Bentuk Kata, Afiksasi, Reduplikasi, Kata Majemuk, dan Jenis Kata

IndoINT.com_ Selamat datang dan selamat berkunjung ke blog admin. Kali ini admin akan membagikan salah satu materi yang ada dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Apa saja sih yang akan akan bahasa kali ini? Nah yang akan kita bahas kali ini adalah mengenai "Bentuk Kata, Afiksasi, Reduplikasi, Kata Majemuk, dan Jenis Kata". Untuk lebih jelasnya silakan baca dengan baik penjelasannya satu per satu di bawah ini. 

A. Bentuk Kata
Kata secara sederhana merupakan satuan terkecil yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai arti kata. Jika kata sudah diwujudkan ke dalam susuna kata berupa kalimat maka kata tersebut tidak lepas lagi dan sudah menjadi satu kesatuan. Mereka saling berhubungan mendukung arti dan makna kalimatv tersebut. Adanya perubahan bentuk kata akan membawa perubahan fungsi dan arti kata.

 Selamat datang dan selamat berkunjung ke blog admin Bentuk Kata, Afiksasi, Reduplikasi, Kata Majemuk, dan Jenis Kata
www.IndoINT.com

B. Afiksasi
Afiksasi merupakan kata turunan yang mengalami penambahan imbuhan (afiks) terhadap kata dasarnya. Berdasarkan posisinya, imbuhan dapat dibedakan menjadi:

a. Awalan (Prefiks)
Merupakan bentuk morfem terikat, yaitu me(N)-, ber-, ter-, ke-, se-, di-, pe(N)-, per-, yang dibubuhkan di awal kata dasar maupun kata jadian.

Misal: 
Me(N) + tonton = menonton
ber + main = bermain

b. Sisipan (Infiks)
Merupakan bentuk morfem terikat yang hanya ada tiga jenis, yaitu -er-, -el-, dan -em- yang dibubuhkan atau disisipkan di tengah kata dasar.

Misal:
gigi + (-er-) = gerigi
tunjuk + (-el-) = telunjuk

c. Akhiran (Sufiks)
Merupakan bentuk morfem terikat, yaitu -an, -kan, dan -i yang dibubuhkan di akhir kata dasar maupun kata jadian.

Misal:
jual + (-an) = jualan
beri + (-kan) = berikan

e. Imbuhan gabung (Konfiks)
Merupakan imbuhan gabung antara awalan, sisipan, atau akhiran yang dibubuhkan secara lang-sung pada kata dasar.

Misal:
(ke-) + satu + (-an) = kesatuan
(per-) + tanggung jawab + (-an) = pertanggungjawaban

C. Reduplikasi
Reduplikasi adalah bentuk kata ulang yang secara sederhana merupakan bentuk kata yang diulang. Prinsip dasar dari kata ulang adalah kata tersebut berasal dari kata dasar yang diulang (memiliki kata dasar). Proses perulangan tidak mengubah jenis (kelas) kata dan bentuk kata dasarnya lazim dipakai dalam tindak berbahasa. 

Misal:
  • Rumah-rumahan, kata dasar rumah bukan rumahan.
  • sayur-mayur kata dasar sayur bukan mayur.
Macam-macam kata ulang secara umum terbagi atas, kata ulang utuh (penuh), kata ulang berimbuhan , kata ulang sebagian (kata ulang dwi purwo) dan kata ulang berubah bunyi.

a. Kata Ulang Utuh
Bentuk kata yang diulang secara utuh atau penuh sesuai dengan kata dasarnya.

Misal:
  • siswa-siswa (kata dasar siswa)
  • rumah-rumah (rumah)
b. Kata Ulang berimbuhan
Bentuk kata yang diulang dengan mendapat imbuhan.

Misal:
  • kejar-kejaran (kejar)
  • buah-buahan (buah)
c. Kata Ulang Sebagian (Kata Ulang Dwi Purwo)
Bentuk perulangan kata yang terjadi hanya pada sebagian bentuk dasar.

Misal:
  • tali-temali (tali)
  • pepohonan (pohon)
  • dedaunan (daun)
d. Kata Ulang Berubah Bunyi
Bentuk perulangan kata dengan perubahan konsonan atau vokal pada bentuk kata dasar kata yang diulang tersebut.

Misal:
  • sayur-mayur (sayur)
  • serta-merta (serta)
e. Kata Semu Bukan Kata Ulang
Bentuk kata yang diulang, tetapi tidak mempunyai kata dasar. Jadi, kata semu bukan kata ulang.

Misal:
teka-teki, laba-laba, kura-kura, cumi-cumi, kupu-kupu, lumba-lumba, paru-paru, baling-baling, mondar-mandir, hiruk-pikuk.

D. Kata Majemuk
Kata majemuk adalah penggabungan dua kata atau lebih yang menimbulkan makna baru. Kedua kata tersebut melebur menjadi satu dam bersama-sama mempunyai makna baru.

Misal:
mahasiswa, dasawarsa, saputangan, kacamata, meja tulis, lemah lembut, kampung halaman, besar kepala, dan lain-lain.

E. Jenis Kata
Berbicara tentang jenis kata terdapat beberapa pendangan antara tradisional dan struktural.
  1. Berbicara tentang jenis kata terdapat beberapa pandangan antara tradisional dan struktural.
  2. Pandangan tradisional terdiri atas sepuluh jenis kata, yaitu: kata kerja (verb), kata benda (nominal), kata sifat (adjektiva), kata bilangan (numeralia), kata depan (preposisi), kata ganti (pronominal), kata sambung (konjungsi), kata seru (interjeksi), kata sandang (artikel) dan kata keterangan (adverb).
  3. Namun, menurut pandangan struktural, jenisnya hanya terdiri atas, kata kerja (verb), kata benda (nomina), kata sifat (adjektiva), kata bilangan (numeralia), kata depan (preposisi).

Sumber http://www.ilmubindo.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel