Pro dan Kontra Perlukah Pendidikan Seks Pada Remaja?
Thursday, February 28, 2019
Pendidikan seks di sekolah menjadi wacana hangat dan menuai pro kontra di kalangan masyarakat. Saat ini banyak sekali terdengar kasus-kasus berkaitan dengan pelecehan seks, kekerasan seks hingga penyakit menular seks khususnya di kalangan remaja. Sekolah memerankan peranan penting dalam melaksanakan pendidikan seks yang efektif untuk pertumbuhan anak.
Berbagai studi menunjukkan bahwa pendidikan seks di sekolah sangat efektif mencegah seorang remaja untuk bereksperimen mengenai seks. Pendidikan seks juga mendorong remaja untuk memproteksi diri mereka dari tindakan-tindakan seksual yang tak pantas.
Menurut WHO, pendidikan seks harus disampaikan pada anak usia 12 tahun ke atas. Diperkirakan saat ini 34% orang yang terinfeksi HIV berada pada kelompok usia 12 hingga 19 tahun. Namun di balik itu semua, pendidikan seks masih menuai pro dan kontra diantaranya:
Pro
- Pendidikan seks di sekolah dapat membantu anak memahami dampak seks di kehidupan mereka. Cakrawala mereka akan terbuka dan mitos-mitos menyesatkan seputar seks dapat dihapuskan dalam pikiran mereka.
- Pendidikan seks juga dapat menjawab pertanyaan yang terbersit dalam benak mereka mengenai tubuh mereka dan perubahan hormon.
- Anak-anak sangat penasaran sekali tentang hal-hal terkait gender yang lain. Pendidikan dapat membantu mereka memahami perbedaan dan menjaga keinginan mereka untuk mengeksplorasi hal-hal berbau seks dengan cara eksperimen langsung.
- Pendidikan dapat menjauhkan anak dari kejahatan/pelecehan seksual yang akhir-akhir ini sering terjadi.
- Anak-anak akan memahami tentang Penyakit Menular Seks baik dari segi sebab maupun dampaknya.
- Pendidikan dapat mengubah anak menjadi dewasa dan bertanggung jawab dalam menjaga kesehatan seksual mereka sampai pada muara akhirnya ia akan menikmati sendiri kelak (menikah).
Perlukah? |
Kontra
- Sebagian besar guru yang diberikan tugas mengajarkan pendidikan seks pada siswa tidak memahami tentang hakikat pendidikan seks itu sendiri. Ini sangat berbahaya karena dapat membuat siswa salah menerima informasi dan akhirnya justru perbuatan bodoh yang akan terjadi kemudian hari.
- Siswa masih malu dalam mempelajari materi seks dan pada akhirnya materi pelajaran bisa menjadi bahan ejekan antar siswa.
- Banyak sekolah yang melaksanakan pendidikan seks dengan model ekstrakurikuler bukan dalam materi kurikulum inti. Akhirnya banyak siswa yang tidak tertarik mengikuti.
- Pendidikan seks di sekolah mungkin bertentangan dengan agama dan pastinya akan menimbulkan tafsiran yang berbeda dari sisi ilmiah dan agama sehingga perlu didiskusikan oleh ahlinya masing-masing sebelum diberlakukan.
Sumber https://geograph88.blogspot.com/