Makna dan Hakikat Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan
Sunday, August 23, 2015
Bicara tentang sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, Soerjono Soekanto berpendapat bahwa Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi – segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola – pola umum kehidupan masyarakat. Sedangkan ilmu dapat diartikan sebagai kumpulan pengetahuan – pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran (logika). Pengetahuan muncul karena ada rasa ingin tahu manusia tentang hal – hal tertentu. Namun hanya pengetahuan yang secara sistematis dan teruji kebenarannya yang termasuk ilmu.
Sosiologi dapat dikatakan sibagai ilmu selama sosiologi mendaasarkan penelaahannya pada bukti – bukti ilmiah dan metode – metode ilmiah. Suatu ilmu sekurang – kurangnya dapat dirumuskna dengan 2 cara, yaitu :
- Suatu ilmu adalah suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji yang diperoleh melalui suatu penelitian ilmiah
- Suatu ilmu adalah suatu metode untuk menemukan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji.
- Bersifat empiris, artinya sosiologi didasarkan pada observasi (pengamatan) terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak bersifat spekulatif (memperkirakan) tetapi objektif
- Bersifat teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun observsasi dari hasil – hasil observasi, yang merupakan unsur – unsur yang tersusun secara logis serta bertujuan untuk menjelaskan antar hubungan dan sebab akibat sehingga menjadi teori.
- Bersifat komulatif artinya teori – teori sosiologi telah ada sebelumnya, dalam arti memperbaiki, diperluas dan diperluas teori – teori tersebut
- Bersifat non etis yang artinya sosiologi menjelaskan fakta – fakta secara analitis dalam masyarakat.
Konsep Dasar Sosiologi Masyarakat
- Perubahan sosial
- Ketertiban dan pengendalian sosial
- Sosialisasi
- Organisasi sosial
- Mobilitas sosial
- Masalah – masalah sosial
- Sosiologi merupakan ilmu sosial (bukan ilmu alam atau ilmu kerohanian)
- Sosiologi bersifat ketegoris artinya sosiologi membatasi diri dengan apa yang terjadi di masyarakat.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni bukan ilmu terapan
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak artinya yang diperhatikan adalah pola dari peristiwa yang terjadi dalam masyarakat
- Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian – pengertian dan pola – pola umum. Sosiologi meneliti dan mencaria apa yang menjadi prinsip/hukum – hukum dari interaksi manusia dan perilaku sifat, hakikat isi dan struktur masyarakat
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum bukan ilmu pengetahuan khusus yang artinya sosiologi mengamati dan mempelajari gejala – gejala umum yang ada pada setiap interaksi dalam masyarakat secara empiris.
Menurut Paul B. Horton teknik riser sosiologi antara lain :
- Studi cros-sectional dan longitudinal, yaitu pengamatan yang meliputi suatu daerah yang luas dan jangka waktu tertentu. Sedangkan studi longitudinal yaitu studi yang berlangsung sepanjang waktu yang menggambarkan suatu kecenderungan atau serangkaian pengamatan sebelum dan sesudahnya.
- Eksperimen laboratorium dan eksperimen lapangan, yang kemudian dicatat dan ditarik kesimpulan
- Penelitian pengamatan, dalam penelitian ini tidak mempengaruhi terjadinya suatu kejadian.
- Menurut Soerjono Soekanto, metode sosiologi yang digunakan adalah :
- Metode kualitatif yaitu suatu metode yang cara kerjanya adalah dengan mendeskripsikan hasil penelitian dan tidak dapat diukur dengan angka. Yang termasuk metode kualitatif adalah metode historis, metode komperatif dan metode studi kasus.
- Metode kuantitatif, yaitu metode yang mengutamakan keterangan dengan angka atau gejala – gejala yang teliti dan dapat diukur dengan skala, indeks, tabel, dan formula. Yang termasuk metode kuantitatif adalah metode statistik dimana gejala – gejalan masyarakat sebelum dianalisis dikuantifikasi terlebih dahulu.
Sumber https://www.abimuda.com/