APA ITU ANGIN DUDUK ? DAN BAGAIMANA CARA MENGATASI ANGIN DUDUK ?

Apa itu Angin Duduk ? Pada istilahnya, angin duduk digunakan untuk penggambaran gejala nyeri dada seperti rasa ditekan, keringat dingin, perut kembung, ulu hati terasa seperti ditusuk-tusuk sehingga menimbulkan rasa mual, dan dianggap lebih parah dari masuk angin pada umumnya.

Mengobati penyakit angin duduk yang umum dilakukan adalah dengan minum larutan tolak angin, menggosokkan balsam / minyak kayu putih atau melakukan kerokan dibagian tubuh yang terasa sakit. Tetapi bisa saja 30 menit kemudian sang penderita meninggal dunia.

Di dalam dunia kedokteran, istilah angin duduk adalah suatu penyakit yang mengarah kepada penyakit jantung disebut juga Sindroma Koroner Akut (SKA). SKA adalah salah satu manifestasi klinis dari Penyakit Jantung Koroner (PJK) yang utama dan paling sering mengakibatkan kematian.

Gejala angin duduk ini pada awalnya berupa nyeri dada yang disebut juga dengan Angina Pectoris, yaitu suatu sindrom klinis berupa serangan nyeri dada. Kasus angin duduk sejauh ini penderitanya lebih banyak orang orang dewasa, terutama pria yang jauh dari gaya hidup sehat dan tidak menjalankan pola hidup sehat.


Dokter Femmy Nurul Akbar, SpPD yang ditemui di sela sela prakteknya sebagai Spesialis Penyakit Dalam di RS Pondok Indah Jakarta Selatan mengatakan: "Kasus yang paling banyak terjadi adalah para pasien tidak cepat memeriksakan diri meski sudah mengalami gejala angin duduk / angina tadi. Jadi jika anda tiba tiba merasa nyeri dada, sebaiknya tidak melakukan aktifitas fisik apapun termasuk melakukan hubungan suami istri. Secepatnya pergilah kerumah sakit untuk ditangani oleh ahli jantung atau dokter bagian Kardiovaskular".

Biasanya Angina terjadi saat istirahat dan terus menerus, biasanya lebih dari 15 menit. Angina mengalami peningkatan dengan semakin lama waktu nyerinya atau lebih mudah tercetus. Melalui sebuah jurnalnya, Guru Besar Bidang Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Prof. DR. dr. Teguh Santoso, SpPD, menyarakan agar pasien segera mendapatkan pertolongan tidak lewat dari 15 menit setelah serangan nyeri pertama. Variasi rasa nyeri menurutnya antara lain dada seperti ditekan, diremas remas yang rasanya menjalar ke leher dan lengan, atau merasa terbakar dengan sesak nafas dan keringat dingin. Lebih spesifik lagi ada juga yang disertai kembung pada ulu hati seperti maag.

Penyebab angin duduk / angina yang utama sesungguhnya hanya terletak pada penyempitan pembuluh darah jantung ( vasokonstriksi ). Penyempitan tersebut menyebabkan sebagian jantung tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup, sehingga pasokan darah ke jantung pun tidak seimbang. Kondisi ini akhirnya mengakibatkan kerusakan pada otot jantung yang dapat menyebabkan kematian.

Prof. Teguh mengatakan satu satunya cara mengatasi angin duduk / angina yang dapat dilakukan adalah dengan melonggarkan sumbatan yang terjadi, yaitu dengan cara memberikan Obat Antiplatelet (sel pembeku darah) dan Antikoagulan. Atau mengantisipasi ketidakseimbangan suplai oksigen dan kebutuhan oksigen ke Jantung dengan nitat, betabloker, dan kalsium antagonis.

Untuk mengobati angin duduk / angina, Dokter Femmy menegaskan, "Obat Antiplatelet yang paling murah dan gampang ya Aspirin. Selain bermanfaat sebagai pertolongan pertama mengatasi nyeri, obat ini juga untuk melonggarkan  kembali pembuluh darah yang tersumbat. Kalau berdasarkan hasil diagnosa dokter Anda menderita ganggguan Jantung, sebaiknya membawa tablet Antiplatelet kemanapun anda pergi, sebagai pertolongan awal sebelum kerumah sakit. Berikutnya, ikuti semua saran dokter dalam hal pengobatan medis dan pola hidup sehat. Kesembuhan Anda, tergantung pada kepatuhan Anda pada dokter yang menangani".

Demikianlah artikel singkat tentang apa itu angin duduk, pastikan untuk menjalankan pola hidup sehat agar terhindar dan meminimalisir penyakit yang masuk ketubuh kita. Semoga bermanfaat.


Sumber Referensi : Ghibo.com - Majalah Housekeeping Indonesia edisi Maret 2011





Sumber http://www.berbagiinfo4u.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel