RESENSI BUKU QUANTUM LEARNING KARYA BOBBI DEPORTER & MIKE HERNACKI

RESENSI BUKU QUANTUM LEARNING

Judul Buku : QUANTUM LEARNING (Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan)
Penulis : Bobbi DePorter & Mike Hernacki
Penerbit : Kaifa-Bandung
Cetakan ix : Mei 2001
Tebal : xxiv + 356

Kecerdasan emosi dalam belajar biasanya berkaitan dengan kestabilan emosi untuk bisa tekun, konsentrasi, tenang, teliti, dan sabar dalam memahami materi yang dipelajari. Saat ini, banyak para guru yang mengeluh akan sikap para siswa yang sangat sulit di atur emosinya di kelas. Saya tidak tahu lagi harus bagaimana melatih dan mengajarkan siswa saya untuk konsentrasi, tekun, dan tenang selama pelajaran saya berlangsung. Saya bingung, apa yang harus saya lakukan agar siswa saya bisa dengan mudah memahami materi yang saya ajarkan. Itulah beberapa contoh keluhan para guru menghadapi siswa di kelas selama pelajaran berlangsung.

Memang diakui, mendidik seseorang untuk bisa pintar mungkin terlalu mudah dan bisa dilakukan oleh siapa saja. Tetapi mendidik seseorang untuk mempunyai emosi yang baik, tidak semua orang bisa melakukannya. Dibutuhkan guru yang sabar, serius, ulet dan mempunyai semangat dedikasi yang tinggi dalam memahami dinamika para siswa. Jika itu yang terjadi selama ini maka metode Quantum learning bisa jadi menjadi jawaban atas persoalan tersebut dalam proses belajar mengajar di kelas.
Metode Quantum learning berawal dari ide Dr. George Losanov, seorang pendidik berkebangsaan Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai sugestology atau sugestopedia. Prinsip utama metode ini, sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar baik secara positif maupun negatif. Beberapa teknik yang dapat digunakan dalam memberikan sugesti positif adalah mendudukkan murid secara nyaman, memasang musik latar di dalam kelas saat pelajaran berlangsung, meningkatkan partisipasi individu, menggunakan poster-poster untuk memberi kesan-kesan besar sambil menonjolkan informasi, dan menyediakan guru-guru yang terlatih dalam seni pengajaran sugestif.

Istilah lain yang hampir dapat disamakan dengan sugestology adalah percepatan belajar (accelerated learning). Pemercepatan belajar didefinisikan sebagai memungkinkan siswa untuk belajar dengan kecepatan yang mengesankan, dengan upaya yang normal dibarengi kegembiraan. Cara ini menyatukan unsur-unsur yang tidak mempunyai persamaan dengan hiburan, permainan, warna, cara berpikir positif, kebugaran fisik, dan kecerdasan emosional. 

Quantum learning mencakup aspek-aspek penting dalam Neurolinguistik Program (NLP), yaitu tentang bagaimana otak mengatur setiap informasi yang masuk. Program ini meneliti hubungan antara bahasa dan perilaku yang dapat digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian antara siswa dan guru dalam proses belajar mengajar di kelas. Para pendidik dengan pengetahuan NLP dapat mengetahui bagaiman menggunakan bahasa yang positif untuk meningkatkan tindakan-tindakan positif dari siswa (peserta didik) sebagai faktor penting untuk merangsang fungsi otak yang paling efektif. Semua ini dapat pula menunjukkan dan menciptkan gaya belajar terbaik dari setiap orang dan menciptakan pegangan dari saat-saat keberhasilan yang menyakinkan (hal:16).

Selain itu, yang menarik dari isi buku ini adalah bagaimana metode Quantum learning bisa mensugesti kerja otak kanan. Proses kerja otak kiri yang selalu bersifat logis, sekuensial, linear, dan mampu melakukan penafsiran abtrak dan simbolis, serta cara berpikirnya yang sesuai untuk tugas-tugas teratur, ekspresi verbal, menulis, membaca, asosiasi auditorial, mendapatkan detail dan fakta, dan fonetik, dapat disesuaikan dengan cara berpikir otak kanan yang bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik. Cara berpikirnya sesuai dengan cara-cara untuk mengetahui yang bersifat non verbal, seperti perasaaan dan emosi, kesadaran yang berkenaan dengan perasaan (merasakan kehadiran suatu benda atau orang), kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna, kreativitas, dan visualisasi (hal:38).

Menurut metode ini, memahami fungsi dan kerja kedua belahan otak sangat penting artinya. Orang yang mampu memanfaatkan kedua belahan otak ini juga cenderung seimbang dalam setiap aspek kehidupannya. Belajar terasa sangat mudah bagi mereka yang mempunyai pilihan, untuk menggunakan bagian otak yang diperlukan dalam setiap pekerjaan yang sedang dihadapi. Sebagian besar komunikasi diungkapkan dalam bentuk verbal atau tertulis, yang keduanya merupakan spesialisasi otak kiri, terutama bidang-bidang pendidikan, bisnis, dan sains cenderung berat ke otak kiri. Jika seseorang termasuk kategori otak kiri dan tidak melakukan upaya tertentu memasukkan beberapa aktivitas untuk otak kanan, maka ketidakseimbangan yang dihasilkannya dapat mengakibatkan stress dan juga kesehatan mental dan fisik yang buruk.
Metode ini menawarkan perlu dimasukkannya musik dan estetika dalam situasi belajar sebagai upaya mengimbangi kerja dari kedua bagian otak tersebut.Semua itu akan menghasilkan emosi positif, yang membuat otak anda lebih efektif. Emosi yang positif mendorong kekuatan otak, yang mengarah pada keberhasilan, yangselanjutnya dapat meningkatkan rasa hormat diri yang tinggi.

Pada halaman 117, buku ini memberikan penjelasan kepada kita tentang bagaimana caranya mengetahui karakteristik pelajaran visual, auditorial, dan kinestetik yang akan membantu kita mencurahkan diri pada modalitas belajar yang lebih baik. Selain itu, juga dapat memahami kata-kata khas dan kecepatan bicara yang akan membantu memahami modalitas belajar orang lain. Pada bagian ini juga dapat menciptakan suasana akrab ketika berbicara di telepon, yang dengan isyarat verbal dapat membantu kita menentukan modalitas belajar seseorang.

Jika anda ingin membandingkan pengalaman belajar maka beruntunglah anda dengan kehadiran buku ini yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan judul "QUANTUM LEARNING, Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan" oleh Penerbit Kaifa di Bandung. Tentulah tulisan yang ringkas ini tidak mampu merangkum isi buku itu secara keseluruhan yang sarat dengan ide dan imajinasi-imajinasi luar biasa tentang proses belajar mengajar yang nyaman. Namun demikian, anda mempunyai potensi untuk melejitkan diri anda seorang yang selamanya tetap senang dengan belajar.

Jika isi buku ini dapat diterapkan dan dijalankan secara sempurna pada setiap sekolah dan masyarakat kita, maka saya membayangkan betapa sekolah-sekolah di Indonesia bersamaanan dengan diberlakukannya otonomi daerah akan bertumbuh dan berkembang menjadi sekolah yang bisa menghasilkan siswa yang gemilang. Buku ini sangat tepat dipegang oleh para guru yang mengajar, untuk menemukan cara yang tepat memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan. Selain itu, buku ini juga sangat tepat untuk para siswa, mahasiswa dan orang tua serta masyarakat umum yang ingin menemukan cara penguasaan materi yang dipelajari secara baik

loading...

= Baca Juga =




Sumber https://guroe.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel