Cara Mengatasi Mata Kedutan Terus Menerus

Cara Mengatasi Mata Kedutan Terus Menerus_Anda mungkin termasuk salah satu orang yang pernah atau bahkan cukup sering mengalami kedutan. Jika iya, Anda tidak perlu khawatir karena kedutan bukan suatu penyakit yang berbahaya serta tidak mempengaruhi kemampuan dari penglihatan Anda. Kedutan dalam masyarakat Jawa memiliki banyak tafsiran, diantaranya adalah akan bertemu dengan seseorang yang dirindukan, menemukan kembali barang yang telah lama dicari, akan memperoleh rezeki dan menjadi tanda suatu keinginan yang telah lama akan terkabul. Jika dinalar, terkadang tafsiran yang seperti itu masuk akal juga mengingat kedutan pastinya jarang terjadi dan secara kebetulan dibarengi dengan kejadian yang seolah menunjukkan bahwa penafsiran semacam itu benar adanya. Namun sebenarnya kedutan yang biasanya hanya terjadi sebentar tersebut dapat dijelaskan secara medis.
Cara Mengatasi Mata Kedutan Terus Menerus Cara Mengatasi Mata Kedutan Terus Menerus

A. Kedutan dan Penyebabnya

Kedutan yang dalam istilah medis disebut dengan Hemifacial Spasm ini muncul karena adanya kontraksi otot kelopak mata yang tak terkontrol. Otot yang terlibat dalam kedutan ini adalah otot Orbicularis oculi. Sifat dari kedutan ini adalah sementara serta tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.

Kedutan ditandai dengan gejala adanya peningkatan frekuensi kedipan mata dibandingkan ketika mata berkedip dalam kondisi normal, bahkan mungkin hingga menyebabkan mata tertutup untuk sebentar.

Jika mata sampai tertutup, akan membutuhkan cukup banyak usaha untuk membukanya. Di samping itu juga kedutan ini ditandai dengan kondisi mata yang menjadi kering serta sensitif terhadap cahaya yang terang.

Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab kedutan, antara lain stress yang dapat menyebabkan mata menjadi tegang, kelelahan, terlalu banyak mengkonsumsi kafein dan alkohol, mata yang kering, nutrisi yang tidak seimbang, adanya gangguan pada saraf motorik ke-7, infeksi, trauma, fisik bahkan keturunan dan alergi.

Kedutan memang tidak membahayakan, akan tetapi kedutan ini cukup menjengkelkan dan menyebalkan. Jika Anda tidak menginginkan kedutan ini terjadi pada Anda, Anda bisa mencegahnya dengan menghindari berbagai hal yang dapat menyebabkan timbulnya kedutan.

B. Kedutan Secara Terus Menerus dan Cara Mengatasinya

Seperti yang telah dijelaskan, kedutan bukanlah suatu penyakit yang berbahaya dan tidak akan berpengaruh terhadap kemampuan penglihatan Anda. Namun bagaimana jika kedutan tersebut terjadi secara terus menerus dan dalam waktu yang cukup lama?

Bisa jadi kedutan yang terjadi secara terus menerus mengindikasikan ada sesuatu yang salah dengan saraf, apalagi jika sampai disertai dengan warna merah pada mata, pembengkakan hingga mata yang menutup sepenuhnya.

Hal pertama yang dapat Anda lakukan untuk mengatasinya adalah dengan mengistirahatkan organ penglihatan Anda. Anda juga bisa melakukan kompress dengan air dingin pada mata Anda.

Bisa juga diatasi dengan memejamkan mata Anda kuat-kuat lalu buka mata Anda lebar-lebar. Ulangi hal ini beberapa kali hingga rasanya mata Anda berair, namun jika Anda merasa nyeri pada mata atau bahkan kedutan bertambah kuat silahkan untuk berhenti.

Jika Anda penasaran dengan cara yang lainnya adalah dengan memberikan pijatan pada mata. Lakukanlah pijatan dengan lembut dengan gerakan memutar, tetapi bersihkan tangan dan wajah Anda lebih dulu untuk mencegah terjadinya infeksi dan iritasi pada mata.

Anda juga bisa melakukan cara lainnya yaitu dengan menutup sebagian kelopak mata Anda untuk mengurangi tekanan pada mata. Jika kedutan mata Anda sudah berlangsung, alangkah baiknya Anda secepatnya berkonsultasi pada dokter.

Biasanya pada kasus kedutan yang sudah kronis, suntik botox akan diperlukan guna menenangkan daerah kedutan. Bisa juga dengan jalan operasi yang dinamakan dengan perasi MVD atau operasi Dekompresi Mikrovaskuler.

Itulah ulasan mengenai kedutan dan cara mengatasinya jika sampai terjadi secara terus menerus. Semoga bermanfaat untuk Anda dalam melindungi organ penglihatan Anda.
Sumber https://www.websitependidikan.com/

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel