Pengertian Koloid
Tuesday, February 9, 2016
Pengertian koloid - Dalam dunia kimia ada yang namanya koloid, tahukah kamu apa itu koloid? Bisakah kamu menjelaskan definisi dari koloid? Mungkin kamu yang bergerak di bidang kimia sudah tahu apa yang dimaksud koloid, namun bagi kamu yang tidak bergerak dalam bidang tersebut tentunya belum tahu apa yang dimaksud dengan koloid. Untuk itulah pada pembahasan kali ini kami akan membahas tentang pengertian koloid dalam kimia, agar nantinya kamu tahu seperti apakah koloid itu. Di sini selain menjelaskan tentang arti dari koloid, juga kami berikan penjelasan tentang ciri ciri sistem koloid, jenis-jenis koloid, sifat-sifat koloid, perbandingan larutan koloid dan suspensi.
Pengertian koloid
Sistem koloid adalah campuran hampir homogen antara fase terdispersi dan fase pendispersi. Campuran ini hampir homogen, artinya campuran dua zat hampir menyatu dan sulit dibedakan. Fase terdispersinya bukan dalam bentuk molekuler (bukan setiap molekul tersebar). Akan tetapi, gabungan dari beberapa molekul. Jika diambil contoh zat terdispersi padatan dalam fase pendispersi air, sistem koloid merupakan dispersi padatan (gabungan dari molekul) yang tersebar dalam medium pendispersi. Hanya saja partikel padatan yang terdispersi ini kecil sehingga tidak dapat dibedakan mana fase terdispersi dan mana fase pendispersi.Atau pengertian koloid adalah campuran hetorogen dari 2 zat atau lebih di mana partikel-partikel zat berukuran antara 1 sampai 1000 nm tersebar (terdispersi) secara merata dalam medium zat lain. Zat yang terdispersi sebagai partikel disebut sebagai fase terdispersi, dan zat yang menjadi medium mendispersikan partikel disebut sebagai medium pendispersi. Koloid secara makroskopis terlihat seperti larutan, di mana terbentuk campuran homogen dari zat terlarut dan pelarut. Tetapi secara mikroskopis tampak seperti suspensi, yaitu campuran hetorogen yang mana tiap-tiap komponen campuran cenderung untuk saling memisah.
Pengertian Koloid menurut Ahli
Pengertian Koloid menurut para ahli adalah sebagai berikut:- Pengertian Koloid menurut (Purba, 2006 : 282) adalah suatu campuran heterogen (2 fase) antara 2 zat atau lebih yang mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase yang dipecah/ terdispersi) tersebar dengan merata di dalam zat lain (pemecah/ medium pendispersi). Partikel koloid ukurannya berkisar antara 1 hingga 100 nm, ukuran yang dimaksud yaitu bisa berupa diameter, lebar, panjang, atupun ketebalan dari suatu partikel.
- Pengertian koloid menurut (Retnowati, 2008 : 141) adalah suatu sistem dispersi yang partikelnya berukuran lebih besar dari larutan, namun lebih kecil dibanding suspensi (campuran kasar).
Contoh Sistem Koloid
Contoh sistem koloid adalah sabun, susu, santan, agar-agar, selai, mentega, dan mayones.Ciri ciri Sistem Koloid
Yang merupakan ciri-ciri sistem koloid adalah sebagai berikut:- Sistem koloid mempunyai ukuran partikel 10 pangkat -7 sampai 10 pangkat -5 cm.
- Partikelnya dapat dilihat dengan mikroskop ultra.
- Partikel koloid tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa, tetapi dapat disaring menggunakan kertas perkamen.
- Koloid tahan dalam jangka waktu yang lama.
- Koloid akan terkoagulasi apabila ditambah larutan.
- Koloid mempunyai sifat elektrolit.
- Koloid termasuk campuran antara homogen dan heterogen.
Jenis-jenis Koloid
Jenis-jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan pendispersi bisa berupa zat padat, zat cair dan gas. Berikut ini adalah jenis-jenis koloid:- Emulsi yaitu sistem koloid yang terbentuk dari fasa terdispersi yang berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa cairan. Contoh emulsi adalah minyak ikan, santan dan susu.
- Emulsi padat adalah sistem koloid yang terbentuk dari fasa terdispersi yang berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa padatan. Contoh emulsi padat yaitu keju, mutiara, dan jelly.
- Sol adalah sistem koloid yang terbentuk dari fasa terdispersi yang berupa padatan dan fasa pendispersinya yaitu berupa cairan. Contoh sol yaitu sol emas, cat dan tinta.
- Sol padat adalah sistem koloid yang terbentuk dari fasa terdispersi yang berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa padatan. Contoh sol padat yaitu intan hitam,dan gelas berwarna.
- Buih yaitu sistem koloid yang terbentuk dari fasa terdispersi yang berupa gas dan fasa pendispersi yang berupa cairan. Contoh buih adalah dank rim kocok dan buih sabun.
- Buih padat adalah sistem koloid yang terbentuk dari fasa terdispersi yang berupa gas dan fasa pendispersinya yang berupa padatan. Contoh buih padat yaitu batu apung dan karet busa.
- Aerosol padat yaitu sistem koloid yang terbentuk dari fasa terdispersi yang berupa padatan dan fasa pendispersinya berupa gas. Contoh aerosol adalah debu dan asap.
- Aerosol cair adalah sistem koloid yang terbentuk dari fasa terdispersi yang berupa cairan dan fasa pendispersinya berupa gas. Contoh aerosol cair yaitu hair spray, awan dan kabut.
Jenis jenis Koloid dalam Bentuk Tabel
Jenis jenis koloid dan contohnya dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut:Sifat-sifat Koloid
Sifat-sifat koloid dan penjelasannya adalah sebagai berikut ini.- (Efek Tyndall) , pada dispersi koloid partikel-partikel koloid cukup besar sehingga bisa menghamburkan dan memantulkan sinar ke sekelilingnya, yang disebut sebagai Efek Tyndal. Sedangkan untuk larutan sejati tidak menunjukan adanya efek tyndall.
- (Gerak Brown), jika seberkas sinar dipusatkan ke suatu dispersi koloid yang diamati dengan alat ultramikroskop, maka akan terlihat partikel koloid sebagai partikel kecil yang memantulkan sebuah sinar dan bergerak secara acak. Hal tersebut dikarenakan adanya molekul-molekul medium dispersi yang lebih kecil bergerak berkecepatan relatif tinggi, yang mengakibatkan tumbukan dengan partikel yang lebih besar (berukuran koloid) dengan tidak ada henti-hentinya dari seluruh sisi pada waktu yang sama. Dengan begitu, terjadilah suatu gerakan zig-zag acak, yang dikenal dengan gerak brown.
- (Elektroforesis), jika arus listrik dengan tegangan yang rendah dialirkan ke dalam dispersi koloid, maka partikel-partikel koloid akan bergerak menuju ke elektrode positif/ elektrode negatif. Itu membuktikan kalau partikel-partikel koloid dalam medium pendispersinya bermuatan listrik. Gerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut dengan elektroforesis.
- (Adsorpsi), kenapa partikel koloid bermuatan listrik? Karena adanya permukaan partikel-partikel koloid yang bisa menarik partikel-partikel yang bermuatan listrik di sekitarnya. Proses itulah yang disebut dengan adsorpsi. Proses yang menggunakan sifat adsorpsi beberapa diantaranya yaitu penjernihan air, pembuatan obat norit dan pemutihan gula tebu.
- Muatan koloid, bisa terjadi sebagai suatu akibat dari penyerapan partikel-partikel yang bermuatan pada permukaan partikel koloid.
- Koagulasi (penggumpalan) yaitu suatu proses pengendapan koloid.
- Koloid pelindung adalah koloid yang dicampur ke dalam koloid yang lain, sehingga sistem koloid yang ditambahkan bisa menjadi stabil.
- Dialisis yaitu proses pemurnian sistem koloid dari ion-ion pengganggu dengan mempergunakan selaput semi permeabel.
Perbandingan Larutan Koloid dan Suspensi
Koloid merupakan suatu bentuk campuran yang dalam keadaan antara larutan dan suspensi. Berdasarkan dari ukuran zat yang didispersikan, maka sistem dispersi dikelompokan menjadi 3 yaitu sebagai berikut ini.- Dispersi molekuler (larutan sejati) yaitu jika partikel-partikel zat terdispersi lebih kecil dari 1 milimikron (< 1 nm).
- Dispersi halus (koloid) yaitu jika partikel-partikel zat yang terdispersi ukurannya 1 hingga 100 milimikron (1 – 100 nm).
- Dispersi kasar (suspensi) yaitu jika partikel-partikel zat yang terdispersi ukurannya lebih besar dari 100 milimikron (100 nm).
Perbedaan larutan koloid dan suspensi dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut ini:
Demikian penjelasan yang bisa saya berikan tentang pengertian koloid. Semoga apa yang kami jelaskan dalam blog temukan pengertian ini dapat memberikan manfaat.