KONSEP DASAR PEMBLAJARAN MATEMATIKA
Thursday, February 22, 2018
KONSEP DASAR PEMBLAJARAN MATEMATIKA |
Kata matematika berasal dari bahasa Latin mathematica, yang mula-mula berasal dari kata Yunani mathematike yang berarti pengetahuan atau ilmu, kata mathematike berkaitan pula dengan kata mathenein yang berarti berfikir atau belajar. Dalam kamus besar bahasa Indonesia matematika diartikan sebagai ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan (Depdikbud).
Matematika bukanlah pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri, tetapi adanya matematika itu untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan sosial, ekonomi dan alam (Kline, 1973). Jika kita mengartikan matematika sebagai ilmu, maka matematika adalah salah satu cabang ilmu yang tersusun secara sistematis dan eksak. Pengertian eksak tersebut tidak berarti bahwa matematika eksak secara mutlak, akan tetapi matematika sebagai ilmu lebih eksak dari pada ilmu-ilmu sosial dan lebih eksak dari pada ilmu-ilmu fisik. Oleh karena sifatnya yang eksak ini maka matematika sering kali disebut sebagai ilmu pasti.
Jika kita menengok sejarah perkembangan dari matematika nampak matematika dikembangkan secara tidak teratur dalam arti secara berulang dan bahkan boleh dikatakan secara serampangan, secara sebagian-sebagian,dan secara tetus-menerus mengalami perubahan baik metode maupun isinya. Hal ini dikarenakan adanya bermacam alasan orang dalam mengembangkan matematika, yakni ada orang yang mengembangkan matematika untuk keperluan penggunaan diluar matematika dan ada orang yang mengembangkan matematika dalam penggunaan dan pengembangan matematika itu sendiri.
Menurut Sudjono berpendapat (Amsal Bkhtiar, 2004: 175) matematika adalah : 1) Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistematik; 2) Matematika adalah bagian pengetahuan manusia tentang bilangan dan kalkulasi; 3) Matematika membantu orang dalam menginterprestasikan secara tepat berbagai ide dan kesimpulan; 4) Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logika dan masalah-masalah yang berhubungan dengan bilangan; 5) Matematika berkenaan dengan fakta-fakta kuantitatif dan masalah-masalah tentang ruang dan bentuk 6) Matematika adalah ilmu pengetahuan tentang kuantitas dan ruang.
Russel mendifinisikan bahwa matematika sebagai suatu studi yang dimulai dari pengkajian bagian-bagian yang sangat dikenal menuju arah yang tidak dikenal. Arah yang dikenal itu tersusun baik (konstruktif), seacara bertahap menuju arah yang rumit (kompleks) dari bilangan bulat ke bilangan pecah, bilangan riil ke bilangan kompleks, dari penjumlahan ke perkalian ke deferensisl dan integral, dan mennuju matenmatika yang telah tinggi (Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat, 2009: 108).
Soedjadi mendefinisikan bahwa matematika merupakan ilmu yang bersifat abstrak, akseomatik, dan deduktif (Hamzah B. Uno dan Masri Kuadrat, 2009: 109).
Dari beberapa definisi di atas dapat diketahui, bahwa sebenarnya matematika mencakup pengertian dan pengetahuan yang cukup luas. Dengan mempelajari matematika maka akan mendapat banyak keuntungan.
Tujuan Pembelajaran Matematika
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik, manfaat, serta tujuan tersendiri yang harus dikuasai terlebih dahulu oleh guru mata pelajaran. Meski pada umumnya setiap mata pelajaran berpotensi membangun cara berfikir kritis dan sistematis pada siswa melalui kajian serta latihan yang terus menerus.
Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik, manfaat, serta tujuan tersendiri yang harus dikuasai terlebih dahulu oleh guru mata pelajaran. Meski pada umumnya setiap mata pelajaran berpotensi membangun cara berfikir kritis dan sistematis pada siswa melalui kajian serta latihan yang terus menerus.
Berkaitan dengan mata pelajaran matematika, maka kompetensi yang perlu dikaji adalah melihat dari tujuan mata pelajaran tersebut, karena setiap mata pelajaran diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Didalam Kurikulum (Depdiknas,2006:417) bahwa tujuan mata pelajaran matematika adalah:
- Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara konsep dan mengaplikasikan alogaritma , secara luwes, akurat, efisien dan tepat, dalam pemecahan masalah.
- Menggunakan perkenalan pada pola dan sifat , menggunakan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi , menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
- Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika menjelaskan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
- Mengkomunikasikan gagasan dengan symbol, table, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
- Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan , yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
Uraian tersebut memberikan penjelasan pada kita, bahwa mata pelajaran matematika sangat penting diberikan secara sistematis kepada siswa, sebagai bekal siswa untuk selalu berpikir sistematis dalam menelesaikan masalah, tepat dalam memilih dan menyelesaikan persoalan. Mata pelajaran matematika yang sering dianggap sulit oleh siswa, menjadi persoalan khusus baik pada satuan pendidikan SMP, serta sekolah menengah. Dianggap sulit karena mata pelajaran tersebut berkisar tentang angka-angka serta simbol-simbol khusus dalam berbagai rumus-rumus matematika dalam menyampaikan serta menyelesaikan persoalan. Secara filosofis matematika adalah bahasa yaitu bahasa angka, yang dimaksud adalah menyampaikan berbagai persoalan-persoalan serta menyelesaikan masalah melalui angka-angka.
Namun betapapun persoalan pembelajaran matematika menjadi masalah di setiap sekolah, tetapi hal tersebut menjadi tantangan bagi guru mata pelajaran khususnya untuk lebih memahami karakteristik mata pelajaran tersebut serta menggali berbagai model pembelajaran mudah disampaikan dan dipahami oleh siswa pada setiap jenjang satuan pendidikan.
Namun betapapun persoalan pembelajaran matematika menjadi masalah di setiap sekolah, tetapi hal tersebut menjadi tantangan bagi guru mata pelajaran khususnya untuk lebih memahami karakteristik mata pelajaran tersebut serta menggali berbagai model pembelajaran mudah disampaikan dan dipahami oleh siswa pada setiap jenjang satuan pendidikan.
loading...