TIPS MELAMAR PPPK DAN ATAU CPNS 2019 SUPAYA LULUS DENGAN MUDAH
Monday, January 21, 2019
Sebelum pengumuman pelaksanaan CPNS/PPPK pikirkan baik-baik mau mengambil formasi apa dan di Kabupaten/kota atau instansi apa.
Lihat kuota terlebih dahulu mana yang menurut anda dekat dan peluangnya banyak.
kabupaten/kota yang dekat dan peluang lulusnya banyak, kita pilih aja alasan dengan luas dan jumlah penduduk, Kabupaten/kota A lebih sbanyak saingannya.
Kota B untuk formasi guru Mapel X ada di 5 SMP:
SMP 1
SMP 2
SMP 3
SMP 4
SMP 5
Sebelum mendaftar kita coba cari yang pinggiran, bukan di pusat kota krena peluangnya lebih besar dengan asumsi minimal orang yang S1.
Prediksi, SMP di pusat Kota akan diincar lulusan Kampus Hebat : UPI, UNY, UNJ, dkk.
SMP yang bukan di tengah Kota:
SMP 3 di Kecamatan D
SMP 5 di Kecamatan E
Prioritas pertama: SMP D
Alasannya : lokasi yang lebih dekat dengan rumah kontrakan. Sekira 10-13 menitan.
Saya survei langsung ke sana. Foto-foto. Memang melewati tempat pesawahan. Tapi ya tak mengapa juga. Toh ke kecamtan E juga melewati kebon karet.
Lingkungannya juga asri, khas kampung. Mudah-mudahan suasana dan akhlak siswanya juga masih seperti anak kampung.
Sudah 80% di SMP 3. Yakin.
Eh, ndilalah. Saya dan istri survei kali ke dua. Barengan. Pulangnya, istri jadi ragu, pun saya.
"Kebayang kalau pulang sekolah sore atau malam. Jalannya juga. Jalur ke kecamatan D memang agak horor karena banyak Bus dan mobil besar."
Wow. Kembali galau.
"Apa ayah ke SMP 1 saja..." Tanya istri. Bimbang.
Di SMP 1 ada Bu A****h. Beliau sudah sertifikasi.
SMP 3 ada Bang S**i***n. Beliau sudah terkenal kecerdasannya.
SMP 4, istri saya. Masa saingan sama istri.
Satu pilihan lagi, SMP 2.
Survei dilakukan. Waktu tempuh 25-30 menit.
Saya menelepon Imih. Menjelaskan kondisi.
"Ya, SMP 4 saja..." Nasihat beliau.
Saya menurut apa kata orang tua. Bismillah SMP 1, bersaing dengan 40 orang lainnya...
Seleksi diikuti (cerita lengkapnya ada di tulisan #CPNSChallenge sebelumnya)
Beberapa saat lalu saya WA an dengan teh A**a. Senior. "Pemenang" formasi guru di SMP Negeri 1.
Ramah tamah dan berkelakar.
"Tau gak teh. Saya nyaris daftar di SMP 1 lho?"
"Oya. Kalau jadi maka...."
"Kita berkompetisi..." lanjut saya.
"Saya juga 3 kali Gonta ganti formasi," teh A**a berkisah.
Ya. Ini jalanNya. Ini ketentuanNya. Ini takdirnya.
Beliau lolos, nilainya di atas adik kelas D Re***na.
Saya juga beruntung. Alhamdulillah.
Coba saya memilih formasi di SMP 1. Maka tak kan ke tahap SKB karena ada d Sa**nah yang lolos Passing Grade.
Coba saya pilih formasi di SMP 2, saya akan kalah telak.
Kak Ma**n sudah sertifikasi. Nilai SKB nya 100.
Alhamdulillah...
Sekali lagi seleksi CPNS bukan sekadar soal siapa lebih cerdas.
Ini perihal ketentuanNya.
Ada cerita menarik. Di SDN 5, yang daftar hanya satu orang. Eh, di SD lain bertumpuk.
Ada di SDN 3 yang daftar lumayan banyak. Sesama Guru Wiyatabakti di sekolah itu. Pintar-pintar. Ketiganya harus bersaing di SKB. Dan yang terpilih hanya satu.
Bayangkan betapa tidak enak hatinya 3 guru itu.
Saya juga agak tidak enak hati sama kompetitor SKB. Keduanya orang yang saya kenal. Asa isin gimana gitu.
Ada yang berseloroh, coba gak semua daftar di SDN 3. Coba ke SDN 2.
Ah. Itu hanya ujaran dan kalkulasi perkiraan manusiawi.
Nyatanya. Semuanya takdirNya.
Kesimpulan:
Yang belum lulus PPPK/CPNS jangan berkecil hati. Ini bukan soal siapa lebih pintar. Ini perihal siapa yang "diberuntungkan" oleh Allah.
Bagi yang lolos jangan Jemawa. So son. So pintar.
Bro, kamu hanya "beruntung". Banyak-banyak beruntung.
Pada akhirnya. Semoga apapun yang terjadi, bisa memberi kita pelajaran.
Harapannya, membuat kita semakin dekat pada-Nya.