Contoh Ulangan Harian 4 Bahasa Indonesia 9 (Semster 1)
Thursday, September 17, 2015
Ulangan Harian Bahasa Indonesia Kelas 9 Semester 1
Lihat juga:
SOAL ULANGAN HARIAN 4
Kutipan cerpen “Wesel” berikut untuk mengerjakan soal nomor 1 – 4
Pak Giman teringat anak sulungnya di kota. Harbani, anak sulungnya itu, jarang sekali pulang ke rumah. Untuk keperluan harian, serta biaya kos, buku-buku dan semesrteran, Pak Giman selalu setia mengirim wesel tiap bulannya. entah, uang dari mana diperolehnya.
“Bagaimana, Pakne? Tiba-tiba suara Bu Giman memecah kesunyian.
“Aduh...paling-paling ya, cari utangan lagi, Bune,” jawab Pak Giman dengan kepala menunduk.
“Tapi utang kita sudah menumpuk, Pakne.”
“Lha terus, mau bagaimana lagi?” Wong penghasilan pokok kita cuma dari gaji saya, yang jelas-jelas tidak mencukupi. Padahal usaha jahitan kita belum tentu bisa diharapkan. Apalagi sekarang orderan jahit sepi. Menurutku, ya utang itulah jalan terbaik satu-satunya,” ujar Pak Giman dengan lirih.
“Saya ini terkadang harap-harap cemas lho, Pakne. Uang dari mana untuk menutup semua utang kita nanti?” wajah Bu Giman menyiratkan kecemasan.
“Sudahlah, Bune. Masalah ini jangan dibuat susah. Barangkali ini sudah menjadi kewajiban kita. Apalagi semua itu untuk biaya pendidikan. Aku percaya kelak apa yang kita lakukan ini tidak akan sia-sia. Sudahlah, kita tak perlu cemas,” Pak Giman mencoba meredakan kecemasan istrinya, meski dalam hatinya ia sendiri juga dilanda perasaan semacam itu.
Bu Gimana diam merenungkan ucapan suaminya. Ia mencoba memahami keadaan itu sepenuhnya.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
JAWABAN :
1. Tema
Tema cerpen “Wesel” adalah perjuangan hidup orang tua untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Cerita tersebut mengisahkan kesulitan seseorang untuk membiayai pendidikan dan mencukupi kebutuhan hidup.
2. Latar
1) Tempat : di rumah Pak Giman
2) Suasana : menghawatirkan (kecemasan Pak Giman dan Bu Giman)
Bukti : “Saya ini terkadang harap-harap cemas lho, Pakne. Uang dari mana untuk menutup semua utang kita nanti?” wajah Bu Giman menyiratkan kecemasan.
3. Tokoh
1) Pak Giman : bijaksana
Bukti : “Sudahlah, Bune. Masalah ini jangan dibuat susah. Barangkali ini sudah menjadi kewajiban kita. Apalagi semua itu untuk biaya pendidikan. Aku percaya kelak apa yang kita lakukan ini tidak akan sia-sia. Sudahlah, kita tak perlu cemas,”
2) Bu Giman : perasa
Bukti : “Bagaimana, Pakne? Tiba-tiba suara Bu Giman memecah kesunyian.
4. Nilai kehidupan yang terdapat dalam cerpen “Wesel” yaitu nilai sosial. Nilai sosial pada kutipan cerpen “Wesel” berupa cara seseorang menghadapi persoalan hidup dengan cara yang bikasana.
Ulangan Harian 1
Ulangan Harian 2 Versi A
Ulangan Harian 2 Versi B
Ulangan Harian 2 Versi C
Ulangan Harian 2 Versi D
Ulangan harian 3
Ulangan Harian 4
Sumber http://basindon.blogspot.com/
Lihat juga:
- Kumpulan Soal Pilihan Ganda Bahasa Indonesia Kelas 9 (Semester 1 dan 2)
- Contoh Soal Essay Bahasa Indonesia Kelas 9
SOAL ULANGAN HARIAN 4
Kutipan cerpen “Wesel” berikut untuk mengerjakan soal nomor 1 – 4
Pak Giman teringat anak sulungnya di kota. Harbani, anak sulungnya itu, jarang sekali pulang ke rumah. Untuk keperluan harian, serta biaya kos, buku-buku dan semesrteran, Pak Giman selalu setia mengirim wesel tiap bulannya. entah, uang dari mana diperolehnya.
“Bagaimana, Pakne? Tiba-tiba suara Bu Giman memecah kesunyian.
“Aduh...paling-paling ya, cari utangan lagi, Bune,” jawab Pak Giman dengan kepala menunduk.
“Tapi utang kita sudah menumpuk, Pakne.”
“Lha terus, mau bagaimana lagi?” Wong penghasilan pokok kita cuma dari gaji saya, yang jelas-jelas tidak mencukupi. Padahal usaha jahitan kita belum tentu bisa diharapkan. Apalagi sekarang orderan jahit sepi. Menurutku, ya utang itulah jalan terbaik satu-satunya,” ujar Pak Giman dengan lirih.
“Saya ini terkadang harap-harap cemas lho, Pakne. Uang dari mana untuk menutup semua utang kita nanti?” wajah Bu Giman menyiratkan kecemasan.
“Sudahlah, Bune. Masalah ini jangan dibuat susah. Barangkali ini sudah menjadi kewajiban kita. Apalagi semua itu untuk biaya pendidikan. Aku percaya kelak apa yang kita lakukan ini tidak akan sia-sia. Sudahlah, kita tak perlu cemas,” Pak Giman mencoba meredakan kecemasan istrinya, meski dalam hatinya ia sendiri juga dilanda perasaan semacam itu.
Bu Gimana diam merenungkan ucapan suaminya. Ia mencoba memahami keadaan itu sepenuhnya.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini!
- Tentukan tema kutipan cerpen “Wesel” di atas!
- Temukan latar kutipan cerpen “Wesel” dengan bukti faktual!
- Temukan karakter tokoh dalam cerpen “Wesel” bersama bukti yang meyakinkan!
- Simpulkan nilai kehidupan dalam cerpen “Wesel” yang dapat menjadi teladan bagi siswa!
JAWABAN :
1. Tema
Tema cerpen “Wesel” adalah perjuangan hidup orang tua untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Cerita tersebut mengisahkan kesulitan seseorang untuk membiayai pendidikan dan mencukupi kebutuhan hidup.
2. Latar
1) Tempat : di rumah Pak Giman
2) Suasana : menghawatirkan (kecemasan Pak Giman dan Bu Giman)
Bukti : “Saya ini terkadang harap-harap cemas lho, Pakne. Uang dari mana untuk menutup semua utang kita nanti?” wajah Bu Giman menyiratkan kecemasan.
3. Tokoh
1) Pak Giman : bijaksana
Bukti : “Sudahlah, Bune. Masalah ini jangan dibuat susah. Barangkali ini sudah menjadi kewajiban kita. Apalagi semua itu untuk biaya pendidikan. Aku percaya kelak apa yang kita lakukan ini tidak akan sia-sia. Sudahlah, kita tak perlu cemas,”
2) Bu Giman : perasa
Bukti : “Bagaimana, Pakne? Tiba-tiba suara Bu Giman memecah kesunyian.
4. Nilai kehidupan yang terdapat dalam cerpen “Wesel” yaitu nilai sosial. Nilai sosial pada kutipan cerpen “Wesel” berupa cara seseorang menghadapi persoalan hidup dengan cara yang bikasana.
Ulangan Harian 1
Ulangan Harian 2 Versi A
Ulangan Harian 2 Versi B
Ulangan Harian 2 Versi C
Ulangan Harian 2 Versi D
Ulangan harian 3
Ulangan Harian 4