Pengertian Pengukuran berulang
Saturday, September 21, 2013
Pengertian Pengukuran berulang – Pengukuran berulang adalah/ Pengukuran berulang yaitu/ Pengukuran berulang merupakan/ yang dimaksud Pengukuran berulang/ arti Pengukuran berulang/ definisi Pengukuran berulang.
Pengukuran tidak lepas dari kehidupan sehari-hari, karena kita sering menjumpai pengukuran dan bahkan kita pun juga terkadang melakukan pengukuran. Tahukah kamu kalau pengukuran itu ada 2 macam yaitu pengukuran tunggal dan pengukuran berulang. Pada pembahasan ini kami akan membahas secara rinci apa itu pengukuran berulang. Inilah penjelasan selangkapnya yang perlu kamu simak.
Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan secara berulang. Biasanya jenis pengukuran berulang dipakai untuk mengukur sesuatu yang sering kali hasilnya berbeda apabila diukur pada bagian yang berbeda. Semisal mengukur kelereng. Di dalam pengukuran berulang, nilai suatu kepastian bisa diperoleh dari simpangan baku nilai rata-rata yang diperoleh dari pengukuran.
Pada pengukuran berulang nilai x ditentukan dari nilai rata-rata sampel. Misal suatu besaran fisis yang diukur N kali pada kondisi yang sama, dan diperoleh hasil-hasil pengukuran X1, X2, X3, . . ., XN, maka nilai rata-ratanya dicari dengan persamaan berikut:
Pengukuran berulang adalah pengukuran yang dilakukan secara berulang. Biasanya jenis pengukuran berulang dipakai untuk mengukur sesuatu yang sering kali hasilnya berbeda apabila diukur pada bagian yang berbeda. Semisal mengukur kelereng. Di dalam pengukuran berulang, nilai suatu kepastian bisa diperoleh dari simpangan baku nilai rata-rata yang diperoleh dari pengukuran.
Pada pengukuran berulang nilai x ditentukan dari nilai rata-rata sampel. Misal suatu besaran fisis yang diukur N kali pada kondisi yang sama, dan diperoleh hasil-hasil pengukuran X1, X2, X3, . . ., XN, maka nilai rata-ratanya dicari dengan persamaan berikut:
Ketidakpastian ∆x dapat dinyatakan oleh simpangan baku nilai rata-rata sampel.
Banyaknya angka yang dapat dilaporkan dalam percobaan berulang mengikuti aturan berikut:
a. Ketidakpastian relatif sekitar 10% berhak atas 2 angka.
b. Ketidakpastian relatif sekitar 1% berhak atas 3 angka.
c. Ketidakpastian relatif sekitar 0,1% berhak atas 4 angka.
Kelebihan Pengukuran Berulang:
Kelebihan pengukuran berulang jika dibandingkan pengukuran tunggal yaitu pengukuran berulang hasilnya lebih mendekati niai sebenarnya.
Ketidakpastian dalam pengukuran berulang lebih kecil jika dibandingkan dengan ketidakpastian pengukuran tunggal.
Baca juga artikel mengenai: Pengertian Pengukuran tunggal.
Demikian yang dapat saya sampaikan tentang Pengertian Pengukuran berulang semoga dapat berguna.
a. Ketidakpastian relatif sekitar 10% berhak atas 2 angka.
b. Ketidakpastian relatif sekitar 1% berhak atas 3 angka.
c. Ketidakpastian relatif sekitar 0,1% berhak atas 4 angka.
Kelebihan Pengukuran Berulang:
Kelebihan pengukuran berulang jika dibandingkan pengukuran tunggal yaitu pengukuran berulang hasilnya lebih mendekati niai sebenarnya.
Ketidakpastian dalam pengukuran berulang lebih kecil jika dibandingkan dengan ketidakpastian pengukuran tunggal.
Baca juga artikel mengenai: Pengertian Pengukuran tunggal.
Demikian yang dapat saya sampaikan tentang Pengertian Pengukuran berulang semoga dapat berguna.