Sifat Orang Yang Mudah Sakit, Sifat Orang Yang Tidak Mudah Jatuh Sakit
Thursday, January 25, 2018
Sakit adalah sesuatu hal yang tidak menyenangkan bukan?. Sebanyak apapun uang kalau tubuh kamu sakit maka tidak akan ada gunanya. Lalu bagaimana sebenarnya kaitan antara sifat orang yang sering sakit dan yang tidak mudah sakit?. Ingat bahwa penyakit fisik 90% berasal dari emosi dan pikiran. Hiromi Shinya menyatakan bahwa orang yang periang dan bersifat positif jarang terkena sakit serius sementara orang yang bersifat negatif dan rewel tentang hal-hal sepele mudah terkena penyakit.
Berikut ini 3 tipe emosi manusia dan dampaknya bagi penyakit fisik atau lahiriah.
Tingkat stres memengaruhi kesehatan fisik |
Tipe A: Agresif
Benci kekalahan dan pekerja keras. Tipe orang yang bersemangat dalam beleajar dan bekerja, merasa dikejar-kejar waktu, serta tidak memiliki waktu luang untuk tentang dan liburan alias santai. Saat berinteraksi dengan orang lain, tegas menyampaikan pendapat diri sendiri dan cenderung gak mau ngalah.
Orang tipe agresif berkecenderungan kuat untuk berjuang meskipun dengan memaksakan diri dan mudah dilanda stres sehingga dikatakan memiliki tingkat kematian akibat jantung, tekanan darah tinggi dan stroke yang tinggi.
Tipe B: Seimbang
Ciri khas orang tipe ini mampu menjaga sesuatu pada tingkat kewajaran. Jarang merasa terdesak waktu juga tidak ngotot mengejar keinginan dan ambisi. Tidak menyukai gaya hidup yang menggunakan 24 jam dalam sehati untuk bekerja. Sifatnya santai, enjoy dan tidak mudah risau dengan masalah hidup.
Tipe C: Kanker
Cenderung menekan perasaannya dan tahan menderita. Jarang menampakan perasaan sedih atau gelisah pada wajah. Merupakan orang yang menanggung semua masalah sendirian. Tipe ini sering ditemui pada orang baik yang mendahulukan keharmonisan dengan orang di sekitarnya. Karena cenderung menekan perasaan tipe ini mudah mengalami stres dan depresi yang menurunkan kekebalan tubuh dan menyebabkan tingginya risiko kanker.
Pendapat di atas dikemukakan oleh Dr. Eysenck dan menjadi perhatian orang saat ini. Kesibukan dan target kerja tinggi membuat manusia milenial lebih rentan stres dan mengalami depresi dibandingkan manusia generasi zaman dahulu. Coba tengok memang nenek moyang kita banyak yang saki keras?. Jarang sekali bukan, mungkin hanya sakit ringan saja dan saat wafat pun memang karena usianya sudah lanjut.
Gambar: disini
Sumber https://geograph88.blogspot.com/