Modul Pembelajaran Center of Exellence Welding (Dasar-Dasar Pengelasan) di SMK
Sunday, January 27, 2019
Berikut ini adalah berkas Modul Pembelajaran Center of Exellence Welding (Dasar-Dasar Pengelasan) di SMK. Diterbitkan oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Download file format PDF.
Modul Pembelajaran Center of Exellence Welding (Dasar-Dasar Pengelasan) di SMK |
Modul Pembelajaran Center of Exellence Welding (Dasar-Dasar Pengelasan) di SMK
Berikut ini kutipan teks/keterangan dari isi berkas Modul Pembelajaran Center of Exellence Welding (Dasar-Dasar Pengelasan) di SMK:
Sejak pertengahan tahun 1990-an, kemitraan antara SMK dan DU/DI telah menjadi salah satu fokus utama dari kebijakan pembangunan Pendidikan Kejuruan di Indonesia. Landasan paradigmatik di belakang hal ini adalah konsep link and match yang bertitikberat pada keselarasan dan relevansi antara SMK dengan perkembangan pasar kerja dan DU/DI. Salah satu strategi untuk menerapkan konsep link and match adalah Pendidikan Sistem Ganda yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu. PSG merupakan strategi proaktif yang mendekatkan peserta didik ke dunia kerja. Saat ini, keterlibatan DU/DI dalam pembangunan Pendidikan Kejuruan secara sistematis, aktif, dan efektif makin mendesak untuk dilaksanakan. Pendidikan Kejuruan masih sering dianggap belum bisa memenuhi kebutuhan DU/DI dan oleh sebab itu kurang relevan1. Selain perlu berorientasi pada perkembangan ekonomi makro serta kebijakan pembangunan nasional, Pendidikan Kejuruan makin dituntut untuk mencetak lulusan yang memiliki kompetensi selaras dengan dinamika DU/DI sebagai penyedia lapangan kerja.
Berbagai kegiatan sudah dilakukan untuk menyelaraskan Pendidikan Kejuruan dengan kebutuhan DU/DI umumnya dapat dikategorikan menjadi: (i) pengembangan/pemetaan kompetensi; (ii) pelaksanaan pembelajaran; dan (iii) evaluasi hasil pembelajaran.
Program Bantuan Penyelarasan Kerja Sama Industri bidang Pengelasan 2018 ini merupakan manifestasi dari upaya Direktorat untuk membentuk dan mempersiapkan lulusan SMK yang memiliki kompetensi keahlian yang unggul sehingga siap untuk bekerja dan terserap industri. Program ini secara spesifik ingin membekali peserta didik SMK agar mampu dan ahli dalam bidang keahlian pengelasan. Program ini muaranya adalah ter-standarisasinya siswa SMK dengan sertifikasi pada level II . Sasaran dari kegiatan ini berjumlah 1000 siswa yang tersebar di 25 sekolah sasaran. Program ini didahului dengan dilakukannya pelatihan kepada guru-guru. Dari keahlian yang didapat oleh guru-guru ini kemudian dilakukan diseminasi kepada peserta didik di setiap sekolah masing-masing.
Program kerja ini memiliki implikasi yang sangat positif baik dalam hal penguatan kompetensi siswa maupun guru. Pada akhirnya harapan ke depan, tidak hanya dalam bidang pengelasan saja yang akan di ekstensifikasi dan dilakukan masifikasi standarisasi keahlian. Bidang lain pun akan terus dikembangkan sehingga para siswa bisa tersertifikasi dan secara otomatis akan dilirik oleh industri. Sebaliknya pula, Industri ke depannya juga akan berkolaborasi untuk memajukan pendidikan kejuruan di Indonesia untuk mewujudkan masa depan vokasi di Indonesia yang lebih baik.
Sejak pertengahan tahun 1990-an, kemitraan antara SMK dan DU/DI telah menjadi salah satu fokus utama dari kebijakan pembangunan Pendidikan Kejuruan di Indonesia. Landasan paradigmatik di belakang hal ini adalah konsep link and match yang bertitikberat pada keselarasan dan relevansi antara SMK dengan perkembangan pasar kerja dan DU/DI. Salah satu strategi untuk menerapkan konsep link and match adalah Pendidikan Sistem Ganda yang memadukan secara sistematik dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu. PSG merupakan strategi proaktif yang mendekatkan peserta didik ke dunia kerja. Saat ini, keterlibatan DU/DI dalam pembangunan Pendidikan Kejuruan secara sistematis, aktif, dan efektif makin mendesak untuk dilaksanakan. Pendidikan Kejuruan masih sering dianggap belum bisa memenuhi kebutuhan DU/DI dan oleh sebab itu kurang relevan1. Selain perlu berorientasi pada perkembangan ekonomi makro serta kebijakan pembangunan nasional, Pendidikan Kejuruan makin dituntut untuk mencetak lulusan yang memiliki kompetensi selaras dengan dinamika DU/DI sebagai penyedia lapangan kerja.
Berbagai kegiatan sudah dilakukan untuk menyelaraskan Pendidikan Kejuruan dengan kebutuhan DU/DI umumnya dapat dikategorikan menjadi: (i) pengembangan/pemetaan kompetensi; (ii) pelaksanaan pembelajaran; dan (iii) evaluasi hasil pembelajaran.
Program Bantuan Penyelarasan Kerja Sama Industri bidang Pengelasan 2018 ini merupakan manifestasi dari upaya Direktorat untuk membentuk dan mempersiapkan lulusan SMK yang memiliki kompetensi keahlian yang unggul sehingga siap untuk bekerja dan terserap industri. Program ini secara spesifik ingin membekali peserta didik SMK agar mampu dan ahli dalam bidang keahlian pengelasan. Program ini muaranya adalah ter-standarisasinya siswa SMK dengan sertifikasi pada level II . Sasaran dari kegiatan ini berjumlah 1000 siswa yang tersebar di 25 sekolah sasaran. Program ini didahului dengan dilakukannya pelatihan kepada guru-guru. Dari keahlian yang didapat oleh guru-guru ini kemudian dilakukan diseminasi kepada peserta didik di setiap sekolah masing-masing.
Program kerja ini memiliki implikasi yang sangat positif baik dalam hal penguatan kompetensi siswa maupun guru. Pada akhirnya harapan ke depan, tidak hanya dalam bidang pengelasan saja yang akan di ekstensifikasi dan dilakukan masifikasi standarisasi keahlian. Bidang lain pun akan terus dikembangkan sehingga para siswa bisa tersertifikasi dan secara otomatis akan dilirik oleh industri. Sebaliknya pula, Industri ke depannya juga akan berkolaborasi untuk memajukan pendidikan kejuruan di Indonesia untuk mewujudkan masa depan vokasi di Indonesia yang lebih baik.
Modul Pembelajaran Center of Exellence Welding (Dasar-Dasar Pengelasan) di SMK ini berisi antara lain:
UMUM
i. Pengertian / Definisi tentang Las
UMUM
i. Pengertian / Definisi tentang Las
ii. Macam-macam Jenis Sambungan
iii. Klasifikasi Pengelasan Berdasarkan Cara Kerja
iv. Sumber Energi Pengelasan
v. Daya Listrik Arus Las
I. SUMBER LISTRIK UNTUK PENGELASAN
1.1 Macam Listrik.
1.2 Arus Listrik untuk Pengelasan
1.3 Sambungan Kabel
1.4 Macam-macam Mesin Las
1.5 Diagram Statis Mesin Las
1.6 Diagram Dinamis Mesin Las
II. TEKNOLOGI PENGELASAN LAS BUSUR LISTRIK MANUAL (MMA)
iv. Sumber Energi Pengelasan
v. Daya Listrik Arus Las
I. SUMBER LISTRIK UNTUK PENGELASAN
1.1 Macam Listrik.
1.2 Arus Listrik untuk Pengelasan
1.3 Sambungan Kabel
1.4 Macam-macam Mesin Las
1.5 Diagram Statis Mesin Las
1.6 Diagram Dinamis Mesin Las
II. TEKNOLOGI PENGELASAN LAS BUSUR LISTRIK MANUAL (MMA)
2.1 Busur Listrik (Penyalaan)
2.2 Proses Pencairan Elekctroda
2.3 Diagram Statis Pengelasan dan Penggunaannya
2.4 Pembelokan Busur Listriknya (Arc Blow)
2.5 Tanda Pengenal Mesin Las
III. MATERIAL
2.2 Proses Pencairan Elekctroda
2.3 Diagram Statis Pengelasan dan Penggunaannya
2.4 Pembelokan Busur Listriknya (Arc Blow)
2.5 Tanda Pengenal Mesin Las
III. MATERIAL
3.1 Klasifikasi Baja Menurut DIN 17100
3.2 Bahan Tambah (Electroda)
IV. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
4.1 Bahaya Listrik dan Pengaruhnya
IV. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
4.1 Bahaya Listrik dan Pengaruhnya
4.2 Bahaya Cahaya dan Sinar
4.3 Sarana Pelindung Tubuh
4.4 Tempat Kerja
4.4 Tempat Kerja
4.5 Peningkatan Keadaan Berbahaya pada Listrik
4.6 Keselamatan Kerja pada Ruang Kerja yang Sempit
4.7 Bahaya Bising
4.8 Bahaya Penanganan Alat dan Peralatan
4.9 Tempat Kerja
V. PERSIAPAN PENGELASAN
V. PERSIAPAN PENGELASAN
5.1 Bentuk Penampang dan Nama Kampuh Las
5.2 Posisi Pengelasan
5.3 Teknik Mengelas
VI. KUALITAS PENGELASAN
VI. KUALITAS PENGELASAN
6.1 Kesalahan (Cacat) Luar/Dalam
6.2 Pengujian Hasil Lasan (DT)
6.2 Pengujian Hasil Lasan (DT)
6.3 Pengujian dengan Sinar X (Rontgen)
6.4 Pengujian dengan Ultra Sonik
VII. DEFORMASI DAN TEGANGAN SISA
VII. DEFORMASI DAN TEGANGAN SISA
7.1 Penyebaran Panas
7.2 Pemuaian
7.3 Tegangan Sisa dan Perubahan Bentuk
7.4 Penyusutan dalam Kampuh Las
7.5 Tegangan dalam Kampuh Las
7.6 Perubahan Bentuk (Deformasi) Akibat Penyusutan
7.7 Contoh-contoh Urutan Pengelasan yang Benar dan Usaha Mengatasi Perubahan Bentuk
VIII. KONSTRUKSI DAN DESIGN LAS
8.1 Macam-macam Sambungan Las
8.2 Macam Bentuk Kampuh Las
8.3 Symbol-symbol Tambahan
8.4 Symbol-symbol Pelengkap
8.5 Tebal Kampuh Las (Ukuran “a”)
8.6 Penyusutan Tanda Gambar
8.7 Welding Procedure Specification
IX. MACAM JENIS PENGELASAN DAN PEMAKAIAN EKONOMISNYA
X. PELATIHAN DAN KUALIFIKASI PERSONAL
IX. MACAM JENIS PENGELASAN DAN PEMAKAIAN EKONOMISNYA
X. PELATIHAN DAN KUALIFIKASI PERSONAL
10.1 Uji Personal Pengelasan
10.2 Jalur Pendidikan dan Pelatihan
10.3 Skema Kualifikasi
10.4 Kesetaraan (Akademik, Vokasi, Kompetensi dan KKNI)
XI. PROSES PEMOTONGAN THERMIS (THERMAL CUTTING)
XI. PROSES PEMOTONGAN THERMIS (THERMAL CUTTING)
11.1 Proses Pemotongan dengan Oxy-Acetylen
- Pencairan – Pembakaran Proses Pemotongan Oxy-Acetylen
- Material yang Cocok untuk Dipotong
- Spuyer / Semprotan
- Penampang/Irisan dari Pemotongan
- Kesalahan-kesalahan Pemotongan dan Penyebabnya
11.2 Gouging
- Gouging dengan Oxy-Acetylen
- Gouging Electric Arc dengan Udara
XII. METALURGIE LAS
12.1 Proses Fabrikasi / Penuangan Baja
12.2 Type-type Penuangan
12.3 Unsur-unsur Campuran / Paduan pada Baja
12.4 Effek Unsur-unsur Paduan pada Pengelasan
a) Kecenderungan sifat keras pada Baja,akibat pengelasan
b) Resiko/Bahaya Retak pada Sambungan Las, Akibat Adanya Zona Segregasi
c) Sifat Penuaan (Aging) pada Sambungan Las
12.5 Rangkuman
a) Kesesuaian Pengelasan terhadap Baja
b) Resiko/Bahaya yang akan Terjadi Akibat Unsur Paduan yang Tak Diharapkan di sekitar Kampuh Las
XIII. LATIHAN-PRAKTEK (PRACTICAL-TRAINING)
XIII. LATIHAN-PRAKTEK (PRACTICAL-TRAINING)
13.1 Practical Training (Level 1) --- 142 Jam
13.2 Practical Training (Level 2) --- 150 Jam
13.2 Practical Training (Level 2) --- 150 Jam
- Latihan Praktek E 3
- Latihan Praktek E 4
- Latihan Praktek E 5
- Latihan Praktek E 6
XIV. LITERATUR
14.1 STANDARD, REGULASI DAN PEDOMAN-PEDOMAN YANG PENTING
- Keselamatan dan Kesehatan pada Proses Pengelasan pada Umumnya
- Keselamatan pada Peralatan Gas Supply, Las Karbit, Pemotongan, Brazing/Solder
- Peralatan Las Busur Manual, MIG/MAG, Las TIG
Download Modul Pembelajaran Center of Exellence Welding (Dasar-Dasar Pengelasan) di SMK
Selengkapnya mengenai susunan dan isi berkas Modul Pembelajaran Center of Exellence Welding (Dasar-Dasar Pengelasan) di SMK ini silahkan lihat dan unduh pada link di bawah ini:Modul Pembelajaran Center of Exellence Welding (Dasar-Dasar Pengelasan) di SMK
Download File:
Modul Pembelajaran Center of Exellence Welding (Dasar-Dasar Pengelasan) di SMK.pdf
Modul Pembelajaran Center of Exellence Welding (Dasar-Dasar Pengelasan) di SMK.pdf
Sumber: http://psmk.kemdikbud.go.id
Demikian yang bisa kami sampaikan mengenai keterangan berkas dan share file Modul Pembelajaran Center of Exellence Welding (Dasar-Dasar Pengelasan) di SMK. Semoga bisa bermanfaat.