Hukum Keseimbangan dan Adaptasi Dalam Ekosistem
Saturday, November 2, 2019
Homeostatis adalah istilah yang umumnya diterapkan kepada kecenderungan sistem-sistem biologi untuk bertahan terhadap perubahan-perubahan dan tetap berada dalam keadaan seimbang. Homeostatis merupakan kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan. Faktor-faktor yang mengaturnya sangat rumit yang meliputi:
- Mekanisme yang mengatur penyimpanan bahan-bahan.
- Pelepasan hara makanan
- Pertumbuhan organisme dan produksi
- Dekomposisi bahan-bahan organik
Di sini terlihat bahwa ekosistem mampu memelihara dan mengatur dirinya sendiri. Hal ini sama dengan yang dilakukan oleh komponen populasi dan organisme-organisme lainnya. Namun dalam pengendalian ini ada batas kritisnya yaitu jika gangguan meningkat mungkin tidak akan mampu kembali ke tingkat yang benar-benar sama dengan keadaan semula.
Ekosistem-ekosistem baru seperti tipe pertanian modern akan kurang tahan terhadap gangguan luar jika dibandingkan dengan sistem lain yang matang seperti hutan tropis. Dalam sistem yang matang, komponen-komponennya memiliki kesempatan untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian antara satu dengan lainnya. Walaupun gangguan bersifat kecil, akan menimbulkan pengaruh yang jangkauannya di dalam ekosistem.
Dalam situasi ini pengendalian homeostatis akan terjadi dengan baik jika masa penyesuaian dari komponen-komponen ekosistem tersebut berjalan secara evolusi.
Deforestasi merusak ekosistem |
Setiap individu dalam suatu ekosistem akan mengalami adaptasi terhadap lingkungannya yang telah berubah itu. Pengertian mengenai adaptasi ini dapat bersifat dinamis dan dapat pula bersifat statis. Adaptasi dapat bermakna dinamik berupa suatu proses penyesuaian diri kepada suatu proses dalam rangka penyesuaian diri kepada suatu sistem. Istilah lain yang mirip dengan pengertian ini adalah perubahan yang bersifat responsif.
Adaptasi adalah setiap sifat atau bagian yang dimiliki organisme yang berfaedah bagi kelanjutan hidupnya pada perubahan keadaan di sekeliling habitatnya. Sifat tersebut memungkinkan tanaman menggunakan lebih banyak unsur-unsur hara, suhu, cahaya yang tersedia dan memiliki sifat resisten terhadap penyakit maupun hama.
Bentuk adaptasi ada dua yaitu adaptasi morfologis dan adaptasi fisiologis. Adaptasi morfologis adalah adaptasi yang berkaitan seperti pada kekuatan batang dan bentuk daun. Adaptasi fisiologis adalah usaha penyesuaian diri yang menghasilkan ketahanan terhadap parasit, kemampuan yang lebih besar dalam mengambil unsur hara atau tahan terhadap kekeringan.
Adaptasi dapat diartikan juga sebagai kemampuan individu untuk mengatasi keadaan lingkungan dan menggunakan sumber-sumber alam lebih banyak untuk mempertahankan hidupnya dalam relung atau habitat yang mereka duduki. Ini artinya setiap organisme memiliki sifat adaptasi untuk hidup pada berbagai macam keadaan lingkungan. Jika adaptasi itu adalah kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
Diharapkan manusia dapat berfikir bahwa dia adalah bagian dari ekosistem dan bukan terpisah atau manusia berada di luar ekosistem. Artinya manusia memiliki tanggung jawab moral untuk melakukan pengelolaan sumber daya alam agar tidak merusak keseimbangan ekosistem. Manusia harus dibukakan kesadarannya akan pentingnya keberlanjutan ekologi untuk masa depan. Alam tidak memiliki homeostatis untuk menaklukan buldozer,beton-beton tiang, pencemaran udara, air, tanah yang sukar dikendalikan selama populasi manusia terus melesat. Sumber: Prinsip-Prinsip Ekologi. Zoer'aini D.I.
Sumber https://geograph88.blogspot.com/
Bentuk adaptasi ada dua yaitu adaptasi morfologis dan adaptasi fisiologis. Adaptasi morfologis adalah adaptasi yang berkaitan seperti pada kekuatan batang dan bentuk daun. Adaptasi fisiologis adalah usaha penyesuaian diri yang menghasilkan ketahanan terhadap parasit, kemampuan yang lebih besar dalam mengambil unsur hara atau tahan terhadap kekeringan.
Adaptasi dapat diartikan juga sebagai kemampuan individu untuk mengatasi keadaan lingkungan dan menggunakan sumber-sumber alam lebih banyak untuk mempertahankan hidupnya dalam relung atau habitat yang mereka duduki. Ini artinya setiap organisme memiliki sifat adaptasi untuk hidup pada berbagai macam keadaan lingkungan. Jika adaptasi itu adalah kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
Diharapkan manusia dapat berfikir bahwa dia adalah bagian dari ekosistem dan bukan terpisah atau manusia berada di luar ekosistem. Artinya manusia memiliki tanggung jawab moral untuk melakukan pengelolaan sumber daya alam agar tidak merusak keseimbangan ekosistem. Manusia harus dibukakan kesadarannya akan pentingnya keberlanjutan ekologi untuk masa depan. Alam tidak memiliki homeostatis untuk menaklukan buldozer,beton-beton tiang, pencemaran udara, air, tanah yang sukar dikendalikan selama populasi manusia terus melesat. Sumber: Prinsip-Prinsip Ekologi. Zoer'aini D.I.