Jangan Takut, Tidak Paham Matematika Masih Bisa Sukses (*Lihat Mario Teguh)
Monday, February 8, 2016
Jangan Takut, Tidak Paham Matematika Masih Bisa Sukses [Lihat Mario Teguh]. Maaf, sebelumnya saya ucapkan kepada Bapak Mario Teguh jika bapak saya jadikan sampel. Karena apa yang bapak sampaikan ketika acara tv bapak yaitu "Mario Teguh Super Show" pada salah satu tv swasta made in Indonesia sedikit ada kekeliruan.
Kronologis sederhananya kira-kira seperti ini, saya dan anak saya yang sudah duduk di kelas 5 SD sedang menonton acara bapak Mario Teguh tersebut kalau tidak salah topiknya "Mulut Diam Kepala Berisik". Nach ada moment saat bapak menampilkan soal penjumlahan, pengurangan dan perkalian sekaligus, soalnya adalah $ 4+3-2 \times 2+7-2+6 $
Dengan spontan saya tanya anak, berapa jawabnya...
setelah dihitung, dia jawab $14$, saya katakan Mantap.
Tapi pembelajaran sederhana yang kami lakukan suasananya berubah setelah jawaban yang bapak Mario Teguh berikan (*dan bapak anggap benar) adalah $21$. Bapak anggap benar jawabnya $21$ dan bersikukuh bahwa bapak benar karena pada saat itu bapak sudah mendapat protes dari penonton bahkan dari "co-host" yang membantu bapak tetapi bapak tidak menghiraukan dan melanjutkan ke topik selanjutnya.
Proses perhitungan yang bapak lakukan ada kekeliruan, proses perhitungan yang bapak lakukan sebagai berikut:
$ 4+3-2 \times 2+7-2+6 $
=$ 7-2 \times 2+7-2+6 $
=$ 5 \times 2+7-2+6 $
=$ 10+7-2+6 $
=$ 17-2+6 $
=$ 15+6 $
=$ 21 $
Sebagai seorang guru matematika saya harus meluruskan kekeliruan dalam perhitungan yang bapak lakukan, seharusnya perhitungannya adalah sebagai berikut:
$ 4+3-2 \times 2+7-2+6 $
=$ 4+3-4+7-2+6 $
=$ 7-4+7-2+6 $
=$ 3+7-2+6 $
=$ 10-2+6 $
=$ 8+6 $
=$ 14 $
Kesilapan yang bapak lakukan adalah sangat sederhana yaitu dari soal yang bapak berikan harus dikerjakan terlebih dahulu adalah $ 2 \times 2 $ lalu seperti apa yang bapak kerjakan.
Pada matematika, operasi aljabar ada aturan yang harus kita ikuti, kurang lebihnya penjabarannya sebagai berikut;
Sebagai penutup pak, bapak di Indonesia sudah dikenal oleh masyarakat luas dengan baik dan acara bapak juga ditonton oleh anak-anak yang sedang belajar di bangku sekolah, jadi ada baiknya juga memberikan pembelajaran yang tidak menentang aturan-aturan yang berlaku. ITU..!
Kisah sukses dan bagaimana mulianya Cristiano Ronaldo setelah sukses, mari kita simak;
Sumber https://www.defantri.com/
Kronologis sederhananya kira-kira seperti ini, saya dan anak saya yang sudah duduk di kelas 5 SD sedang menonton acara bapak Mario Teguh tersebut kalau tidak salah topiknya "Mulut Diam Kepala Berisik". Nach ada moment saat bapak menampilkan soal penjumlahan, pengurangan dan perkalian sekaligus, soalnya adalah $ 4+3-2 \times 2+7-2+6 $
Dengan spontan saya tanya anak, berapa jawabnya...
setelah dihitung, dia jawab $14$, saya katakan Mantap.
Tapi pembelajaran sederhana yang kami lakukan suasananya berubah setelah jawaban yang bapak Mario Teguh berikan (*dan bapak anggap benar) adalah $21$. Bapak anggap benar jawabnya $21$ dan bersikukuh bahwa bapak benar karena pada saat itu bapak sudah mendapat protes dari penonton bahkan dari "co-host" yang membantu bapak tetapi bapak tidak menghiraukan dan melanjutkan ke topik selanjutnya.
Proses perhitungan yang bapak lakukan ada kekeliruan, proses perhitungan yang bapak lakukan sebagai berikut:
$ 4+3-2 \times 2+7-2+6 $
=$ 7-2 \times 2+7-2+6 $
=$ 5 \times 2+7-2+6 $
=$ 10+7-2+6 $
=$ 17-2+6 $
=$ 15+6 $
=$ 21 $
Sebagai seorang guru matematika saya harus meluruskan kekeliruan dalam perhitungan yang bapak lakukan, seharusnya perhitungannya adalah sebagai berikut:
$ 4+3-2 \times 2+7-2+6 $
=$ 4+3-4+7-2+6 $
=$ 7-4+7-2+6 $
=$ 3+7-2+6 $
=$ 10-2+6 $
=$ 8+6 $
=$ 14 $
Kesilapan yang bapak lakukan adalah sangat sederhana yaitu dari soal yang bapak berikan harus dikerjakan terlebih dahulu adalah $ 2 \times 2 $ lalu seperti apa yang bapak kerjakan.
Pada matematika, operasi aljabar ada aturan yang harus kita ikuti, kurang lebihnya penjabarannya sebagai berikut;
- Bila dalam satu kalimat matematika terdapat operasi hitung penjumlahan dan pengurangan, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah operasi hitung yang berada di depan (paling kiri).
- Bila dalam satu kalimat matematika terdapat operasi Perkalian dan pembagian, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah operasi hitung yang berada di depan (paling kiri).
- Apabila dalam satu kalimat matematika terdapat Operasi hitung Penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian, maka yang dikerjakan terlebih dahulu adalah perkalian dan atau pembagian terlebih dahulu. Kalau perkalian dan atau pembagian sudah kita kerjakan, otomatis tinggal Penjumlahan dan atau pengurangan yang akan kita kerjakan, bila masih ada keduanya (penjumlahan dan pengurangan), maka selanjutnya kita ikuti aturan Nomor 1 diatas.
- Bila dalam satu kalimat matematika terdapat Operasi hitung yang berada dalam tanda kurung, maka yang dihitung terlebih dahulu adalah yang berada dalam tanda kurung, dan pengerjaan selanjutnya mengikuti Aturan pada Nomor 1, 2 dan 3
Sebagai penutup pak, bapak di Indonesia sudah dikenal oleh masyarakat luas dengan baik dan acara bapak juga ditonton oleh anak-anak yang sedang belajar di bangku sekolah, jadi ada baiknya juga memberikan pembelajaran yang tidak menentang aturan-aturan yang berlaku. ITU..!
Kisah sukses dan bagaimana mulianya Cristiano Ronaldo setelah sukses, mari kita simak;