Contoh Permainan / Game Yang Mendidik Dalam Kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru

Dalam kesempatan kali ini, admin akan bagikan beberapa contoh game / permainan seru yang dapat digunakan untuk mengisi kegiatan dalam Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi Siswa Baru yang mana beberapa permainan ini akan apat mengasah panca indera anak, selengkapnya sebagai berikut:

1. Buah untuk dilihat, dicium dan dicicipi

Umur : 2 tahun ke atas
Material : Buah-buahan

Cara bermain :

  Sediakan buah-buahan (misalnya apel merah, pisang, jeruk anggur).
  Perlihatkan dan perkenalkan kepada si kecil nama buah satu per satu.
  Mintalah si kecil untuk menyebutkan kembali nama-nama buah-buahan tersebut
  Setelah mengenal warna si kecil dapat anda ajak diskusi mengenai warna,rasa, tekstur dan lain-lain..

Variasi

  Menggunakan buah plastik (tentunya tidak ada kegiatan mencium dan mencicipi)
  Menggunakan aneka sayur atau daging sebagai pengganti buah-buahan
  Menutup mata dengan sapu tangan, dan minta ia menebak buah yang sedang dipegangnya, atau yang kita masukkan ke mulutnya

2. Berjalan-jalan sambil mendengar suara

Umur : 5-7 tahun

Material : Bila memungkinkan bawalah tape recorder untuk merekamsuara-suara yang Anda dan si kecil dengar selama perjalanan, alternatif lain, bawalah buku catatan.

Cara bermain :

  Ajak si kecil berjalan-jalan. Tak perlu jauh, ke taman dekat rumah juga boleh
  Anda bisa katakan pada si kecil,”Selama perjalanan kita hanya boleh mrndengar dan tidak boleh bersuara.”Atau bisa saja tidak ada aturan itu, namun anda dan si kecil bisa saja berhenti sejenak di beberapa tempat dan mendengar suara di sekitarnya.
  Pada saat berhenti,ciptakan suasana hening, sehingga banyak suara-suara itu dengan tape recorder.
  Setelah sampai di rumah, anda bisa memutar tape recorder dan melakukan diskusi tentang suara yang direkam tersebut
  Bila anda menggunakan buku catatan, diskusikan berdasarkan hasil catatan.

Variasi :

  Pergi ke tempat yang jarang didatangi si kecil, seperti pantai atau gunung. Disana si kecil bisa mendengar debur ombak atau gemerisik aliran sungai.

3. Mencium toples dengan aroma yang berbeda

Umur : 3 tahun

Material ;

  8 buah toples dan 4 macam aroma yang berbeda (misalnya: kayu putih, mint, durian dan kopi)
  Teteskan aroma tersebut di atas kapas. Masukkan kapas k edalam botol. Masing-masing aroma dimasukkan ke dalam dua toples yang berbeda.
  Beri tanda di bawah botol untuk pasangan botol dengan aroma yang sama. Taruh botol-botol tersebut di baki.

Cara bermain :

  Dekatkan salah satu botol ke hidung anak anda. Tanyakan, “Ade, tahu, aroma apa ini?, bila si kecil tahu, lanjutkan ke botol yanglain
  Bila si kecil tidak tahu, anda harus memberitahunya lalu lanjutkan ke botol yang lain.
  Setelah itu ajak anak untuk memasangkan botol yang aromanya sama.

4. Permainan kantong misteri

Umur : 2 tahun ke atas

Material : 2 buah kantong dengan tali cord yang sama (tidak tembus pandang), 2 set benda dengan bentuk geometris berbeda (kubus, bola, prisma, dll). Masukkan benda tersebut ke dalam kantong, setiap bentuk ada dalam tiap kantong.

Cara bermain :

  Berikan satu kantong misteri pada anak, dan satunya lagi Anda pegang
  Masukkan tangan anda ke dalam kantong dan ambillah sebuah benda, contohnya kubus, keluarkan dan tunjukkan kepada buah hati anda, “lihat, bunda dapat kubus. Ade ingat, nama benda ini kubus.
  Minta anak anda untuk mengambil be nda yang bentuknya sama dari kantong tanpa membukanya(ia hanya boleh meraba).
  Bila si kecil sudah mendapatkan, puujilah dia
  Selanjutnya Anda coba dengan bentuk benda yang lain

Variasi :

Untuk permainan yang sederhana, Anda bisa lakukan dengan bentuk benda yang biasa ditemukan sehari-hari, misalnya sendok, pensil, bola kecil, dll.

5.  Permainan yang mampu mengasah otak anak

Permainan jenis ini sebaiknya diberikan kepada anak karena bisa membantu tumbuh kembang anak dalam hal berpikir, mengasah daya ingat dan meningkatkan kemampuan daya imajinasinya.  Sekali dua kali memang mungkin belum terlihat hasilnya ketika permainan ini diberikan kepada anak.  Tapi kita akan melihat perkembangannya beberapa tahun kemudian, yang penting rutin hingga anak bosan dengan permainan tersebut dan minta ganti permainan yang lain.

Contoh permainan yang bisa membantu mengasah otak anak adalah permainan catur, ular tangga, halma, menyusun balok, dan menyusun puzzle.  Kesemua permainan tersebut akan mudah kita dapatkan, jadi siapkan untuk anak untuk membantu mengasah otaknya.

6.  Permainan yang membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik anak

Fisik adalah salah satu bagian yang sangat diperlukan untuk menunjang kecerdasan anak.  Salah satu tanda anak yang memiliki kecerdasan lebih adalah anak yang memiliki fisik kuat.  Fisik yang kuat ini yang nantinya akan membantu dirinya untuk senantiasa beraktifitas.  Ketika fisik lemah maka sudah barang tentu aktifitas anak akan cepat menurun sehingga prestasinya pun tidak akan bisa bertahan maksimal.

Permainan yang bisa membantu membentuk fisik anak adalah permaian yang memerlukan gerak fisik yang banyak.  Contoh permaianannya adalah sepak bola, kasti, lompat tali, gobak sodor dan lain-lain.  Permainan tersebut memang memerlukan tempat yangluas oleh karena harus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu faktor keamanan lokasi bermain. 

Selain itu juga keamanan perlatan juga mesti diperhatikan dengan baik.  Sebagai contoh misalnya untuk olah raga sepak bola maka kita bisa mengganti bola yang digunakan dengan mengganti bola plastik.  Bola plastik tentunya akan lebih aman untuk anak-anak.

7.  Permainan untuk mengembangkan daya sosialisasi anak

Permainan yang sifatnya sosialisasi adalah permainan yang melibatkan lebih dari satu anak dan membentuk team work.  Team work inilah yang nantinya akan meningkatkan rasa sosialisasi pada anak.  Karena nanti anak belajar bekerja sama dalam kelompok, rasa saling tolong menolong, bahkan juga rasa saling memaafkan.

Contoh permainan yang bisa membantu sosialisasi anak adalah sepak bola, main kelereng, main pasar-pasaran, permainan dokter dan pasien atau permainan guru dan murid.

8.  Permainan yang bisa membentuk kepribadian anak

Kepribadian anak bisa dibentuk sejak usia dini.  Membentuk kepribadian anak di usia dini ini akan lebih mudah bila dibandingkan membentuk kepribadian anak di usia dewasa.  Tapi yang perlu diingat adalah permainan yang diberikan untuk anak harus disesuaikan dengan jenis kelamin anak.  Jangan sampai terbalik karena bisa jadi anak laki-laki memiliki kepribadian seperti anak perempuan dan sebaliknya.

Permainan yang bisa dberikan adalah permainan perang-perangan.  Untuk anak laki-laki berperan menjadi tentara dan untuk anak perempuan berperan sebagai juru rawat atau tukang masaknya.

Permainan untuk anak haruslah yang edukatif dan bermanfaat.  Mengingat saat ini banyak permainan yang tidak mendidik.  Apalagi di era yang serba canggih ini.  Anak-anak akan lebih tertarik dengan permainan yang sifatnya mengandung kekerasan dan minim gerak.  Banyak yang menyediakan permainan seperti ini dan yang paling banyak adalah permainan game online.

Sebagai orangtua yang bijak memilah-milah permainan untuk anak sebaiknya dilakukan agar anak tidak salah dalam tumbuh kembangnya.  Siapkan permainan edukatif untuk anak-anak bila menginginkan anak menjadi anak yang cerdas dan shaleh.

Kebanyakan orangtua tidak keberatan merogoh kocek dalam-dalam demi membelikan mainan untuk anak. Terlebih, mainan itu mengandung unsur edukasi. Namun, sebenarnya banyak permainan mendidik yang bisa dilakukan anak dan tanpa harus mengeluarkan dana besar.

Hal itu diungkap oleh psikolog anak Rini Hildayani, Msi. Menurutnya ada bermacam jenis permainan sederhana namun, mendidik yang bisa dilakukan di rumah oleh orangtua dan anak. Permainan itu mengandung unsur tantangan dan mengajarkan tentang batasan atau aturan.

Tantangan

"Misalnya, orangtua dan anak membuat bola dari koran bekas. Kemudian, orangtua (ayah/ibu) melingkarkan tangan seperti ring. Jadi, ini seperti bemain bola basket.

Anak ditantang untuk melempar koran bekas yang sudah dibuat menjadi bola ke tangan orangtua yang melingkar seperti ring. Dengan begitu, anak akan tertantang dan berusaha melompat setinggi-tingginya untuk memasukan bola-bola koran tersebut." Aturan "Permainan mengikuti gerakan.

Contohnya, bermain cermin. Misalnya, orangtua meminta anak mengikuti gerakan orangtua. Mencubit pipi, membelalakan mata, atau mengangkat tangan. Dari situ, orangtua mengajarkan anak aturan dan batasan. Anak tidak boleh melakukan gerakan lain selain yang dicontohkan orangtua.

Dosen dari Universitas Indonesia itu menjelaskan lebih lanjut, kalau contoh-contoh permainan tadi bisa dilakukan orangtua dan anak di rumah. Selain mendidik, hubungan orangtua dan anak semakin dekat. Kalau anak main sendiri dengan mainan yang dibelikan orangtua itu tidak mengandung unsur interaksi.

Baca : Contoh Piagam / Sertifikat Pengenalan Lingkungan Sekolah Bagi Siswa Baru SD, SMP, SMA/SMK

Daftar pustaka / referensi artikel :

1.   Majalah Parents Guide Vol V No 6 Maret 2007.
2.   R. Oberlander, June. Slow and steady get me ready. Primamedia Pustaka. Jakarta : 2005.
3.  
4.   http://lifestyle.okezone.com/read/2015/06/14/196/1165186/jenis-permainan-mendidik-anak-tanpa-modal


Sumber https://blogomjhon.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel