Contoh Pidato Singkat HUT Kemerdekaan RI ke 74

Halo teman-teman blogger se tanah air, apa kabarnya hari ini? Semoga sehat selalu dan senantiasa produktif. Tak terasa kita sudah menuju pertengahan tahun 2019 dan akan menyambut HUT RI ke 74. Seperti biasa pastinya kita akan memperingati HUT Kemerdekaan dengan upacara terlebih dahulu. Nah kali ini saya akan coba berikan contoh pidato singkat HUT RI ke 74. Jadi bagi yang akan menjadi protokoler atau pembina upacara, mudah-mudahan bisa menjadi sedikit inspirasi.

Assalamualaikum wr.wb
Hadirin yang saya hormati, pertama marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat karunia dan limpahan rahmatNya kita semua bisa kembali berkumpul memperingati hari kemerdekaan RI yang ke 74.

Hadirin yang saya hormati, hari ini tepat 74 tahun yang lalu Indonesia menyatakan diri sebagai sebuah negara merdeka. Merdeka dari segala penjajahan fisik dan mental kolonialisme yang telah beratus tahun bangsa ini alami. Perjuangan meraih kemerdekaan sangatlah berat dan harus bertaruh jiwa dan raga. Para pahlawan baik yang berjuang secara lokal kedaerahan maupun di era nasional telah rela berkorban nyawa demi tegaknya bumi pertiwi ini. Mulai dari senjata sederhana seperti bambu runcing sampai senjata modern mereka dengan gagah perkasa melawan kejamnya penjajah.

Pidato HUT RI ke 74
Hadirin yang saya hormati, apakah setelah pidato kemerdekaan 74 tahun lalu kita sudah sepenuhnya merdeka?. Secara fisik memang kita sudah merdeka dan diakui sebagai sebuah negara berdaulat namun ada hal lain yang wajib kita pahami bahwa penjajahan sekarang ini lebih mengarah kepada mental. Globalisasi membuat segala hal cepat berubah dan tak disangka hal ini mengancam kedaulatan negara.

Kedaulatan negara saat ini terancam bukan dengan perang senjata namun oleh perang ide, gagasan dan produk. Beberapa waktu lalu kita sudah melaksanakan pesta demokrasi pemilu langsung. Namun pemilu seolah menjadi perang antar kubu pendukung pasangan calon. Berita hoax, hujatan dan kebencian merajalela di media sosial sehingga merusakan tatanan persatuan dan kesatuan bangsa. Pertemanan yang tadinya damai kini menjadi hancur hanya karena berbeda pilihan presiden. Kebencian mendalaman seolah menjadi senjata andalan dalam rangka merusak negara ini dari dalam.

Hadirin yang saya hormati, dulu Soekarno pernah berpesan "perjuangan kami lebih mudah karena hanya mengusir penjajah namun perjuangan kamu lebih sulit karena akan melawan bangsa sendiri". Terbukti hal tersebut benar adanya, kini bibit perpecahan terlihat dari berbagai sudut kehidupan terlebih media sosial yang tidak terkendali.

Akan tetapi kita sebagai sebuah bangsa telah terbukti tidak akan melampaui batas dalam hal perpecahan. Perbedaan tidak akan menghancurkan bangsa ini, justru akan menguatkan. Kesadaran sejarah yang membuat negara ini tidak akan pernah melampaui batas dan hancur. Semangat jiwa patriot dan akan terus tertanam dalam segenap raga penduduk Indonesia.

Hadirin yang saya hormati, mari kita lupakan dan kubur kebencian yang masih tersisa dari diri kita. Saatnya kita kembali merajut asa membangun negeri ini dengan karya-karya terbaik. Karena dengan karya-karya terbaik, negara ini akan tetap tegak berdiri dan disegani di dunia. Mari kita jalin kembali tali persaudaraan yang putus karena perbedaan pilihan. Bangsa ini tidak bisa kuat jika tidak ada kesatuan yang kokoh. Di peringatan kemerdekaan ke 74 ini mari kita curahkan hati dan pikiran dengan niat untuk memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Indonesia menanti karya-karya terbaik hasil manusia-manusia terbaik.

Demikianlah pidato singkat pada peringatan HUT RI ke 74, semoga NKRI tetap tegak, jaya, maju dan abadi sampai dunia ini berakhir. Wassalamualaikum wr. wb.
Sumber https://geograph88.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel