4 Penyebab Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Madinah

A.  Latar Belakang dan Sebab Nabi Muhammad melakukan hijrah Ke Madinah
Ketika menerima ayat 94, surah Al-Hijr, Nabi Muhammad mulai berdakwah secara terang-terangan. Dakwahnya mendapat respon keras dari kaum kafir Quraisy. Para pemimpin Quraisy menggunakan berbagai cara untuk mencegah dakwah Nabi Muhammad, namun selalu gagal, baik secara diplomatik, tawaran, dan kekerasan fisik. Puncaknya adalah embargo atau pemboikotan terhadap bani Hasyim yang merupakan tempat Nabi Muhammad berlindung. Pemboikotan berlangsung selama 3 tahun. Pemboikotan ini berhenti setelah kaum Quraisy menyadari bahwa apa yang mereka lakukan sangat keterlaluan.

Ancaman dari kafir Quraisy semakin keras setelah nabi Muhammad Saw kehilangan Abu Thalib dan Siti Khadijah. Pemimpin Quraisy terang-terangan menantang Nabi Muhammad karena menganggap kebangkitan Islam identik dengan kehancuran posisi sosial mereka. Kebangsawanan mereka akan hilang dan hancur karena Islam mengajarkan persamaan derajat manusia. Sistem kepemimpinan bangsawan tidak ada di Yasrib (Madinah). Hal ini juga yang menyebabkan Nabi Muhammad melakukan hijrah ke Madinah. Hijrah dianggap sebagai alternatif perjuangan untuk menegakkan ajaran Islam. (Baca juga : Proses Hijrah Nabi Muhammad Saw ke Madinah)

Selain itu, ada beberapa faktor yang mendorong Nabi Muhammad Saw memilih Madinah atau Yatsrib sebagai tempat hijrah umat Islam. Faktor-fakto pendorong nabi Muhammad Saw memilih Madinah atau Yatsrib antara lain:
1. Madinah atau Yatsrib adalah tempat yang paling dekat.
2. Sebelum diangkat menjadi Nabi, beliau telah mempunyai hubungan baik dengan penduduk kota Madinah atau Yatsrib. Hubungan itu berupa ikatan persaudaraan karena kakek Nabi, Abdul Muthalib beristerikan orang Yatsrib. Di samping itu, ayahnya dimakamkan di Madinah atau Yatsrib.
3. Penduduk Madinah atau Yatsrib sudah dikenal Nabi karena kelembutan budi pekerti dan sifat-sifatnya yang baik.
4. Bagi diri Nabi sendiri, hijrah merupakan keharusan selain karena perintah Allah Swt.


B.  Reaksi Kafir Quraisy terhadap Hijrah nabi Muhammad Saw ke Madinah atau Yatsrib

Bagaimana reaksi kafir Quraisy tentang rencana Hijrahnya Nabi Muhammad ke Madinah atau Yatsrib? Ketika kafir Quraisy mengetahui adanya perjanjian antara nabi Muhammad Saw dan orang-orang yasrib, mereka semakin keras menyiksa Umat Islam. Hal ini membuat Nabi segera memerintahkan umat Islam untuk hijrah ke Yatsrib. Dalam waktu dua bulan, hampir semua umat Islam kurang lebih 150 orang, telah meninggalkan kota Mekkah. Hanya Ali dan Abu Bakar tetap tinggal di Makkah bersama Nabi.

Selain itu, Mereka merasa bahwa hijrah ke Madinah membuat umat Islam semakin bertambah banyak dan berkembang di tempat hijrahnya dan setiap waktu menjadi ancaman serius bagi mereka dan perdagangan mereka. Karena itu, mereka memutuskan sikap terhadap Nabi Muhammad Saw. yang masih berdiam di Mekkah dengan memilih satu diantara tiga cara:
1. Membiarkan beliau sampai hijrah ke Madinah dengan sendirinya.
2. Memenjarakannya.
3. Membunuhnya.

Pada awalnya mereka memutuskan untuk membiarkan Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah. Tapi keputusan ini tidak akan dapat memecahkan masalah. Karena kepergian Nabi Muhammad Saw. dari Mekkah boleh jadi akan menyiapkan kubu Yatsrib (Madinah) untuk memerangi mereka. Jika mereka memilih kedua yaitu memenjarakannya, akan memicu Umat Islam untuk membebaskannya.

Maka mereka memutuskan untuk membunuh Rasulullah Saw. Para algojo dipilih mereka yang berasal dari seluruh suku. Sampai pada suatu malam, para algojo menyerang rumah Rasulullah dan hendak membunuh beliau saw. Pada saat itulah malaikat pembawa wahyu turun, mengabarkan rencana kafir Quraisy kepada Rasulullah Saw sebagaimana yang dinyatakan dalam al Qur’an,

Dan (ingatlah) ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya untuk menangkap dan memenjarakanmu, membunuhmu, atau mengusirmu (dari Mekkah). Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.” (QS. Al-Anfal [8]:30)

Pada saat itulah, Nabi Muhammad Saw mendapat perintah untuk hijrah. Beliau keluar dari rumah secara diam-diam. Berbagai usaha kafir Quraisy untuk mencegah Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah. Pada akhirnya usaha mereka tidak mendapatkan hasil. Nabi Muhammad Saw menjalankan hijrah dengan rencana, sejak persiapan sampai pelaksanaan. Akhirnya, Nabi Muhammad Saw. sampai ke Madinah dengan selamat.

Setelah nabi Muhammad Saw meninggalkan Mekkah, kafir Quraisy tidak menyiksa keluarganya karena dua alasan:
1. Ketika kafir Quraisy mengetahui bahwa nabi Muhammad Saw telah keluar dari Mekkah dan rencana mereka telah gagal, mereka menyeret Ali bin Abi Thalib ke Masjid al-Haram. Mereka baru membebaskan Imam Ali as setelah menghajarnya
2. Tujuah kafir Quraisy hanya satu saja, yaitu membunuh nabi Muhammad Saw karena telah menganggap bahwa satu-satunya cara memadamkan Islam adalah dengan membunuh nabi Muhammad Saw. Karena itu, mereka tidak ada urusan dengan orang lain dan mereka tidak mau bentrok dengan orang lain selain beliau saw.
Latar Belakang dan Sebab Nabi Muhammad melakukan hijrah Ke Madinah 4 Penyebab Nabi Muhammad Saw Hijrah ke Madinah
Sedangkan alasan kafir Quraisy tidak menyiksa umat islam setelah nabi Muhammad Saw hijrah adalah:
1. Mayoritas Umat Islam telah hijrah sebelum Rasulullah Saw. Karena sebab utama rencana pembunuhan Rasulullah Saw karena hijrah besar-besaran yang dilakukan umat Islam ke Madinah dan tersebarnya Islam di kota tersebut.
2. Umat Islam yang berasal dari Mekkah (Quraisy) memiliki sanak saudara dan kerabat di Mekkah. Hubungan kekerabatan menjadi penghalang mereka mengganggu dan menyakiti umat Islam. Kafir Quraisy takut terhadap suku dan kabilah seorang Muslim, mereka menghindar untuk tidak menyakitinya.
(Baca juga : Pengertian Hijrah dalam Sejarah Islam)

Demikian penjelasan singkat kami tentang sebab nabi Muhammad Saw dan reaksi kafir quraisy terhadap hijrah nabi Muhammad Saw ke Madinah atau Yatsrib. Semoga artikel kami tentang sebab nabi Muhammad Saw dan reaksi kafir quraisy terhadap hijrah nabi Muhammad Saw ke Madinah atau Yatsrib bermanfaat untuk para pembaca.
Sumber https://www.muttaqin.id/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel