Cerita Romantis yang Menginspirasi; Kisah Tempe & Telur Hangus
Monday, June 10, 2013
Malam yang dingin disapu gerimis dan kabut tipis, membuatku mengigil kedinginan. Saya teringat dengan masakan ibu di malam itu dengan kondisi yang serupa.
Related
Sayangnya, kerana sibuk mengurusi adik yang merengek, tempe dan telor gorengnya sedikit hangus.
Saya melihat ibu sedikit panik, tapi tidak dapat berbuat apa. Minyak goreng pun sudah habis.
Namun sungguh luar biasa! Ayah dengan tenang menikmati dan memakan semua yang disiapkan ibu dengan senyuman yang tak hilang dari pandangan.
Ayah bahkan berkata, “Bu terima kasih ya!” Lalu ayah juga menanyakan kegiatan saya dan adik di sekolah.
Selesai makan, masih di meja makan, saya mendengar ibu meminta maaf kerana telor dan tempe yang hangus itu.
Dan satu hal yang tidak pernah saya lupakan adalah apa yang ayah katakan:
“Sayang, aku suka telor dan tempe yang hangus.”Sebelum tidur, saya pergi ke bilik ayah dan bertanya, “Apakah ayah benar-benar menyukai telur dan tempe hangus?”
Ayah memeluk saya dengan kedua lengannya erat sekali sambil berkata,
“Anakku, ibu sudah bekerja keras sepanjang hari dan dia benar-benar sudah letih . Jadi, sepotong telor dan tempe yang hangus tidak akan menyakiti siapa pun anakku.”Ini pelajaran yang saya praktikkan di tahun-tahun berikutnya, “Belajar menerima kesalahan orang lain adalah kunci yang sangat penting untuk menciptakan sebuah hubungan yang sehat, bertumbuh & abadi.”
Sumber http://www.zulfanafdhilla.com/