Abu Hurairah – Periwayat Hadis Terbanyak
Friday, December 4, 2015
Abu Hurairah sebagai Periwayat Hadis Terbanyak - Hadis merupakan salah satu peninggalan nabi Muhammad Saw selama berdakwah selain al quran. Bisa dikatakan, bahwa hadis adalah apa yang nabi muhammad Saw katakan, lakukan, dan diamkan. Rekaman tindak tanduk rasulullah Saw (hadis) dicatat aatau diriwayatkan oleh beberapa sahabat. Salah satunya adalah Abu Hudairah.
Siapakah Abu Hurairah?
Nama lengkap Abu Hurairah adalah Abd Syams ibn ‘Amr bin ‘Adtsan bin ‘Abdullah bin Zahran bin Kaab bin al Haris bin Malik bin Nashr bin al Azad. Abu Hurairah lahir di Daus, sebuah wilayah di yaman pada tahun 19 SH (Sebelum Hijriah). Sahabat yang satu ini masuk islam ketika Rasulullah bertolak menuju Khaibar untuk manaklukan kota tersebut dan menyebarkan agama Islam.
Abu Hurairah merupakan sahabat yang paling banyak menghiasi kitab-kitab hadis sebagai periwayat yang mulia. Ada beberapa alasan mengapa sahabat yang peling banyak meriwayatkan Hadis ini di panggil Abu Hurairah yang artinya bapaknya si kucing. Salah satu riwayat menyebutkan bahwa suatu hari Rasulullah melihat seekor kucing di lengan Abu Hurairah, sehingga beliau memanggilnya “wahai Abu Hurairah”. Maksud dari panggilan Rasulullah mungkin, Yaa aba al hirr, yang artinya “wahai bapak si kucing”.
Kepribadian Abu Hurairah
Sebagai periwayat hadis terbanyak, Abu Hurairah adalah sosok pribadi yang berjiwa tenang, lembut tutur katanya, dan halus perasaanya. Abu Hurairah adalah sahabat yang sederhana, bahkan bisa dibilang kekurangan, karena Abu Hurairah menghibbahkan dirinya untuk menyertai nabi dan menimba hadis-hadis beliau. Karena begitu sederhananya, hingga Abu Hurairah sering menderita busung lapar hanya semata-mata untuk mengikuti Rasulullah dakam rangka menghafal hadis-hadisnya dengan meninggalkan pekerjaan duniawi.
Abu hurairah adalah orang yang qonaah, yaitu merasa cukup dan rida dengan nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepadanya. Jika dipagi hari ia mempunyai lia belas kurma, maka ia berbuka dengan lima buah kurma, bersahur degan lima buah kurma lagi, dan ia menyisakan lima buah kurma lagi untuk berbuka kebudian. Abu Hurairah banyak bersyukur, memuji, bertakbir, dan bertasbih kepada Allah atas karunia dan rejeki yang diberikan Allah kepadanya.
Sifatnya yang mulia membuat Abu Hurairah disukai banyak orang. Bahkan ketika Abu Hurairah menjadi gubernur Madinah di masa setelah nabi wafat, yaitu pada masa kekuasaan Marwan, Abu Hurairah tetap tidak berubah. Abu Hurairah masih mencari kayu bakar untuk keperluan rumah tangganya.
Bagaimana Abu Hurairah dapat Meriwayatkan Banyak Hadis ?
Seperti diketahui bersama bahwa Abu Hurairah merupakan penghafal dan periwayat hadis terbanyak. Selama hidupnya Abu Hurairah memanfaatkan hidupnya untuk taat kepada Allah dan Rasulullah. Kekuatan hafalan, banyaknya hadis yang diriwayatkannya, serta keluasan ilmu Abu Hurairah mengundang kekaguman banyak orang. Bahkan orang pun ingin tahu, bagaimana bisa ia menjadi sahabat penghafal dan periwayat hadis paling terkemuka. Bahkan Abu Hurairah juga tidak termasuk dalam Assabiqunal Awwalun.
Abu Hurairah pernah menjelaskan kepada para sahabat yang mempertanyakan kemampuannya. “Kalian telah mengatakan bahwa Abu Hurairah banyak sekali menyampaikan hadis nabi, padahal orang-orang Muhajirin yang lebih dulu masuk islam tidak menyampaikan hadis sebayak itu. Ketahuilah saudara-saudara Muhajirin banyak yang sibuk dengan urusan perdagangan, dan saudara-saudara Anshor sibuk dengan sawah mereka. Sememtara aku hanya laki-laki miskin. Aku lebih banyak bersama Rasulullah. Aku bersama Rasulullah ketika saudara-saudara yang lain tidak hadir, dan aku menghafal sabda Rasulullah ketika mereka lupa”. Demikianlah penjelasan Abu Hurairah, tentang bagaimana beliau dapat menghafalkan banyak hadis.
Selain penjelasan di atas, ada beberapa hal yang membuat Abu Hurairah dapat menghafal dan meriwayatkan hadis lebih banyak dari pada para sahabat yang lain :
1. Abu Hurairah berinteraksi dan menyediakan waktu bersama nabi lebih banyak dari pada sahabat yang lain
2. Abu Hurairah memiliki daya hafal yang kuat, dan semaik kuat berkat doa nabi sendiri agar abu hurairah memiliki ilmu yang tidak terlupakan.
3. Abu Hurairah menyampaikan hadis-hadis nabi bukan karena dia suka bercerita, tetapi karena merupakan tanggung jawab agama dan kehidupannya. Jika tidak disampaikan, ia termasuk orang yang menyembunyikan kebenaran yang akan menerima ganjaran setimpal.
Adapun jumlah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah berdasarkan Imam Baqi bin Maklad dalam kitab Musnad-nya meriwayatkan 5.374 hadis. Sedangkan dalam Sahihain (Bukhori dan Muslim) terdapat 325 hadis. Akan tetapi, Imam Bukhari meriwayatkan 93 hadis dan Imam Muslim meriwayatkan sebanyak 189 hadis.
Abu Hurairah banyak meriwayatkan hadis dan guru pertama dan utama langsung dari Rasulullah, karena ia senantiasa menyertai beliau. Selain itu juga, ia juga meriwayatkan hadis dari sebagian sahabat seperti :
1. Abu Bakar As Shiddiq
2. Umar bin Khattab
3. Al Fadhil bin Abbas
4. Ubai bin Kaab
5. Usamah bin Zaid
6. Aisyah Ummul Mukminin
7. Bashrah bin Abi Bashrah
8. Kaab al Akhbar
Abu Hurairah Wafat
Abu Hurairah memanfaatkan sisa hidupnya untuk taat kepada Allah dan Rasulullah. Pada masa-masa akhir hayatnya ketika orang-orang yang menjenguknya berdoa untuk kesembuhannya, Abu Hurairah justru berdoa : “Ya Allah, sesungguhnya aku sudah sangat rindu bertemu denganMu. Semoga engkau juga rindu bertemu denganku.”
Abu Hurairah meninggal pada bulan Ramadhan tahun 59 H pada usia ke 78 tahun. Abu Hurairah wafat setelah wafatnya Ummul Mukminin Aisyah pada tahun yang sama. Bahkan, Abu Hurairah masih sempat menyalati jenazah Aisyah.
Demikian artikel kami tentang “Abu Hurairah”. Semoga Artikel “Abu Hurairah” ini bermanfaat. Sumber : Buku "Tokoh dan Ulama Hadist" karya Ibnu Ahmad Alini Sumber https://www.muttaqin.id/
Siapakah Abu Hurairah?
Nama lengkap Abu Hurairah adalah Abd Syams ibn ‘Amr bin ‘Adtsan bin ‘Abdullah bin Zahran bin Kaab bin al Haris bin Malik bin Nashr bin al Azad. Abu Hurairah lahir di Daus, sebuah wilayah di yaman pada tahun 19 SH (Sebelum Hijriah). Sahabat yang satu ini masuk islam ketika Rasulullah bertolak menuju Khaibar untuk manaklukan kota tersebut dan menyebarkan agama Islam.
Abu Hurairah merupakan sahabat yang paling banyak menghiasi kitab-kitab hadis sebagai periwayat yang mulia. Ada beberapa alasan mengapa sahabat yang peling banyak meriwayatkan Hadis ini di panggil Abu Hurairah yang artinya bapaknya si kucing. Salah satu riwayat menyebutkan bahwa suatu hari Rasulullah melihat seekor kucing di lengan Abu Hurairah, sehingga beliau memanggilnya “wahai Abu Hurairah”. Maksud dari panggilan Rasulullah mungkin, Yaa aba al hirr, yang artinya “wahai bapak si kucing”.
Kepribadian Abu Hurairah
Sebagai periwayat hadis terbanyak, Abu Hurairah adalah sosok pribadi yang berjiwa tenang, lembut tutur katanya, dan halus perasaanya. Abu Hurairah adalah sahabat yang sederhana, bahkan bisa dibilang kekurangan, karena Abu Hurairah menghibbahkan dirinya untuk menyertai nabi dan menimba hadis-hadis beliau. Karena begitu sederhananya, hingga Abu Hurairah sering menderita busung lapar hanya semata-mata untuk mengikuti Rasulullah dakam rangka menghafal hadis-hadisnya dengan meninggalkan pekerjaan duniawi.
Abu hurairah adalah orang yang qonaah, yaitu merasa cukup dan rida dengan nikmat-nikmat Allah yang diberikan kepadanya. Jika dipagi hari ia mempunyai lia belas kurma, maka ia berbuka dengan lima buah kurma, bersahur degan lima buah kurma lagi, dan ia menyisakan lima buah kurma lagi untuk berbuka kebudian. Abu Hurairah banyak bersyukur, memuji, bertakbir, dan bertasbih kepada Allah atas karunia dan rejeki yang diberikan Allah kepadanya.
Sifatnya yang mulia membuat Abu Hurairah disukai banyak orang. Bahkan ketika Abu Hurairah menjadi gubernur Madinah di masa setelah nabi wafat, yaitu pada masa kekuasaan Marwan, Abu Hurairah tetap tidak berubah. Abu Hurairah masih mencari kayu bakar untuk keperluan rumah tangganya.
Bagaimana Abu Hurairah dapat Meriwayatkan Banyak Hadis ?
Seperti diketahui bersama bahwa Abu Hurairah merupakan penghafal dan periwayat hadis terbanyak. Selama hidupnya Abu Hurairah memanfaatkan hidupnya untuk taat kepada Allah dan Rasulullah. Kekuatan hafalan, banyaknya hadis yang diriwayatkannya, serta keluasan ilmu Abu Hurairah mengundang kekaguman banyak orang. Bahkan orang pun ingin tahu, bagaimana bisa ia menjadi sahabat penghafal dan periwayat hadis paling terkemuka. Bahkan Abu Hurairah juga tidak termasuk dalam Assabiqunal Awwalun.
Abu Hurairah pernah menjelaskan kepada para sahabat yang mempertanyakan kemampuannya. “Kalian telah mengatakan bahwa Abu Hurairah banyak sekali menyampaikan hadis nabi, padahal orang-orang Muhajirin yang lebih dulu masuk islam tidak menyampaikan hadis sebayak itu. Ketahuilah saudara-saudara Muhajirin banyak yang sibuk dengan urusan perdagangan, dan saudara-saudara Anshor sibuk dengan sawah mereka. Sememtara aku hanya laki-laki miskin. Aku lebih banyak bersama Rasulullah. Aku bersama Rasulullah ketika saudara-saudara yang lain tidak hadir, dan aku menghafal sabda Rasulullah ketika mereka lupa”. Demikianlah penjelasan Abu Hurairah, tentang bagaimana beliau dapat menghafalkan banyak hadis.
Selain penjelasan di atas, ada beberapa hal yang membuat Abu Hurairah dapat menghafal dan meriwayatkan hadis lebih banyak dari pada para sahabat yang lain :
1. Abu Hurairah berinteraksi dan menyediakan waktu bersama nabi lebih banyak dari pada sahabat yang lain
2. Abu Hurairah memiliki daya hafal yang kuat, dan semaik kuat berkat doa nabi sendiri agar abu hurairah memiliki ilmu yang tidak terlupakan.
3. Abu Hurairah menyampaikan hadis-hadis nabi bukan karena dia suka bercerita, tetapi karena merupakan tanggung jawab agama dan kehidupannya. Jika tidak disampaikan, ia termasuk orang yang menyembunyikan kebenaran yang akan menerima ganjaran setimpal.
Adapun jumlah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah berdasarkan Imam Baqi bin Maklad dalam kitab Musnad-nya meriwayatkan 5.374 hadis. Sedangkan dalam Sahihain (Bukhori dan Muslim) terdapat 325 hadis. Akan tetapi, Imam Bukhari meriwayatkan 93 hadis dan Imam Muslim meriwayatkan sebanyak 189 hadis.
Abu Hurairah banyak meriwayatkan hadis dan guru pertama dan utama langsung dari Rasulullah, karena ia senantiasa menyertai beliau. Selain itu juga, ia juga meriwayatkan hadis dari sebagian sahabat seperti :
1. Abu Bakar As Shiddiq
2. Umar bin Khattab
3. Al Fadhil bin Abbas
4. Ubai bin Kaab
5. Usamah bin Zaid
6. Aisyah Ummul Mukminin
7. Bashrah bin Abi Bashrah
8. Kaab al Akhbar
Abu Hurairah Wafat
Abu Hurairah memanfaatkan sisa hidupnya untuk taat kepada Allah dan Rasulullah. Pada masa-masa akhir hayatnya ketika orang-orang yang menjenguknya berdoa untuk kesembuhannya, Abu Hurairah justru berdoa : “Ya Allah, sesungguhnya aku sudah sangat rindu bertemu denganMu. Semoga engkau juga rindu bertemu denganku.”
Abu Hurairah meninggal pada bulan Ramadhan tahun 59 H pada usia ke 78 tahun. Abu Hurairah wafat setelah wafatnya Ummul Mukminin Aisyah pada tahun yang sama. Bahkan, Abu Hurairah masih sempat menyalati jenazah Aisyah.
Demikian artikel kami tentang “Abu Hurairah”. Semoga Artikel “Abu Hurairah” ini bermanfaat. Sumber : Buku "Tokoh dan Ulama Hadist" karya Ibnu Ahmad Alini Sumber https://www.muttaqin.id/