ISU DIGANTINYA KURIKULUM 2013 KIAN SANTER DIBICARAKAN
Sunday, December 13, 2015
Amburadulnya pelaksanaan Kurikulum 2013 (K-13), membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berencana menerbitkan Kurikulum Nasional. Tanpa embel-embel tahun seperti kurikulum sebelumnya. K-13 bentukan mantan mendikbud era Susilo Bambang Yudhoyono, Mohammad Nuh itu dianggap banyak menimbulkkan masalah. Kota Tepian pun menyambut baik wacana pergantian tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Samarinda Asli Nuryadin mengatakan, wacana kurikulum baru pengganti K-13 sudah santer beredar. Rencana tersebut dianggap lebih baik dari K-13 yang dimoratorium pelaksanaanya oleh Mendikbud Anies Baswedan, tahun lalu. “Wacana Kurikulum Nasional karena sistem pendidikan kita memang sudah usang, tapi perubahan yang terjadi terus-menerus juga sangat tidak efisien dan dapat menghilangkan prinsip dasar pendidikan sebenarnya,” kata Asli.
Dirinya menyebut, prinsip dasar pendidikan tidak bisa asal berubah nama dan mutu pendidikan. Mesti melalui serangkaian penelitian, uji coba, dan diskusi panjang para akademisi untuk menciptakan sistem pendidikan yang ideal untuk semua wilayah. Bukan sekadar ganti buku paket pelajaran dan pergantian skema pembelajaran.
“Memang apa yang diajarkan saat ini belum tentu terlihat langsung hasilnya, tapi baru terlihat beberapa tahun setelahnya,” terang Asli.
Dikatakannya, Kurikulum Nasional bakal lebih fokus pada pengembangan atau potensi daerah. Serta mencakup kekhasan atau kondisi sekolah masing-masing. Dirancang dengan metode yang sangat ramping.
“Banyak sekolah di Samarinda yang mengakui K-13 bagus. Namun karena diterapkan serentak pada saat buku dan guru tidak siap, sehingga menimbulkan kegaduhan. Hal tersebut mesti diantispiasi jika Kemendikbud hendak menerbitkan kurikulum baru lagi,” sambung dia.
Seperti diketahui, riwayat perubahan kurikulum di Indonesia sudah setua negeri ini. Pemerintah sudah beberapa kali mengubah kurikulum. “Sudah banyak pergantian kurikulum, harusnya sudah berubah ke arah penyempurnaan, bukan dari nol lagi,” pungkasnya
Sumber https://www.pgrionline.com/