Penyebab Timbulnya Cedera Olahraga

Penyebab timbulnya cedera saat berolahraga dapat di bagi menjadi dua faktor. Yang pertama adalah faktor internal yaitu yang berasal dari individu itu sendiri, dan faktor eksternal yaitu yang berasal dari luar individu itu.

A. Faktor Internal

  1. Kurang Pemanasan (Warming up) atau Peregangan (Stretching): Pemanasan bertujuan agar suhu badan meningkat dan tubuh siap untuk dibebani dengan gerakan-gerakan olahraga. Stretching atau peregangan bertujuan untuk melemaskan anggota tubuh, sehingga pada saat memasuki olahraga yang sesungguhnya otot dan persendian sudah lentur..
  2. Faktor Individu : Ini berhubungan dengan kemampuan motorik seseorang. Kemampuan motorik gerak seseorang dapat mengurangi resiko timbulnya cedera. Semakin bagus kemampuan motorik seseorang, maka dapat meminimalisir timbulnya cedera seseorang.
  3. Faktor Usia: Semakin banyak usia seseorang maka harus lebih berhati-hati dalam melakukan olahraga. Melakukan olahraga yang terlalu memforsir tenaga dapat menyebabkan timbulnya cedera. Misalnya saja lari, karena ingin menyaingi yang masih muda maka dia memforsir tenaganya dan tiba-tiba kaki merasa ngilu karena rhematiknya kambuh atau bahkan bisa keseleo.
  4. Teknik Latihan : Adalah bagaimana melakukan latihan dengan gerakan-gerakan yang benar. Bila teknik latihan dilakukan secara benar maka akan mengurangi resiko cedera.  Misalnya seorang pemain bulu tangkis melakukan smash dengan meloncat dan turun dengan posisi pergelangan kaki menekuk akan mengakibatkan cedera pada kaki.
  5. Pengalaman : Pengalaman ada hubungannya dengan mental atau psikologis seseorang. Seorang atlet yang berpengalaman maka tidak akan merasa grogi atau canggung saat melakukan pertandingan. Ini berpengaruh pada keteraturan gerak tubuhnya. Gerakan tubuh yang rapi dan terkoordinasi dengan baik dapat mengurangi resiko cedera.
  6. Padatnya Jadwal Latihan. Ini juga dapat menyebabkan resiko timbulnya cedera. Biasanya menjelang akan pertandingan, Jadwal pertandingan akan ditingkatkan. Jeda istirahat yang terlalu singkat dapat menyebabkan timbulnya resiko cedera.
  7. Intensitas Latihan Yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan timbulnya cedera. 
  8. Tikatan Stress. Tikatan stress yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya cedera. contohnya putus cinta, pindah ke kota baru, menikah atau perubahan status ekonomi. Secara keseluruhan bukti-bukti menunjkan bahwa atlet dengan pengalaman tekanan hidup yang lebih tinggi lebih sering cidera dibandingkan atlet dengan tekanan hidup yang lebih rendah. Sebaiknya para instruktur profesional sebaiknya memahami perubahan ini, secara hati-hati memonitor dan memberikan pelatihan hidup secara psikologis.
  9. Keseimbangan nutrisi : Bila seorang atlet memiliki keseimbangan nutrisi yang baik maka lebih kecil kemungkinan mendapatkan cedera, Seorang atlet yang kurang nutrisi gizinya akan lebih beresiko cedera karena gerakannya loyo.
B. Faktor Eksternal

  1. Alat dan fasilitas olahraga yang kurang memadai. Misalnya kondisi lapangan yang licin dan tidak rata akan lebih mudah mengakibatkan cedera. Peralatan : peralatan yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan cabang olahraga akan menghindari terjadinya cedera.
  2. Kondisi lingkungan : Misalnya bila kondisi penerangan kurang terang dalam permainan bulu tangkis akan mengakibatkan salah dalam melakukan gerakan dan akibatnya bisa keseleo atau terpeleset jatuh.
  3. Penonton : Fanatisme penonton juga dapat menyebabkan timbulnya cedera. Misalnya saat dalam pertandingan sepak bola terjadi tendangan bebas dekat gawang, karena ulah penonton bisa saja kiper salah gerakan dan menabrak tiang gol.
  4. Wasit yang kurang tegas dalam memimpin pertandingan  dan kurang memahami peraturan terutama pertandingan yang memerlukan kontak fisik akan dapat mengakibatkan atletnya cedera. Misalnya dalam pertandingan sepak bola.

Sumber https://www.olahragakesehatanjasmani.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel