Cerita Bahasa Inggris Roro Jonggrang + Terjemahan
Thursday, February 25, 2016
Cerita Bahasa Inggris Roro Jonggrang merupakan cerita rakyat yang berkembang di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Cerita rakyat yang konon menjadi asal mula terdapatnya komplek situs bersejarah Candi Prambanan. Cerita rakyat ini bercerita tentang seorang putri yang ingkar janjinya dan tidak menghargai pekerjaan orang lain. Atas perbuatanya tersebut, sang putri kemudian dikutuk menjadi sebuah arca. Nah, pada kesempatan kali ini akan mengangkat Cerita Rakyat Roro Jonggrang ke dalam bahasa Inggris. Semoga dari membaca cerita rakyat bahasa Inggris berikut menjadi media yang menyenangkan untuk belajar bahasa Inggris. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
Roro Jonggrang
Once upon a time, there was a prince named Raden Bandung Bondowoso, a son of Prabu Damar Moyo, a king of Pengging kingdom. Raden Bandung Bondowoso was strong and powerful. He was also a fine soldier and commander which always led his army won in every battle. It was why Pengging became powerful and prosperous kingdom.
Not far from Pengging kingdom, there was another kingdom named Keraton Boko. Kearton Boko kingdom was ruled by a king named Prabu Boko and his minister named Patih Gupalo. Both of them were giants who ate men. Even though Prabu Boko was a giant; he had a very beautiful daughter named Roro Jonggrang.
One day, Keraton Boko kingdom wanted to attack the Penggging kingdom. Parbu Boko wanted to expand his kingdom territory to make his kingdom more powerful and prosperous. Prabu Boko and Patih Gupalo together with whole soldiers marched to the Pengging Kingdom. However, Raden Bandung Bondowoso had prepared his army to defend Pengging kingdom. The huge battle between Keraton Boko and Pengging could not be stopped anymore.
Radeng Bandung Bondowoso was fine soldier and commander. Not only strong and powerful, he was also smart in making a strategy to win the battle. Because of Raden Bandung Bondowoso’s strategy, the battle ended quicker than predicted. Keraton Boko’s army was cornered and annihilated. Prabu Boko was also died in the battle. Seeing his army was losing the battle, Patih Gupalo and the remaining soldiers retrieved from the battle and run back to Keraton Boko. However, Raden Bandung Bondowoso knew it. He then decided to hunt them down to the Keraton Boko and caught them.
As he arrived in Keraton Boko, Patih Gupalo told everything to princess Roro Jonggrang, including her father death. He also told her that Raden Bandung Bondowoso would come and destroyed Keraton Boko. Roro Jonggrang was sad but she needed to make an action to save her kingdom. Raden Bandung Bondowoso finally arrived in Keraton Boko not long after Patih Gupalo. When he wanted to destroy Keraton Boko to draw out Patih Gupalo, Roro Jonggrang showed herself in front of Raden Bandung Bondowoso.
“Stop.. Stop it.. Please stop it. It’s enough.” Roro Jonggrang scream.
Raden Bandung Bondowoso stood still. He had just heard the most beautiful voice he had ever heard. He looked at Roro Jonggrang and her beauty chilled his heart. He fell in love with her.
“Please stop. It’s enough. Please don’t destroy this kingdom. You’ve killed my father. Should it be enough? Please, end this war. I promise I will take no revenge.” Cried Roro Jonggrang.
“You are Roro Jonggrang, the daughter of Parbu Boko, aren’t you? So, the rumor is true. Your beauty is beyond compare. I will end this war right at the moment, but you should be my wife.” Proposed Radeng Bandung Bondowoso.
Roro Jonggrang did not want to marry Raden Bandung Bondowoso, the man who killed her own father. But she did not have other option to save her kingdom. If she rejected Raden Bandung Bondowoso’s proposal, the kingdom would be destroyed and everyone would die. But if she accepted the proposal, she would live her whole life with the man who killed her father. She taught for a while and came out with an idea.
“I will accept your proposal and I will marry you. But I want you to make something for me. I want you to make a well and a thousand temples within a night. If you can finish it, I promise I will accept your proposal.” Promise Roro Jonggrang.
Raden Bandung Bondowoso could not reject it. He had fallen in love with her. With all his strength and power, he summoned genies to help him. He started to make a well then continued to make a thousand temples. He worked so hard. He was sure; he could finish them even before dawn. Worried that Raden Bandung Bondowoso would finish the work. Roro Jonggrang ordered girls to pound rice and burn stubbles in the east as sign that the morning had come. Raden Bandung Bondowoso surprised. He felt that it was not morning yet. He stopped his work and counted the temples. The total temples made were only 999 temples.
Roro Jonggrang was happy; Raden Bandung Bondowoso could not finish his job. So she rejected Raden Bandung Bondowoso’s proposal. Raden Bandung Bondowoso smelt something fishy. He believed that it was not morning yet. Knowing Roro Jonggrang lied to him, Raden Bandung Bondowoso was mad. He was mad because Roro Jonggrang did not appreciate what he had done. Angrily, he cursed Roro Jonggrang into a statue to complete his work. Roro Jonggrang then transformed become a stone statue. The statue Roro Jonggrang exists until now in Candi Prambanan site, Central Java.
Moral of the story: appreciate what someone do to you and never ever lie to them.
Terjemahan:
Roro Jonggrang
Suatu ketika, tersebutlah seorang pangeran bernama Raden Bandung Bondowoso, anak dari Prabu Damar Moyo, raja dari kerajaan Pengging. Radeng Bandung Bondowoso adalah pangeran yang kuat dan sakti. Dia juga adalah prajurit dan komandan yang tangguh yang selalu membawa tentaranya menang di setiap pertempuran. Itu lah mengapa Pengging menjadi kerajaan yang kuat dan sejahtera.
Tidak jauh dari kerajaan Pengging, terdapat kerajaan lain yang bernama Keraton Boko. Kerajaan Keraton Boko dipimpin oleh seorang raja bernama Prabu Boko dan patihnya bernama Patih Gupalo. Mereka berdua adalah raksasa pemakan manusia. Walaupun Prabu Boko adalah seorang raksasa, dia memiliki puteri yang sangat cantik bernama Roro Jonggrang.
Suatu hari, kerajaan Keraton Boko ingin menyerang kerajaan Pengging. Prabu Boko ingin memperluas wilayah kerajaannya untuk membuat kerajaannya lebih kuat dan sejahtera. Prabu Boko dan Patih Gupalo bersama dengan seluruh tentaranya berbaris menuju kerajaan Pengging. Akan tetapi, Raden Bandung Bondowoso telah menyiapkan tentaranya untuk mempertahankan kerajaan Pengging. Pertarungan bersar anatara Keraton Boko dan Pengging pun tidak bisa dihentikan lagi.
Raden Bandung Bondowoso adalah prajurit dan komandan yang tangguh. Tidak hanya kuat dan sakti, dia juga pintar dalam membuat strategi untuk memenangkan peperangan. Karena strategi Raden Bandung Bondowoso pertaruangan berakhir lebih cepat daripada yang diprediksi. Tentara Keraton Boko terpojok dan dihancurkan. Prabu Boko juga tewas dalam pertempuran. Melihat tentaranya kalah dalam perang, Patih Gupalo dan tentara yang tersisa mundur dari peperangan dan kembali ke Keraton Boko. Namun, Radung Bandung Bondowoso mengetahuinya. Dia kemudian memutuskan untuk mengejarnya ke Keraton Boko untuk menangkapnya.
Setibanya di Keraton Boko, Patih Gupalo menceritakan semuanya kepada puteri Roro Jonggrang, termasuk kematian ayahnya. Dia juga menceritakan bahwa Raden Bandung Bondowoso akan datang dan menghancurkan Keraton Boko. Roro Jonggrang sedih tetapi dia harus membuat tindakan untuk menyelamatkan kerajaannya. Raden Bandung Bondowoso akhirnya tiba di Keraton Boko tidak lama setelah Patih Gupalo. Ketika he ingin menghancurkan Keraton Boko untuk menarik keluar Paith Gupalo, Roro Jonggrang menunjukan dirinya dihadapan Raden Bandung Bondowoso.
“Hentikan.. Hentikan.. Tolong hentikan. Cukup.” Teriak Roro Jonggrang.
Raden Bandung Bondowoso terdiam. Dia baru saja mendengar suara paling indah yang perah dia dengar. Dia menatap Roro Jonggrang dan kecantikannya menyejukkan hatinya. Dia jatuh cinta padanya.
“Tolong hentikan. Cukup. Tolong jangan hancurkan kerajaan ini. Kamu telah membunuh ayah saya. Sudah cukup kan? Mohon, akhiri perang ini. Saya janji saya tidak akan membalas dendam.” Tangis Roro Jonggrang.
“Kamu Roro Jonggrang, puteri Prabu Boko, bukan? Jadi, rumor itu benar. Kecantikan mu tidak ada bandingnya. Saya akan mengakhiri perang sekarang juga, tetapi kamu harus menjadi isteriku.” Pinang Raden Bandung Bondowoso.
Roro Jonggrang tidak ingin menikah dengan Raden Bandung Bondowoso, orang yang telah membunuh ayahnya. Tetapi dia tidak mempunyai pilihan lain untuk menyelamatkan kerajaannya. Jika dia menolak pinangan Raden Bandung Bondowoso, kerajaanya akan dihancurkan dan semua orang akan mati. Tetapi jika dia menerima pinangannya, dia akan akan tinggal seumur hidupnya dengan orang yang telah membunuh ayahnya. Dia berfikir sejenak dan muncul lah sebuah ide.
“Saya akan menerima pinangan mu dan menikah dengan mu. Tetapi saya ingin kamu melakukan sesuatu untuk ku. Saya ingin kamu membuat seribu candi dalam satu malam. Jika kamu mampu menyelesaikannya, saya berjanji akan menerima pinangan mu.” Janji Roro Jonggrang.
Raden Bandung Bondowoso tidak dapat menolaknya. Dia telah jatuh cinta padanya. Dengan semua kekuatan dan kesaktiannya, dia memanggil jin untuk menolongnya. Dia memulai dengan mengerjakan sumur kemudian berlanjut untuk membuat seribu candi. Dia bekerja begitu keras. Dia yakin dia dapat menyelesaikan pekerjaannya bahkan sebelum subuh. Cemas Raden Bandung Bondowoso akan menyelesaikan pekerjaannya. Roro Jonggrang memerintahkan para gadis untuk menumbuk padi dan membakar jerami di timur sebagai tanda pagi sudah datang. Raden Bandung Bondowoso terkejut. Dia rasa saat itu belum waktunya pagi. Dia menghentikan pekerjaannya dan menghitung candi-candi. Total candi yang dibuat ternyata cuma 999 candi saja.
Roro Jonggrang senang; Raden Bandung Bondowoso tidak dapat menyelesaikan pekerjaannya. Jadi dia menolak pinangan Raden Bandung Bondowoso. Raden Bandung Bondowoso mencium ada sesuatu yang tidak benar. Dia percaya bahwa ini belum pagi. Mengetahui Roro Jonggrang berbohong kepadanya, Raden Bandung Bondowoso murka. Dia murka karena Roro Jonggrang tidak menghargai apa yang telah dia kerjakan. Dengan marah, dia mengutuk Roro Jonggrang menjadi patung untuk melengkapi karyanya. Roro Jonggrang kemudian berubah menjadi patung batu. Patung Roro Jonggrang tersebut masih ada sampai sekarang di komplek Candi Prambanan , Jawa Tengah.
Moral cerita: hargai apa yang telah seseorang buat untuk kamu dan jangan pernah berbohong kepadanya.
Terima kasih sudah berkenan membaca cerita rakyat bahasa inggris di atas tentang Roro Jonggrang. Semoga sobat sekalian bisa mengambil pesan moral yang terdapat di dalamnya. Apa bila terdapat kesalahan baik dari segi penulisan, isi, maupun terjemahan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share juga ya. ^^English is Fun^^
Lihat juga Cerita Rakyat Bahasa Inggris lainnya, di sini.
Sumber http://www.belajarbahasainggris.us/