Stadia Perkembangan Sungai
Friday, June 21, 2013
Pembentukkan pola sungai dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti litologi batuan, kemiringan lereng, tenaga tektonik dan lainnya. Sungai yang ada saat ini merupakan proses yang terus menerus berlangsung dan akan terus berkembang. Tahap perkembangan sungai terbagi menjadi 5 stadia yaitu stadia awal, stadia muda, stadia dewasa, stadia tua dan stadia peremajaan (rejuvenation).
Gambar:
Ciri-ciri wilayah suburban kota
Memahami pendekatan kompleks wilayah
Gambar:
Ciri-ciri wilayah suburban kota
Memahami pendekatan kompleks wilayah
Genesa Sungai |
Stadia awal dicirkan dari bentuk sungai yang belum memiliki pola aliran yang teratur seperti lazimnya suatu sungai. Sungai pada tahapan awal umumnya berkembang di daerah dataran pantai yang mengalami pengangkatan atau di atas permukaan lava yang masih baru.
Stadia muda dicirikan dengan sungai aktivitas alirannya mengerosi ke arah vertikal. Erosi tersebut menghasilkan lembah menyerupai huruf "V". Air terjun dan aliran yang deras mendominasi tahapan ini.
Stadia dewasa dicirikan dengan mulai adanya dataran banjir (flood plain) kemudian membentuk meander. Pada tahapan ini aliran sungai sudah memperlihatkan keseimbangan laju erosi vertikal dengan laju erosi lateral.
Stadia tua dicirikan dengan sungai yang sudah didominasi oleh meander dan dataran banjir yang semakin melebar. Oxbow lake dan rawa mulai terbentuk disisi sungai dan erosi lateral lebih dominan dibanding erosi vertikal.
Stadia Tua |
Stadia peremajaan adalah perkembangan sungai yang kembali didominasi oleh erosi vertikal dibanding erosi lateral. Proses ini terjadi akibat terjadinya pengangkatan di daerah sungai tua sehingga sungai kembali menjadi stadia muda/awal (rejuvenation). Peremajaan sungai terjadi ketika tingkat dasar sungai turun bisa disebabkan oleh penurunan muka air laut dan pengangkatan daratan. Keduanya merupakan dampak dari terjadinya zaman es dan antar es.
Baca juga: Soal HOTS Geografi dan jawabannya
Sumber dan Gambar: