sebagai zat pencemar apabila jumlahnya melebihi batas normal, berada di tempat yang tidak seharusnya, atau berada pada waktu yang tidak tepat.

Berdasarkan sifat zat pencemar, pencemaran dapat dibedakan menjadi 3 macam:
  1. Pencemaran kimiawi, yaitu pencemaran yang disebabkan oleh zat-zat kimia.
  2. Pencemaran fisik, yaitu pencemaran yang disebabkan oleh zat cair, zat padat, dan gas.
  3. Pencemaran biologis, yaitu pencemaran yang disebabkan berbagai macam mikroba penyebab penyakit.

Macam-macam Pencemaran Lingkungan

Berdasarkan lingkungan yang terkena pencemaran maka pencemaran dapat dibedakan menjadi 3 yaitu pencemaran air, udara, dan tanah.

1. Pencemaran Air

Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat atau komponen lain ke dalam lingkungan perairan sehingga kualitas air menurun. Air yang tercemar adalah air yang telah menyimpang dari keadan normalnya, dengan tanda-tanda berikut ini.
  • Perubahan suhu air, semakin tinggi suhu air maka semakin sedikit kada O2 yang larut dalam air. Kegiatan industri dapat menimbulkan panas yang umumnya berasal dari gerakan mesin. Jika air hasil industri tersebut dibuang ke lingkungan sungai misalnya, maka suhu air akan menjadi panas.
  • Perubahan pH, air dapat bersifat asam atau basa tergantung besar kecilnya pH. Air limbah dan buangan dari industri yang dibuang ke sungai akan mengubah pH air, sehingga dapat menganggu kehidupan organisme air.
  • Perubahan warna, bau, dan rasa air, air bersih adalah air yang berwarna bening, jernih, tidak berbau, dan tidak berasa. Air yang tercemar bahan buangan industri menyebabkan perubahan warna dan bau. Selain dapat disebabkan oleh bahan yang berasal dari buangan industri, kadang-kadang bau dapat pula berasal dari hasil degradasi bahan buangan oleh mikroba. Mikroba dalam air akan mengubah bahan buangan organik terutama protein menjadi bahwa yang mudah menguap dan berbau.
Sumber-sumber pencemaran air terutama berasal dari limbah industri, limbah rumah tangga, limbah pertanian, dan hasil tambang.

[+] Limbah Industri

Mengandung berbagai macam zat yang berbahaya, salah satunya adalah logam berat seperti timbale, cadmium, dan raksa. Logam berat yang terlarut dalam air akan masuk ke dalam tubuh hewan laut dan terkumpul di dalamnya. Jika hewan laut yang telah tercemar logam berat dikonsumsi manusia, maka akan menimbulkan dampak yang sangat berbahaya.

Peristiwa ini pernah terjadi di Teluk Minamata, Jepang. Para nelayan memakan ikan yang telah tercemar raksa, akibatnya sistem sarafnya mengalami kerusakan. Penyakit tersebut dinamakan penyakit minamata. Selain itu limbah industri yang mengendap di perairandapat menyebabkan pendangkalan perairan dan membuat air menjadi kotor serta berubah warna.

[+] Limbah pertanian

Penggunakan pupuk buatan yang berlebihan pada lahan pertanian dapat menyebabkan peningkatan kesuburan ekosistem perairan. Pupuk mengakibatkan pertumbuhan tumbuhan air akan menjadi sangat cepat. Peristiwa ini disebut eutrofikasi. Eutrofikasi menyebabkan permukaan air ditutup oleh ganggang. Sinar matahari terhalangi kedalam perairan. Akibatnya proses potosintesis oleh fitoplankton terhambat sehingga kada O2 dalam perairan menurun.

Pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pertanian dapat dicegah dengan cara berikut ini:
  • Penggunaan pupuk buatan sesuai dengan dosis yang telah ditentukan.
  • Tidak melakukan pemupukan saat turun hujan.
  • Menggunakan pestisida yang mudah diuraikan oleh alam.
  • Menggunakan metode biological control yaitu melakukan pemberantasan hama dengan makhluk hidup pemakan hama tersebut.
[+] Limbah Rumah Tangga

Rumah tangga juga menghasilkan limbah, misalnya sampah dan air buangan yang mengandung detergen. Limbah rumah tangga dalam jumlah banyak bila masuk ke dalam perairan akan menyebabkan ekosistem perairan tercemar. Di perairan, sampah mengalami penguraian oleh mikroorganisme. Akibatnya kandungan oksigen dalam air akan menurun.

2. Pencemaran Udara

Pencemaran udara adalah peristiwa masuknya atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfer yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia, dan secara umum menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah, sekolah, kantor atau yang sering disebut sebagai pencemaran dalam ruang (indoor pollution). Juga bisa terjadi diluar ruangan (outdoor pollution) mulai dari tingkat lingkungan rumah, perkotaan, tingkat regional hingga tingkat global.

Penyebab pencemaran udara, antara lain:

[1] Industri

sektor industri merupakan penyumbang pencemaran udara melalui bahan bakar minyak untuk pembangkit tenaga. Di sisi lain, hal tersebut tidak dibarengi dengan pengendalian pencemaran yang memadai dan efisien dalam penggunaan bahan bakar.

[2] Emisi kendaraan bermotor

kegiatan transportasi memberikan kontribusi terbesar terhadap pencemaran udara. Emisi kendaraan yang dikeluarkan melalui knalpot berupa senyawa yang berbahaya bagi atmosfer yang berasal dari proses pembakaran.

Senyawa kimia yang berasal dari industri maupun kendaraan bermotor dapat berupa karbon monoksida, nitrogen oksida, sulfur dioksida, dan beberapa partikel mikro, seperti timbal sebagai campuran bahan bakar. Proses industri seperti industri baja, timah, mangan, dan sebagainya juga dapat menghasilkan pecemaran udara berupa debu. Adapun senyawa belerang dan nitrogen di udara bisa mengakibatkan hujan asam.
[3] Limbah rumah tangga

pencemaran udara yang disebabkan limbah (sampah) rumah tangga terutama berupa bau yang tidak sedap. Sampah rumah tangga diperkotaan, seperti di Jakarta, tidaklah mudah penanganannya. Lahan untuk tempat pembuangan akhir (TPA) yang semakin sempit dan jauh dari pusat kota serta sampah hasil buangan rumah tangga yang adalam waktu singkat jumlahnya banyak, mengakibatkan tumpukan sampah menimbulkan bau busuk di tempat-tempat pembuangan sampah sementara.

Sejak dahulu polusi udara telah menjadi masalah, karena menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan, Gas, asap dan partikel debu yang dilepas cerobong asap pabrik-pabrik merupakan penyumbang utama terjadinya polusi udara. Asap yang dihasilkan mengkontaminasi udara dengan jutaan ton karbon monoksida, belerang dioksida, hidrokarbon, dan unsur-unsur tertenu tiap tahunnya.

Dengan demikian, sumber polusi udara dapat dibedakan menjadi 2 yang pertama pencemaran udara alamiah: berupa debu, komet, letusan gunung berapi, badai pasir, debu pollen, gas methan, dan sebagainya, yang kedua yaitu pencemaran udara antropogenik yaitu sumber pencemaran stationer contohnya buangan industri, dan sumber pencemaran bergerak contohnya kedaraan bermotor,

[4] Kabut asap atau smog

Asap yang dikeluarkan oleh suatu pembakaran mengandung gas dan partikel padat yang dapat langsung berbahaya bagi manusia. Beberapa secara tidak langsung mengubah lingkungan dalam berbagai cara sehingga suatu saat menjadi berbahaya bagi kehidupan. Berbagai partikel buangan asap bahan bakar berinteraksi membentuk smog yang biasanya menyelimuti udara kota-kota besar. Sebagian besar smog mengandung partikel-partikel, unsur dioksida, dan gas yang lain.

[5] Hujan asam

Hujan asam didefinisikan sebagai segalam macam hujan dengan pH dibawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit dibawah 6) karena karbon dioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang brmanfaat untuk makhluk hidup.

Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotoran dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga akan ikut bersama air hujan dan jatuh ke bumi. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang tentunya berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman.

3. Pencemaran Tanah

Tanah menjadi tempat hidup tumbuhan karena mengandung mineral-mineral yang sangat diperlukan tumbuhan. Selanjutnya, organisme-organisme lain termasuk manusia kehidupannya bergantung pada tumbuhan. Jika tanah terkena polusi maka akan mengganggu kehidupan tumbuhan yang nantinya juga merugikan hewan dan manusia.

Pencemaran tanah biasanya disebabkan oleh buangan sampah, misalnya plsatik, botol-botol bekas, kaleng, dan bahan-bahan lainnya. Polusi tanah juga terjadi karena adanya sampah-sampah organik atau anorganik, tertuangnya pestisida dalam dosis yang berlebihan, tumpahan minyak dan merembesnya zat-zat kimia dari tempat penampungan atau limbah industri ataupun rumah tangga ke lapisan permukaan tanah.

Bahan-bahan plastik dan kaca tidak akan dapat hancur dalam tanah. Akibatnya produktivitas tanah berkurang. Zat-zat kimia dan bahan-bahan lainnya dapat juga menjadi penyebab polusi tanah. Zat tersebut dapat mengubah sifat tanah sehingga daoat memengaruhi dalam penggunaannya, terutama untuk pertanian.

Komposisi komponen pencemar tanah antara lain kertas, bahan atau sisa makanan, gelas, logam, besi plastik, kayu, karet dan kulit, kain/serat tekstil, dan logam-logam lain/aluminium. Berdasarkan sifatnya polutan-polutan tersebut dapat dibedakan menjadi 2, yaitu sebagai berikut:
  1. Polutan yang dapat diuraikan oleh proses alam atau biodegradable, contohnya kayu, kertas, bahan atau sisa makanan serta sampah-sampah dedaunan.
  2. Polutan yang tidak dapat diuraikan oleh proses alam atau nonbiodegradable, contohnya gelas, pestisida, residu radio aktif, dan logam toksin.


Demikian artikel mengenai pengertian dan macam-macam pencemaran lingkungan ini, semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan anda.

Sumber https://materiku86.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel