Honorer Mau Jadi PNS? Harus Ikut Ujian CPNS


Pertengahan Tahun 2018 ini, pemerintah akan membuka lowongan CPNS Gelombang ketiga. Bedanya untuk gelombang pertama dan kedua dibuka untuk pemerintah pusat (kementerian atau lembaga), sedangkan untuk gelombang ketiga dibuka oleh Pemerintah Derah.


Sumber Gambar: bisnis.tempo.co

Pada gelombang pertama ada sebanyak 17.521 CPNS diterima untuk Kementerian Hukum dan HAM. 

Pada gelombang kedua ada sebanyak 17.928 formasi untuk mengisi jabatan pada 30 Kementerian, 30 Lembaga Negara, dan 1 Pemerintah Provinsi yakni Pemprov Kalimantan Utara. 

Total CPNS  diterima pada gelombang 2 pada tahun 2017 yaitu sebanyak 35.449 dari 1,2 juta pendaftar.

Untuk tahun 2018 atau gelombang ketiga, ada sekitar 200 ribu CPNS akan diterima dan formasinya akan ditetapkan Badan Kepegawaian Negara (BKN) pada Mei atau bulan ini. 

Bagi rekan yang akan mendaftar CPNS pada gelombang ketiga, ada beberapa hal yang harus diketahui. 

Kabar Buruk

1. Honorer harus ikut tes atau tak bisa langsung diangkat jadi CPNS. 

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) RI, Asman Abnur memastikan tidak ada lagi pengangkatan langsung tenaga honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). 
Asman menegaskan tenaga honorer harus ikut tes seleksi calon PNS atau CPNS sesuai dengan amanat Undang-Undang. 
Hal itu dikatakan Asman kepada wartawan usai membuka Koordinasi Kebijakan Standarisasi Jabatan dan Pengembangan Karier SDM Kemenpan RB RI di Hotel Clarion, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (3/5/2018).
" Yang jelas ada penerimaan CPNS tahun ini dan semua harus melalui tes. Hasil seleksi semua diumumkan secara transparan dan tidak ada lagi sistem titipan pejabat dan lainnya, " kata dia. 
"Jadi kalau ada pegawai yang sudah bekerja lima tahun, dua tahu atau tiga tahu, silahkan ikut tes jika ingin jadi PNS."

2. Peringatan untuk orang dekat pejabat. 
Bagi anda yang memiliki kerabat atau sahabat dari kalangan pejabat, jangan harap untuk memanfaatkan jalur nepotisme. 
"Bupati, gubernur, termasuk menteri sekalipun tidak bisa bantu jadi CPNS, yang bisa membantunya adalah kemampuan individunya. Ada tesnya, ada soal-soalnya" kata Asman menegaskan. 

Kabar Baik

1. Berdasarkan Kompetensi 
Menteri Asman menjamin transparansi dalam rekrutmen CPNS, dimana yang lulus seleksi dipastikan betul-betul berdasarkan kompetensi. 
Dimana saat ini, era keterbukaan membuat tidak ada lagi orang yang lulus seleksi berdasarkan rekomendasi pejabat tertentu. Dia memaparkan bahwa pemerintah ingin PNS yang menduduki suatu jabatan harus berdasarkan kompetensi. 

Dimana suatu jabatan haru dipegang oleh orang yang ingin bekerja professional serta punya kompetensi yang pas pada bidangnya. "Pentingnya manajemen aparatur sipil negara berbasis kualifikasi, kompetensi dan kinerja. Sebab PNS merupakan orang-orang pilihan. Kalu salah merencanakan dan salah merekrut, maka 30-50 tahun ke depan kita akan salah menanggung beban, " tutur Asman dalam rapat koordinasi di hadapan perwakilan PNS dari 185 kabupaten/kota se-Indonesia di Kota Makassar. 

2. Dibuka pasca Pilkada.
Penerimaan CPNS rencananya baru akan dibuka setelah selesainya pemungutan suara Pilkada Serentak, 27 Juni 2018. 
Ada alsan tertentu yang membuat penerima itu ditunda hingga selesainya Pilkada. Salah satunya adalah demi menghindari munculnya persepsi yang mengaitkan penerimaan tersebut dengan berlangsungnya Pilkada. "Pemerintah tidak ingin penerimaan CPNS disangkut-pautkan dengan kepentingan Pilkada, " Ujar kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN, Mohammad Ridwan, Selasa (10/4/2018).

3. Formasi diumumkan Mei
Formasi saat ini sedang disusun dan rencananya akan diumumkan pada bulan Mei 2018 atau bulan ini. 

4. Lebih banyak guru dan tenaga kesehatan
Formasi CPNS tahun 2018 tidak akan melebihi jumlah pensiun. Profesi guru dan tenaga kesehatan menjadi salah satu pengangkatan CPNS yang diprioritaskan. KemenPAN RB mengusulkan 200 ribu kuota CPNS dipusat dan daerah pada tahun 2018 mendatang. Jumlah tersebut, akan diprioritaskan untuk profesi tenaga kependidikan dan tenaga kesehatan. Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy meminta Asman untuk menambah formasi guru sebanyak 100 ribu orang di 2018. Hal tersebut untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar sebanyak 736 ribu di seluruh Indonesia. 

Demikianlah informasi yang admin dapatkan dari web makassar.tribunnews.com, semoga dapat menambah pengetahuan serta wawasan kita semuanya dan terimakasih.






Sumber https://secercahilmu25.blogspot.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel