Materi IPA Bahan Kimia Rumah Tangga SMP Kelas 8 Kurikulum 2013 Lengkap
Monday, October 14, 2019
BAHAN KIMIA
Ditinjau dari segi asalnya, bahan kimia digolongkan menjadi dua:
1. Bahan kimia alami, yaitu bahan kimia yang dibuat secara alami dan terdapat di alam. Bahan kimia ini biasanya tidak menimbulkan masalah, baik bagi manusia maupun lingkungan. Contohnya air kunyit, minyak cengkih, vitamin C, pasir besi, kapur, dan lain-lain.
2. Bahan kimia sintesis (buatan), yaitu bahan kimia yang dibuat di pabrik atau laboratorium. Bahan kimia ini dapat menimbulkan masalah, baik bagi manusia maupun lingkungan. Masalah dapat terjadi karena ada bahan kimia yang bersifat racun, berbahaya, atau karena sukar terurai, sehingga limbahnya mencemari lingkungan.
PENGGOLONGAN BAHAN KIMIA DI RUMAH
1. Bahan Pembersih
Pada zaman dahulu orang menggunakan bahan pembersih dari abu tumbuhan yang mengandung senyawa kalium‘karbonat atau natrium karbonat.
a. Sabun
Sabun adalah bahan pembersih yang dibuat dari hasil reaksi antara minyak/Iemak dengan NaOH/KOH. Contohnya sabun Lux, Lifebuoy, dan JF Sulfur. Sabun merupakan surfaktan (surface active agent), yaitu suatu zat yang dapat menurunkan tegangan permukaan suatu cairan. Sabun dibuat dari minyak kelapa atau lemak hewan yang direaksikan dengan natrium hidroksida atau kalium hiroksida melalui proses penyabunan (saponifikasi). Ada pun reaksinya:
- Lemak (minyak) + natrium hidroksida -> sabun keras + gliserol
- Lemak (minyak) + kalium hidroksida -> sabun lunak + gliserol
Sabun yang dihasilkan kemudian dimurnikan dan ditambahkan krim, parfum, vitamin, pewarna, dan zat aditif lainnya. Krim berfungsi untuk menghaluskan kulit, parfum berfungsi untuk memberikan aroma wangi pada sabun, vitamin untuk meremajakan kulit, dan pewarna untuk membuat tampilan lebih menarik. Sabun keras banyak digunakan untuk mencuci pakaian dan mencuci piring, sedangkan sabun lunak digunakan untuk mencuci pakaian.
kelebihan sabun:
1) Limbah sabun dapat diuraikan oleh organisme sehingga aman untuk lingkungan dan tidak membentuk buih di sungai atau danau.
2) Mencuci dengan baik pada air lunak dan tidak menyebabkan alergi pada kulit.
Kelemahan sabun:
1) Tidak dapat digunakan untuk mencuci dalam larutan yang bersifat asam.
2) Sukar larut dalam air.
3) Diendapkan oleh air sadah dan membentuk scum yang menyebabkan pakaian menjadi kusam.
4) Penggunaan sabun untuk rambut dapat menyebabkan rambut menjadi kusam dalam air sadah.
b. Detergen
Detergen adalah bahan-bahan yang dapat meningkatkan daya pembersih dari air untuk membersihkan kotoran yang berupa lemak dan minyak. Detergen mempunyai daya pembersih yang lebih kuat daripada sabun, tetapi dapat menimbulkan iritasi untuk kulit kita. Oleh karena itu, untuk mandi kita menggunakan sabun, sedangkan untuk keperluan lain (misalnya mencuci pakaian) lebih baik menggunakan detergen. Detergen berfungsi untuk melarutkan lemak dan minyak. Contoh: Rinso, Attack, dan So Klin. Detergen dibuat dari ABS (alkyl benzena sulphonate)/LAS (lauryl alkyl sulphonate) yang direaksikan dengan natrium hidroksida. Ada pun reaksinya:
ABS/LAS + natrium hidroksida => detergen
Detergen yang dihasilkan dicampur dengan:
- STTP (sodium tripolyphosphate) yang berfungsi untuk mengikation magnesium dan kalsium dari air sadah, sehingga tidak mengganggu kerja detergen.
- CMC (carboxy methyl cellulose) yang berfungsi sebagai bahan pembuih
- Air berfungsi sebagai bahan pengikat.
- Enzim yang berfungsi untuk menguraikan noda berasal dari bahan organik seperti lemak dan darah.
Kelebihan detergen:
1) Detergen dapat digunakan dalam air yang cukup asam dan tidak diendapkan oleh air sadah.
2) Detergen dapat dibuat bervariasi sifatnya sesuai dengan tujuannya.
Kelemahan detergen:
1) Limbah detergen sukar diuraikan oleh mikroorganisme,
2) Buih detergen menyebabkan makhluk hidup dalam air kekurangan oksigen.
3) Menyebabkan eutrofikasi, yaitu perkembangan tumbuhan air seperti ganggang dan eceng gondok yang berlebihan karena melimpahnya nutrisi bagi pertumbuhim tumbuhan tersebut
Sabun dan detergen terbentuk dari dua ujung yang berbeda sifat. Ujung yang pertama bersifat hidrofil, artinya tertarik ke lingkungan berair dan ujung yang kedua bersifat hidrofob, artinya menjauhi lingkungan berair (tertarik ke lemak). Sifat tersebut yang membuat sabun dan detergen dapat melarutkan minyak ke dalam air atau air ke dalam minyak. Fungsi sabun dan detergen:
1) Pembasah, yaitu menurunkan gaya kohesi air, sehingga air lebih mudah meresap ke bahan cucian.
2) Pengemulsi, yaitu mengemulsikan kotoran dari bahan cucian, sehingga kotoran atau minyak yang ada pada bahan cucian dapat hilang dengan pembilasan.
Kedua fungsi tersebut didukung oleh buih atau busa yang fungsinya untuk mencegah pengendapan kembali kotoran ke bahan cucian.
c. Pasta Gigi
Komponen esensial dalam pasta gigi adalah detergen dan bahan abrasif (penggosok seperti amplas). Detergen yang banyak digunakan adalah natrium lauril sulfat dan bahan abrasifnya, seperti natrium bikarbonat/baking soda (NaHCO2) kalsium fosfat, silika. dan '. kalsium karbonat. Abrasif yang baik harus cukup keras untuk membersihkan gigi, tetapi jangan terlalu keras karena dapat merusak email. Bahan kimia yang biasa ditambahkan adalah fluorida, misalnya natrium fluorida (NaF) dan monofluorifosfa (Na2PO3F) yang memperkuat email gigi, mencegah karies, dan gigi berlubang. Gigi mengalami kerusakan karena bakteri mengubah gula menjadi dekstrin (bahan agak lengket), plak, atau asam yang dapat melarutkan gigi, sehingga gigi menjadi rusak.
d. Sampo
Sampo adalah detergen sintetis dengan bahan dasarnya natrium lauril sulfat (SLS) atau . natrium dodesil sulfat yang dicampur dengan susu, madu, wangi-wangian, dan ramuan lainnya. SLS berfungsi untuk mengatasi kelemahan sabun dalam air sadah.
e. Pembersih Lantai
Pembersih lantai sering disebut "karbol" dengan bahan esensial disinfektan (pembasmi kuman). Dahulu menggunakan bahan dasar fenol atau asam karbolat, tetapi bahan tersebut beracun dan merusak kulit. Sekarang menggunakan bahan dasar yang lebih aman seperti ' kresol, heksil resorsinol atau benzalkonium klorida dengan kadar 0,5 % sebagai bahan aktifnya.2. Bahan Pemutih
Pemutih berfungsi untuk menghilangkan noda membandel yang menempel pada pakaian dan dapat membunuh bakteri (disinfektan). Pemutih mampu memecahkan ikatan pada molekulmolekul noda, kemudian melepaskan dari serat kain. Larutan pemutih mengandung natrium hipoklorit (NaClO) dengan kadar 5,25% dan bubuk pemutih kalsium hipoklorit Ca(CIO)2. Dalam kadar tinggi, klorin dapat merusak pakaian. Hipoklorit mudah melepaskan gas klorin yang dapat merusak saluran pernapasan. Pemutih hipoklorit tidak baik untuk bahan poliester, sebab lebih memberi kesan kuning daripada memutihkan. Mencampurkan pemutih dengan amonia Juga menghasilkan gas beracun kloramin (NH2CI) dan hidrazin (NH2H4).
3. Bahan Pewangi
Pewangi terdiri atas senyawa kimia yang mudah menguap atau yang bersifat volatil (eter atau alkohol) dan senyawa kimia yang mempunyai aroma (wangi) tertentu. Pewangi ada yang dalam bentuk aerosol cair seperti hairspray dan semprot rambut. Selain dalam bentuk aerosol cair, ada pewangi yang berwujud padat seperti lilin. Contohnya pewangi ruangan atau pewangi dalam mobil. Khusus untuk pewangi yang wujudnya berupa aerosol cair menggunakan senyawa kimia pendorong (propelan) agar dihasilkan aerosol, yaitu klorofluorokarbon (CFC) dan karbondioksida (CO2). Beberapa pewangi dan kandungan senyawanya yang sering ditambahkan adalah mawar (geraniol), melati (jasmine), dan lemon (citral).
4. Pembasmi Serangga
Bahan pembasmi serangga disebut juga insektisida. Jenis serangga yang sering dibasmi adalah nyamuk, semut, kecoa, lipas, Ialat, dan kutu busuk. Bahan pembasmi serangga tergolong zat yang bersifat racun. Zat ini tidak hanya beracun bagi serangga, tetapi juga bagi berbagaijenis hewan Iain, bahkan bagi manusia. Contohnya DDT (dichlorodipheniltricloroethana), propoksur, transflutrin, endrin, aldrin, dan permetrin.
Penggunaan DDT sekarang telah dilarang karena limbah DDT sukar diuraikan oleh mikroorganisme, sehingga mencemari air, tanah, dan dapat mengendap pada tumbuhan atau hewan yang akhirnya dapat masuk ke dalam tubuh manusia.
Pestisida adalah semua bahan kimia beracun yang digunakan untuk memberantas hama
tanaman, serangga, atau binatang lain yang merugikan manusia. Berdasarkan sasarannya, pembasmi serangga dibedakan menjadi:
a. Insektisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga dan hama tanaman seperti semut, nyamuk, belalang, wereng, ulat, dan rayap.
b. Bakterisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas bakteri dan virus seperti tetramycin untuk membasmi virus CVPD pada daun jeruk.
c. Herbisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas tumbuhan pengganggu seperti alang-alang, rerumputan, dan eceng gondok.
d. Fungisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas atau mencegah pertumbuhan jamur.
e. Nematisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama cacing.
f. Rodentisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hewan pengerat seperti tikus.
EFEK SAMPING BAHAN KIMIA
1. Bahan Pembersih
Detergen dapat menyebabkan berbagai masalah lingkungan. Molekul detergen sukar diuraikan oleh mikroorganisme, akibatnya menimbulkan buih di air (sungai atau danau) yang dapat bertahan lama. Selain mengganggu pemandangan, hal ini dapat menghambat sinar matahari masuk ke dalam air, sehingga menghambat fotosintesis tumbuhan air dan mengganggu rantai makanan. Limbah detergen mengandung senyawa fosfat yang merupakan nutrisi bagi tumbuhan, sehingga menyebabkan pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tali terkendali serta menutupi permukaan air (sungai atau danau). Keadaan ini dapat mematikan hewan air dan menyebabkan pendangkalan sungai atau danau. Selain itu, busa yang dihasilkan bahan pembersih bisa menyebabkan iritasi mata. Untuk penggunaan pasta gigi, gunakanlah pasta gigi yang mengandung bahan abrasif dalam jumlah cukup. Penggunaan bahan abrasi yang berlebihan dapat merusak email gigi, sehingga gigi menjadi sensitif terhadap panas : dingin, dan manis.
2. Bahan Pemutih
Penggunaan bahan pemutih_harus sesuai dengan petunjuk yang tertera di label kemasan karena larutan pemutih mengandung klorin sangat beracun. Oleh karena itu, jangan sampai menghirup uapnya. Jika kulit terkena cairan pemutih, maka segera bersihkan dengan air sebanyak-banyaknya.
3. Bahan Pewangi
Senyawa klorofluorokarbon (CFC) digunakan sebagai pendorong agar dihasilkan aerosol. CFC merupakan penyebab utama pelubangan lapisan ozon. Lapisan ozon berfungsi untuk menyerap sinar ultraviolet masuk ke bumi secara berlebihan. Sinar ultraviolet yang berlebihan dapat menyebabkan mutasi gen, kanker kulit, dan mengganggu proses fotosintesis.
4. Bahan Pembasmi Serangga
Penggunaan insektisida yang tidak sesuai dengan aturan dapat mencemari lingkungan, meracuni hewan maupun tumbuhan, dan dapat meracuni tubuh manusia. Insektisida yang digunakan secara berlebihan dalam memberantas hama tanamanjuga dapat membunuh mikroorganisme bermanfaat. Selain itu, penggunaannya yang terus-menerus dapat menyebabkan resistansi (kekebalan) serangga terhadap insektisida tersebut. Efek bagi manusia adalah gangguan sistem pernapasan dan pencernaan.
USAHA PENGURANGAN EFEK SAMPING BAHAN KIMIA
Beberapa usaha untuk mengurangi efek samping bahan kimia, antara lain:
1. Gunakan bahan/produk kimia yang mudah terurai, sehingga tidak mencemari lingkungan.
2. Gunakan bahan/produk kimia secara wajar dan sesuai dengan kebutuhan.
3. Gunakan produk kimia sesuai dengan petunjuk penggunaan.
4. Mendaur ulang produk kimia yangsukar diuraikan oleh mikroorganisme, seperti plastik, kaleng, kaca, dan logam-logam.
Demikianlah Materi IPA Bahan Kimia Rumah Tangga SMP Kelas 8 Kurikulum 2013 Lengkap, semoga dapat bermanfaat untuk semua.